Jebakan Batman Polisi Lalu Lintas Harus Dihentikan, Lemkapi: Tindak Tegas Pelanggar

Reporter

Tempo.co

Editor

Sunu Dyantoro

Minggu, 25 September 2022 07:18 WIB

Anggota Polisi lalu lintas bersama petugas Dinas Perhubungan DKI Jakarta berjaga di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Selasa, 19 Juli 2022. Rekayasa lalu lintas permanen di Bundaran HI berlaku setiap hari sejak kemarin, Senin, 18 Juli 2022, mulai pukul 16.00 sampai 21.00 WIB. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia (Lemkapi) Edi Hasibuan mengatakan, Polisi Lalu Lintas (Polantas) merupakan baromater pelayanan Polri.

Sehingga, kata dia, perintah Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo agar para Kapolda menertibkan pelayanan Polantas untuk memperbaiki citra institusi Kepolisian di tengah masyarakat merupakan tindakan sangat tepat.

"Berdasarkan pengamatan kami selama ini, Polantas paling banyak disorot oleh masyarakat. Kinerja Polantas adalah barometer pelayanan Polri," kata Edi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu malam, 24 September 2022 seperti dikutip dari Antara.

Menurut pemerhati Kepolisian ini, untuk meningkatkan citra, Polri harus memberikan pelayanan yang semakin baik. "Inovasi tilang elektronik dan layanan Surat Izin Mengemudi (SIM) 'online' sudah sangat baik. Namun pada sisi lainnya dibutuhkan berbagai inovasi baru pelayanan," katanya.

Edi Hasibuan minta seluruh jajaran Polantas terus berbenah dengan membuat berbagai inovasi dalam mempercepat pelayanan yang transparan dan akuntabel di tengah masyarakat.

Advertising
Advertising

Selain itu, dosen di Universitas Bhayangkara Jakarta ini meminta seluruh jajaran Polantas agar tidak mengedepankan penegakan hukum di jalan raya, tapi memperbanyak edukasi dan penyuluhan berlalu lintas kepada pengguna jalan. "Istilah 'jebakan batman' terhadap pengguna jalan harus dihilangkan," katanya.

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo memerintahkan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri Irjen Syahardiantono untuk menindak jajaran Polantas yang menyimpang dan melanggar saat mengatur lalu lintas.

Dia mengatakan, tindakan tegas perlu dilakukan terhadap anggota yang melanggar agar tidak merusak citra Polri dan polisi sudah bekerja baik. Selain itu, Kapolri juga meminta kepada sesama anggota Polantas Polri agar dapat saling mengingatkan satu sama lain.

Citra polisi sempat turun

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo menyatakan bahwa penanganan kasus Ferdy Sambo cs yang dilakukan oleh tim khusus bentukannya kembali membuat citra kepolisian positif di mata masyarakat. Pada awal penanganan kasus ini, citra polisi disebut sempat menurun.

Listyo Sigit menyatakan bahwa meningkatnya citra kepolisian itu tak lepas dari upaya timsus yang membuka kasus pembunuhan Brigadir Nofryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J itu kepada publik. Dia pun menegaskan bahwa timsus yang dipimpin oleh Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono akan tetap membuka kasus itu secarra transparan seperti arahan Presiden Jokowi.

"Tentunya masih ada beberapa kegiatan yang saat ini sedang kami laksanakan terkait dengan kasus tersebut, dan ini adalah pertaruhan institusi Polri, pertaruhan marwah Polri," kata Lityo Sigit dalam konferensi video kepada seluruh jajarannya, Kamis, 19 Agustus 2022.

"Tidak akan ada yang ditutup-tutupi, semua kami buka sesuai fakta, ungkap kebenaran apa adanya, jadi itu yang menjadi pegangan kami," ujar Sigit.

Dia pun menekankan kepada seluruh jajaran kepolisian untuk meraih kembali kepercayaan masyarakat yang mulai menurun sejak insiden pembunuhan tersebut. Listyo Sigit Prabowo meminta agar tak ada lagi pelanggaran yang dilakukan oleh anggota polisi yang dapat mencoreng citra institusi.

"Ini terkait dengan masalah kepercayaan masyarakat terhadap institusi Polri dan ini menjadi pertaruhan bersama. Oleh karena itu, hal ini yang tentunya menjadi catatan penting dan saya minta untuk betul-betul bisa ditindaklanjuti," kata dia.

Sorotan pembunuhan Brigadir J

Kepolisian memang sempat mendapatkan sorotan ketika awal kasus pembunuhan Brigadir J ini mencuat. Pasalnya, banyak pihak menilai cerita versi polisi bahwa Yosua tewas akibat tembak menembak dengan rekannya sesama ajudan Ferdy Sambo, Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu alias Bharada E, tak masuk akal.

