4 Bulan Krisis Air Bersih, Komite Marunda Kepu: Jauh dari Visi Anies Baswedan

Senin, 29 Agustus 2022 09:33 WIB

Warga antre untuk mengambil air bersih di Marunda Kepu, Jakarta Utara, Senin, 16 Mei 2022. Warga Marunda Kepu yang didominasi nelayan itu telah menanyakan persoalan ini kepada perusahaan yang memasok air bersih, namun tidak kunjung mendapatkan jawaban yang jelas. TEMPO/ Faisal Ramadhan

TEMPO.CO, Jakarta - Warga Kampung Nelayan Marunda Kepu, Cilincing, Jakarta Utara, mengalami krisis air karena tak kunjung bisa mengakses air bersih hingga saat ini. Seorang nelayan Marunda Kepu, Tiharom menyinggung soal visi Gubernur Anies Baswedan atas kelangkaan air di wilayahnya.

Menurut Tiharom, tidak ada pemasangan pipa air bersih oleh pemerintah DKI Jakarta di kawasan Jakarta Utara itu.

"Krisis air di Marunda saat ini yang sudah empat bulan lamanya tidak ada penanganan yang serius dari pihak Aetra dan PAM Jaya," kata dia dalam pesan teksnya, Senin, 29 Agustus 2022.

Krisis air bersih di kawasan pesisir Marunda Kepu terjadi sejak 14 April 2022. Menurut Tiharom, sebanyak 400 kepala keluarga (KK) yang tinggal di dua RT menjadi korbannya. Mereka adalah warga di RT 008 dan 009 serta RW 007 Kelurahan Marunda, Kecamatan Cilincing.

Warga antre untuk mengambil air bersih di Marunda Kepu, Jakarta Utara, Senin, 16 Mei 2022. Hingga kini, 400 kepala keluarga dari RT 008 dan RT 009 kampung pesisir Marunda Kepu belum bisa mendapatkan air bersih. TEMPO/ Faisal Ramadhan

Komite Air Bersih untuk Marunda Kepu (KAUM) telah melayangkan surat kepada Direktur PAM Jaya, Presiden Direktur PT Aetra Air Jakarta, dan Ketua Koperasi Karyawan Aetra Timur Jakarta (ATJ).

Dalam surat itu disebutkan bahwa pelayanan air bersih dari PAM Jaya atau Aetra ataupun Koperasi Karyawan ATJ kepada warga Marunda Kepu sangat buruk, tidak profesional, dan mengecewakan.

Advertising
Advertising

"Ditambah lagi dengan respons atas keluhan warga yang sangat lamban dan tidak terukur dari pihak perusahaan," demikian bunyi surat itu.

Pengelola disebut telah melakukan upaya perbaikan pada 23 Mei 2022, tapi tidak memberikan hasil apapun. Menurut surat KAUM, PT Aetra dan PAM Jaya juga sudah menyalurkan air bersih dengan menyediakan empat tangki.

Namun, volume air tersebut tidak cukup untuk warga Marunda Kepu yang memerlukan 6-7 tangki per hari. Krisis air dan minimnya penyaluran dikhawatirkan bakal memicu pertengkaran warga lantaran berebut air.

"Situasi ini tentu jauh dari gagasan Gubernur DKI Jakarta yang memiliki visi Maju Kotanya, Bahagia Warganya."

Presiden KSPI Sebut Anies Gagal Sediakan Air Bersih

Pada Mei lalu, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menyentil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan soal air bersih dalam peringatan hari buruh, May Day Fiesta. Menurut dia, Anies gagal menyediakan air bersih yang terjangkau untuk warga Jakarta Utara.

"Gubernur Jakarta belum berhasil. Harga air bersih 1 liter lebih mahal dari harga minyak," kata dia saat konferensi pers di GBK Jakarta, Sabtu, 14 Mei 2022.

Pengadaan air bersih menjadi salah satu program kerja Anies Baswedan saat kampanye pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada DKI 2017). "Saat ini Jakarta, suatu masalah terbesar yang dampak luar biasa adalah air bersih," kata Anies saat mengunjungi Kampung Semanan, Kalideres, Jakarta Barat, Senin, 7 November 2016.

Saat kampanye itu, Anies berencana menaikkan aliran pipanisasi air bersih ke rumah-rumah sebanyak dua kali lipat dalam jangka waktu lima tahun. Pemasangan pipa juga akan dilakukan di sejumlah kampung yang kesulitan memiliki air bersih. Dia juga berencana mensubsidi hingga 80 persen kepada masyarakat yang memiliki rumah dengan luas di bawah 70 meter persegi.

