Rawat Pasien Cacar Monyet Sesuai Gejala, Dinas Kesehatan DKI: Diharapkan 3 Minggu Bisa Sembuh

Kamis, 25 Agustus 2022 20:10 WIB

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis, 27 Januari 2022. TEMPO/Lani Diana

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengatakan pasien cacar monyet (monkeypox) diobati sesuai gejala yang muncul. Ada beragam gejala atau symptom yang mungkin dialami pasien penyakit zoonosis itu.

"Obatnya tergantung symptom yang timbul karena manifes monkeypox macam-macam, misalnya ada demam," kata Widyastuti seperti dikutip Antara di Jakarta, Kamis, 25 Agustus 2022.

Jika gejala demam muncul, pasien akan diberi obat demam. Jika terdapat ruam cacar, obat yang diberikan adalah salep topikal.

Menurut Widyastuti, dengan perawatan dan pengobatan terhadap gejala yang muncul, diperkirakan pasien bisa sembuh dalam beberapa pekan. "Biasanya diharapkan dalam waktu tiga minggu bisa sembuh," ucapnya.

Dinas Kesehatan DKI, lanjutnya, terus memantau kondisi pasien yang positif terpapar cacar monyet. Dinkes juga memantau tiga orang yang sempat kontak erat dengan pria tersebut.

Widyastuti memastikan penularan cacar monyet tidak semudah Covid-19. Pada kasus monkeypox, penularan terjadi ketika kontak fisik atau bersentuhan erat dengan pasien positif.

"Monkeypox ini penularannya tak semudah Covid-19, jadi harus kontak secara erat begitu, tapi tetap yang sakit tetap harus isolasi," ujarnya.

Hingga saat ini, baru ada satu kasus cacar monyet di Jakarta, yaitu pria berusia 27 tahun yang baru pulang dari perjalanan ke Eropa.

Menurut Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Dwi Octavia, kondisi tiga orang yang kontak erat dalam kondisi baik dan tidak ada keluhan.

Jika ada keluhan kesehatan yang dialami oleh orang yang kontak erat dengan pasien cacar monyet , semisal ruam pada kulit, Dinkes DKI akan melakukan tes usap pada tenggorokan atau tes usap pada kulit yang ruam. "Pengambilan spesimen bisa swab tenggorok, atau kalau ada ruam di kulit bisa dilakukan oles atau swab kulit yang ada gejalanya," kata Dwi.

Baca juga:
Kontak Erat Dengan Pasien Cacar Monyet, Dua Warga Depok Dinyatakan Negatif

Berita terkait

Jangan Beri Anak Parasetamol setelah Imunisasi, Ini Alasannya

10 jam lalu

Jangan Beri Anak Parasetamol setelah Imunisasi, Ini Alasannya

Jangan memberi obat penurun demam seperti parasetamol saat anak mengalami demam usai imunisasi. Dokter anak sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

IDAI Anjurkan Pemberian Parasetamol Anak Saat Demam Suhunya 38 Derajat ke Atas, Alasannya?

5 hari lalu

IDAI Anjurkan Pemberian Parasetamol Anak Saat Demam Suhunya 38 Derajat ke Atas, Alasannya?

Hal ini karena saat anak mengalami kenaikan suhu tubuh saat demam sebenarnya sistem imun sedang memerangi virus dan bakteri.

Baca Selengkapnya

Tips Beri Obat Demam pada Anak sesuai Dosis dan Tak Dimuntahkan Lagi

7 hari lalu

Tips Beri Obat Demam pada Anak sesuai Dosis dan Tak Dimuntahkan Lagi

Berikut saran memberikan obat demam pada anak sesuai dosis dan usia serta agar tak dimuntahkan lagi.

Baca Selengkapnya

Jangan Langsung Beri Parasetamol saat Anak Demam, Ini Waktu yang Disarankan

8 hari lalu

Jangan Langsung Beri Parasetamol saat Anak Demam, Ini Waktu yang Disarankan

Parasetamol dapat diberikan ketika suhu anak 38 derajat Celcius ke atas atau sudah merasakan kondisi yang tidak nyaman.

Baca Selengkapnya

Epidemiolog: Cacar Monyet Berpotensi Jadi Penyakit Endemik di Indonesia

10 hari lalu

Epidemiolog: Cacar Monyet Berpotensi Jadi Penyakit Endemik di Indonesia

Epidemiolog Dicky Budiman menyatakan, infeksi cacar monyet berpotensi menjadi penyakit endemik karena minimnya penanganan.

Baca Selengkapnya

Dugaan Infeksi Cacar Monyet di Jayapura, Epidemiolog: Lesi Bisa ke Alat Kelamin

11 hari lalu

Dugaan Infeksi Cacar Monyet di Jayapura, Epidemiolog: Lesi Bisa ke Alat Kelamin

Cacar monyet atau Mpox bukanlah penyakit yang berasal dari Indonesia.

Baca Selengkapnya

Komplikasi dan Cara Pencegahan HFMD, Potensi Tinggi Menular Selama Libur Lebaran 2024

17 hari lalu

Komplikasi dan Cara Pencegahan HFMD, Potensi Tinggi Menular Selama Libur Lebaran 2024

Hand, foot, and mouth disease (HFMD) atau flu Singapura yang menyerang selama libur Lebaran 2024 sebabkan komplikasi penyakit lain. Ini pencegahannya

Baca Selengkapnya

Gejala dan Penyebab HFMD yang Kasusnya Meningkat Selama Libur Lebaran

17 hari lalu

Gejala dan Penyebab HFMD yang Kasusnya Meningkat Selama Libur Lebaran

Flu Singapura atau HFMD mengalami peningkatan selama mudik atau libur Lebaran 2024. Apa gejala dan penyebab dari penyakit ini?

Baca Selengkapnya

Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

21 hari lalu

Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

Kemenkes menyatakan hingga kini belum terdeteksi adanya risiko kasus Virus B di Indonesia namun masyarakat diingatkan untuk tetap waspada

Baca Selengkapnya

Fakta Seputar Flu Singapura, Kemenkes: Awal Maret Ribuan orang Terjangkit

30 hari lalu

Fakta Seputar Flu Singapura, Kemenkes: Awal Maret Ribuan orang Terjangkit

Flu Singapura memiliki gejala yang hampir menyerupai cacar air, virusnya hanya memerlukan waktu inkubasi 3-6 hari untuk menyerang imunitas tubuh.

Baca Selengkapnya