Apalagi keluarga Yosua kemudian menyatakan bahwa terdapat berbagai luka, selain luka tembak, di tubuh pria berusia 27 tahun itu. Alasan bahwa Yosua dan Richard terlibat baku tembak karena pelecehan yang dialami oleh istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, pun diragukan.

Kasus ini mulai mendapatkan titik terang setelah Listyo Sigit Prabowo membentuk tim khusus yang mengambil alih kasus ini dari Polda Metro Jaya. Tim itu bergerak cepat dengan menetapkan Bharada E sebagai tersangka dalam kasus ini. Dalam waktu beberapa hari saja, timsus kemudian menetapkan tiga tersangka lainnya, Brigadir Ricky Rizal, Kuat Maruf dan Ferdy Sambo.

Selain itu, timsus juga memastikan tak ada peristiwa tembak menembak antara Yosua dan Richard. Yang terjadi, menurut Listyo Sigit, Richard menembak Yosua atas perintah Ferdy. Belakangan polisi pun menyatakan tak ada bukti yang menguatkan peristiwa pelecehan seksual terhadap istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi.

Baca juga: Penanganan Kasus Ferdy Sambo Cs Oleh Timsus Diklaim Membuat Citra Polri Kembali Positif

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Kapolri Diminta Usut Kematian Brigadir RA, Teman Merasa Ada yang Janggal, Teringat Kasus Ferdy Sambo

7 jam lalu

Kapolri Diminta Usut Kematian Brigadir RA, Teman Merasa Ada yang Janggal, Teringat Kasus Ferdy Sambo

Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi atau Brigadir RA menjadi perhatian. Sahabatnya teringat kasus kematian Brigadir J yang dibunuh Ferdy Sambo

Baca Selengkapnya

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

2 hari lalu

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

Pengamat kepolisian mengatakan problem pemberantasan judi online beberapa waktu lalu marak penangkapan tapi tak sentuh akar masalah.

Baca Selengkapnya

Waka BIN Apresiasi Generasi Muda Hindu dalam Acara Dharma Santi Nasional

3 hari lalu

Waka BIN Apresiasi Generasi Muda Hindu dalam Acara Dharma Santi Nasional

Wakil Ketua Badan Itelijen Negara (BIN) I Nyoman Cantiasa mengapresiasi acara puncak Dharma Santi Nasional Hari Suci Nyepi Saka 1946.

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

4 hari lalu

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.

Baca Selengkapnya

Menko Polhukam Rapat Koordinasi dengan Panglima TNI hingga Kapolri soal Situasi Papua, Ini yang Dibahas

8 hari lalu

Menko Polhukam Rapat Koordinasi dengan Panglima TNI hingga Kapolri soal Situasi Papua, Ini yang Dibahas

Pertemuan itu dilakukan untuk membahas berbagai situasi terakhir di Papua.

Baca Selengkapnya

Demokrat Minta Kapolri dan Jaksa Agung Hentikan Kasus Dugaan Politik Uang Kadernya

9 hari lalu

Demokrat Minta Kapolri dan Jaksa Agung Hentikan Kasus Dugaan Politik Uang Kadernya

Salah satu caleg Demokrat dilaporkan atas dugaan politik uang.

Baca Selengkapnya

Aiptu Supriyanto Dapat Hadiah Sekolah Perwira Setelah Temukan dan Kembalikan Uang Pemudik Rp 100 Juta

11 hari lalu

Aiptu Supriyanto Dapat Hadiah Sekolah Perwira Setelah Temukan dan Kembalikan Uang Pemudik Rp 100 Juta

Kapolda Lampung beri penghargaan kepada Aiptu Supriyanto karena kejujurannya kembalikan tas berisi uang Rp 100 juta di rest area Tol Trans Sumatera.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Maut Terjadi di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek, Pernah Terjadi Pula Tragedi Unlawful Killing di KM 50

12 hari lalu

Kecelakaan Maut Terjadi di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek, Pernah Terjadi Pula Tragedi Unlawful Killing di KM 50

Tol Cikampek Kilometer atau KM 50-an kembali menjadi lokasi tragedi. Sebuah kecelakaan maut terjadi di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek pada arus mudik lalu

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Bentrok TNI vs Polri di Sorong Tak Boleh Dianggap Hanya karena Salah Paham, Ini Alasannya

13 hari lalu

Pengamat Sebut Bentrok TNI vs Polri di Sorong Tak Boleh Dianggap Hanya karena Salah Paham, Ini Alasannya

Polda Papua Barat akan menyelidiki penyebab terjadinya bentrok TNI vs Polri di Sorong.

Baca Selengkapnya

Rangkulan Kapolri dan Panglima Pascabentrok Anggota Brimob vs TNI AL di Sorong

13 hari lalu

Rangkulan Kapolri dan Panglima Pascabentrok Anggota Brimob vs TNI AL di Sorong

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merangkul Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto saat ditanya soal bentrok personel Brimob dan TNI AL di Sorong

Baca Selengkapnya