Cerita Nelayan Soal Krisis Air di Marunda Kepu

Krisis air bersih di Marunda Kepu, menurut nelayan bernama Ajid, telah terjadi sejak 24 April 2022. "Ini terjadi sejak tanggal 24 bulan lalu, sebelum lebaran. Sebelumnya enggak pernah, ya paling mati air 2 hari, 3 hari, lalu mengalir lagi. Sekarang sampai hampir 1 bulan," ucap dia saat ditemui di kampung itu, Ahad, 15 Mei 2022.

Warga Marunda Kepu juga telah menanyakan persoalan krisis air air karena aliran PAM mati ini kepada perusahaan yang memasok, namun tidak kunjung mendapatkan jawaban yang jelas. Malah, dia berujar, perusahaan menyatakan, kalau warga selalu protes lebih baik pasokannya diputus saja. "Kan bahasa begitu salah, menurut saya, dia kan mencari keuntungan, kami kan konsumen, harusnya dihormati dong kami," ucap Ajid.

Baca juga: Cerita Pilu Nelayan Jakarta Krisis Air, Sulit Dapatkan Air Bersih karena PAM Mati

Berita terkait

Eks Menteri Keamanan Panama Menang Pilpres dengan Dukungan Mantan Presiden

2 jam lalu

Eks Menteri Keamanan Panama Menang Pilpres dengan Dukungan Mantan Presiden

Eks menteri keamanan Panama memenangkan pilpres setelah menggantikan mantan presiden Ricardo Martinelli dalam surat suara.

Baca Selengkapnya

Kasus Penganiayaan Taruna STIP Hingga Tewas, Keluarga Syok Tegar Ditetapkan Tersangka

3 jam lalu

Kasus Penganiayaan Taruna STIP Hingga Tewas, Keluarga Syok Tegar Ditetapkan Tersangka

Akibat perbuatannya menganiaya adik kelasnya hingga meninggal, taruna STIP itu terancam hukuman penjara 15 tahun.

Baca Selengkapnya

Kata Ahok soal Namanya Muncul di Bursa Pilgub DKI Jakarta

14 jam lalu

Kata Ahok soal Namanya Muncul di Bursa Pilgub DKI Jakarta

Politikus PDIP menyebut empat nama yang berpotensi maju di cagub DKI Jakarta. Ada nama Ahok.

Baca Selengkapnya

Pendukung Sambangi Rumah Anies Baswedan Buntut Undangan Halalbihalal Hoaks

1 hari lalu

Pendukung Sambangi Rumah Anies Baswedan Buntut Undangan Halalbihalal Hoaks

Pendukung menyambangi rumah Anies di Lebak Bulus, Ahad, 5 Mei 2024. Mereka melihat undangan halalbihalal dari pesan berantai yang ternyata hoaks

Baca Selengkapnya

Asal Usul World Water Forum, Konvensi Dunia yang Khusus Membahas Masalah Air

2 hari lalu

Asal Usul World Water Forum, Konvensi Dunia yang Khusus Membahas Masalah Air

Masalah krisis air yang menghantui dunia kreap dibahas dalam World Water Forum, musyawarah khusus di tingkat dunia.

Baca Selengkapnya

Tema World Water Forum ke-10 Sejalan dengan Target UNICEF, Kelangkaan Air jadi Isu Krusial

3 hari lalu

Tema World Water Forum ke-10 Sejalan dengan Target UNICEF, Kelangkaan Air jadi Isu Krusial

Tema World Water Forum ke-10 di Bali berkaitan dengan sejumlah tujuan UNICEF. Salah satunya soal akses air bersih untuk anak-anak di daerah.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Disebut Berencana Hidupkan Kembali Acara Desak Anies

3 hari lalu

Anies Baswedan Disebut Berencana Hidupkan Kembali Acara Desak Anies

Anies Baswedan akan tetap berkegiatan mengunjungi masyarakat meski Pilpres telah usai.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

4 hari lalu

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

Bahlil menyebut calon presiden yang menolak IKN sama dengan tidak setuju upaya mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia timur. Sindir Anies Baswedan?

Baca Selengkapnya

Tim Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Bubar, Kilas Balik Gunakan Istilah Timnas AMIN

4 hari lalu

Tim Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Bubar, Kilas Balik Gunakan Istilah Timnas AMIN

Timnas Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) dibubarkan pada 30 April 2024. Kilas balik pembentukan dan siapa tokoh-tokohnya?

Baca Selengkapnya

Berpeluang Jadi Calon Gubernur Jakarta, Presiden PKS Pilih Jadi Komandan Pemenangan Partai

5 hari lalu

Berpeluang Jadi Calon Gubernur Jakarta, Presiden PKS Pilih Jadi Komandan Pemenangan Partai

Ahmad Syaikhu mengatakan PKS telah menyiapkan kader-kader terbaik untuk Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya