Soleh Solihun Kena Pungli, Kanit Samsat Jakarta Selatan: Pelaku Karyawan Bantuan
Reporter
magang_merdeka
Editor
Ahmad Faiz Ibnu Sani
Kamis, 29 September 2022 18:31 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Unit Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat) Jakarta Selatan Ajun Komisaris Mulyono mengatakan pungutan liar atau pungli yang terjadi pada komika Soleh Solihun saat memperpanjang STNK dilakukan oleh karyawan bantuan berinisial AS.
"Itu karban (Karyawan Bantuan). Yang bantu-bantu itu, loh. Bukan petugas polisi, bukan. Inisialnya AS," kata Mulyono saat ditemui di kantornya, Kamis, 29 September 2022.
Pihaknya, kata Mulyono, sudah memberhentikan pelaku pungutan liar tersebut. "Sudah saya berhentikan dari Selasa sore," katanya.
Perwira pertama tingkat tiga itu mengklaim Jakarta Selatan melarang adanya pungutan liar dalam pelayanan ke masyarakat. "Kami sudah lama (punya kebijakan) yang cek fisik, wajib pajak, dan segala hal yang datang itu jangan disentuh. Ga boleh dimintain apa-apa," ucap dia.
Ia menuturkan akan menindak siapa pun yang melakukan pungutan liar. "Resikonya kalau anggota (kepolisian) saya pindahin, kalau karyawan bantuan saya berhentikan," tegasnya.
Sebelumnya komika Soleh Solihun menceritakan pengalamannya saat memperpanjang Surat Tanda Nomor Kendaraan atau STNK lima tahunan di Polda Metro Jaya. Dia diduga menjadi korban pungutan liar alias pungli pada Selasa, 27 September 2022.
Lewat akun Twitternya @solehsolihun, anggota klub motor Prediksi itu membagikan ceritanya. “Perpanjang STNK 5 tahunan. Jam 8 pagi sampe Samsat di Polda Metro, langsung cek fisik. Bayar 30 ribu,” kata Soleh dalam cuitannya, Selasa, 27 September 2022.
Cerita soleh mendapatkan respons dari banyak warganet. Komika Gilang Bhaskara salah satunya. Gilang ternyata juga punya pengalaman yang mirip. “Gue belum lama juga cek fisik di sini, sama bayar 30 ribu juga,” kata Gilang lewat akunnya @gilbhas.
MUHSIN SABILILLAH
Baca juga: Cerita Soleh Solihun Jadi Korban Pungli saat Perpanjang STNK