Hina Petugas Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta, WNA Australia: Kami Mengalami Bad Day
Reporter
Joniansyah (Kontributor)
Editor
Clara Maria Tjandra Dewi H.
Rabu, 19 Oktober 2022 21:47 WIB
TEMPO.CO, Tangerang - WNA Australia Maziar Darvishi, yang dideportasi dan dicekal, mengakui telah bersikap kasar dan buruk kepada petugas Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta. Maziar dan pasangannya Megumi Tadatsu dari Jepang mengaku telah memaki dan melecehkan petugas Imigrasi karena mereka dalam kondisi tertekan dan bingung.
"Kami mengalami hari yang buruk (bad day)," ujar Maziar di Kantor Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta, Rabu 19 Oktober 2022.
WNA Australia itu telah meminta maaf kepada pihak Imigrasi.
Maziar mengungkapkan, pada Senin 17 Oktober, dia menjadi korban pencurian. Tas dan kopernya hilang dicuri. Dia dan Megumi berusaha mencari tas dan kopernya, namun tidak ketemu juga.
Akibatnya mereka tiba di Bandara Soekarno-Hatta mepet dengan jam terbang pesawat. Bersama kedua anaknya, mereka akan bertolak dari Jakarta ke Australia menggunakan pesawat QF42.
Saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta, mereka dihadapkan petugas Imigrasi yang meminta agar mereka membayar denda overstay dua hari.
"Saya sangat menyesal. Pada hari itu kami mengalami hari yang jelek. Tapi kami menumpahkannya ke petugas. Kami memahami mengenai masalah overstay, kami akan membayar dendanya," kata Megumi.
Peristiwa ini terjadi pada 17 Oktober 2022 di Terminal 3 Keberangkatan Bandara Internasional Soekarno Hatta sekitar pukul 19.35. Saat itu, Maziar dan Megumi bersama dua anak mereka akan terbang ke Australia menggunakan pesawat QF42.
Berdasarkan hasil pemeriksaan dokumen keimigrasian, empat WNA itu telah overstay masing-masing selama dua hari. Sesuai ketentuan, mereka diminta membayar beban biaya overstay tersebut.
Namun Maziar Darvishi menolak membayar beban biaya overstay. Pria tersebut justru marah dan melempar petugas Imigrasi dengan amplop. Dia juga mengacungkan jari tengah yang dipandang sebagai simbol penghinaan dan sikap merendahkan petugas ketika menjalani pemeriksaan.
Karena kejadian itu, mereka batal terbang ke Australia. Mereka meninggalkan kantor Imigrasi begitu saja. Petugas hanya menahan paspor mereka.
Sore tadi, pasangan ini datang ke Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Bandara Soekarno-Hatta didampingi Kedutaan Besar Australia dan Jepang. Mereka menyampaikan permintaan maaf." Saya minta maaf atas tindakan saya telah menghina petugas," kata Maziar.
Hal yang sama disampaikan Megumi. " Saya minta maaf atas tindakan saya kepada petugas Imigrasi yang bertugas, dan saya telah berbuat tidak baik karena overstay," kata Megumi.
Keduanya berjanji tidak akan mengulangi perbuatan itu dan bersedia membayar denda overstay. Maziar meminta agar Imigrasi tidak membawa kasus ini ke ranah pidana atau melaporkan mereka ke polisi. "Saya minta maaf."
JONIANSYAH HARDJONO
Baca juga: Lecehkan Petugas Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta, WNA Australia dan Jepang Dideportasi dan Cekal