Halte Transjakarta Tutupi Patung Selamat Datang, Dinilai Langgar Prosedur
Reporter
Lani Diana Wijaya
Editor
Ahmad Faiz Ibnu Sani
Kamis, 29 September 2022 18:41 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Tim Sidang Pemugaran (TSP) DKI Jakarta Boy Bhirawa menyatakan PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) merevitalisasi Halte Transjakarta Bundaran Hotel Indonesia (HI) tanpa persetujuan TSP ataupun Tim Ahli Cagar Budaya (TACB).
Menurut dia, bangunan halte Bundaran HI telah menutupi Patung Selamat Datang. Padahal, Patung Selamat Datang merupakan objek diduga cagar budaya (ODCB). "Jadi visual objek cagar budaya itu tidak boleh ditutupi," kata dia saat dihubungi, Kamis, 29 September 2022.
Boy memaparkan pembangunan Halte Bundaran HI telah melanggar prosedur dan etika terhadap cagar budaya. PT Transjakarta seharusnya meminta persetujuan TSP dan TACB terlebih dulu sebelum menjalankan revitalisasi.
Sebab, halte tersebut berdiri di kawasan ODCB, yaitu Bundaran HI. Halte Bundaran HI juga dibangun bertingkat, sehingga menutupi Patung Selamat Datang. Padahal, tutur Boy, Patung Selamat Datang juga termasuk ODCB.
TACB telah mengusulkan Patung Selamat Datang dan kawasan Bundaran HI sebagai ODCB pada 2019. "Secara visual juga penghalangan itu menjadi kooptasi, penguasaan secara sepihak atau satu kelompok," jelsa Boy. "Secara etika terhadap cagar budaya, itu masalah," lanjut dia.
PT Transjakarta menargetkan revitalisasi 46 halte pada 2022. Revitalisasi ini terdiri dari 4 halte ikonik, 4 halte terintegrasi, dan sisanya halte biasa. Total anggarannya Rp 600 miliar.
Halte ikonik tersebut terdiri dari Halte Tosari, Halte Dukuh Atas, Halte Bundaran HI, dan Halte Sarinah. Proses revitalisasi tengah berlangsung dan ada beberapa yang sudah rampung.
JJ Rizal Minta Anies Baswedan Setop Pembangunan Halte Transjakarta Bundaran HI
Sejarawan JJ Rizal meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menghentikan pembangunan halte Transjakarta di Tosari dan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat. Menurut dia, halte tersebut merusak pandangan warga ke Patung Selamat Datang.
"Mohon pak gubernur @aniesbaswedan setop pembangunan halte @PT_Transjakarta yang arogan di kawasan cagar budaya penanda sejarah perubahan kota kolonial jadi kota nasional warisan Sukarno," kata dia dikutip dari cuitan Twitter @JJRizal, Kamis, 29 September 2022.
Rizal telah mengizinkan Tempo untuk mengutip cuitan tersebut. Dia menjelaskan Patung Selamat Datang adalah warisan Presiden pertama RI, Soekarno dan Gubernur Jakarta periode 1964-1965, Hendrik Hermanus Joel Ngantung alias Henk Ngantung.
Patung Selamat Datang menandakan perubahan Ibu Kota kolonial ke Ibu Kota nasional. Tak hanya itu, Patung Selamat Datang juga simbol keramahan bangsa, semangat bersahabat melaksanakan ketertiban dunia berdasar kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
Riza meminta PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) membangun halte dengan arsitektur yang ramah dan menghormati kawasan sejarah. "Desain yang lebih merunduk menghormat vista cagar budaya bukan yang dengan sengaja malah memanfaatkan ruang yang bernilai komersil untuk komersialisasi," terang dia.
Dia menambahkan PT Transjakarta tak puas hanya membangun halte berukuran raksasa di kawasan Bundaran HI. BUMD DKI, kata dia, juga membangun halte gigantis di Sarinah, Jakarta Pusat.
Rizal berharap Anies menghentikan proyek tersebut agar tidak menodai prestasi dia selama memimpn Jakarta. "Jangan biarkan halte-halte itu menjadi noda di buku sejarah masa pemerintahan bapak yang kaya prestasi," tutur JJ Rizal.
Baca juga: Transjakarta Aktifkan Lagi Rute Summarecon Bekasi-Pancoran dan Ciputat-Kp Rambutan