Kapolda Metro Jaya Fadil Imran Minta Brigjen Hendro Pandowo Bersiap menggantikannya, Ini Profilnya
Reporter
Hendrik Khoirul Muhid
Editor
S. Dian Andryanto
Selasa, 1 November 2022 14:25 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran memberi sinyal kepada Wakapolda Brigjen Hendro Pandowo bersiap menggantikan dirinya sebagai Kapolda. Hal ini disampaikan pada saat peresmian gedung kandang K-9 Dirsatwa Polda Metro Jaya di Petamburan, Jakarta Barat, Senin, 31 Oktober 2022.
“Pak Hendro siap-siap jadi Kapolda Metro Jaya. Diteruskan, ya, pak Hendro,” kata Fadil kepada Hendro.
Baca: Kapolda Metro Jaya Fadil Imran Minta Anggotanya Hilangkan Perilaku Negatif
Profil Brigjen Hendro Pandowo
Hendro Pandowo adalah perwira tinggi Polri yang saat ini berpangkat bintang satu atau Brigadir Jenderal, disingkat Brigjen. Dia menjabat sebagai Wakil Kepala Kepolisian atau Wakapolda Metro Jaya sejak 3 Maret 2020. Saat itu dia menggantikan Wahyu Hadiningrat. Sebelumnya Hendro menjabat sebagai Karoprovos Divpropam Polri sejak 13 Agustus 2018. Setelah menjabat sebagai Wakapolda, posisi tersebut digantikan oleh Ramdani Hidayat.
Hendro telah berdinas sejak 1991, yakni setelah lulus dari Akademi Kepolisian atau Akpol di tahun tersebut. Dia berkarier di satuan Reserse. Ini adalah satuan polisi yang bertugas mencari informasi rahasia. Hendro lahir di Malang, Jawa Timur pada 53 tahun silam, tepatnya 12 Januari 1969. Dia telah menikah dengan Novi Kusnovianti. Pernikahan mereka dikaruniai tiga anak, yaitu Ryan Kushervian Rasyid, Raynaldi Kusheriadi, dan Aurellia Vania Arvianti.
Adapun riwayat pendidikan ayah tiga anak ini yaitu pendidikan umum Sekolah Dasar lulus pada 1982, Sekolah Menengah Pertama lulus pada 1985, dan Sekolah Menengah Atas lulus pada 1988, serta Pasca Sarjana Universitas Indonesia pada 2007.
Pendidikan kepolisian yang pernah ditempuh Hendro yaitu AKABRI pada 1991, PTIK pada 1998, SESPIM I pada 2007, dan LEMHANNAS pada 2016. Hendro juga mengenyam pendidikan kejuruan, antara lain PA DAS BRIMOB SABHARA pada 1995, PA SERSE pada 1998, Bahasa Inggris pada 2001, dan PA LAN IDIK TIPIKOR pada 2004.
Hendro diangkat menjadi Inspektur Polisi Dua atau Ipda pada 27 Juli 1991. Kemudian naik pangkat jadi Inspektur Polisi Satu atau Iptu pada 1 Oktober 1994. Tiga tahun berselang, tepatnya 1 Oktober 1997, dia diangkat jadi Ajun Komisaris Polisi. Pada 2022, Hendro naik pangkat jadi Komisaris Polisi. Lalu pada 1 Juli 2007, pangkatnya naik lagi jadi Ajun Komisaris Besar Polisi. Lalu pada 1 Januari 2014 atau 7 tahun berselang, dia jadi Komisaris Besar Polisi. Terakhir pada 2017, Hendro diangkat jadi Brigjen Polisi.
Adapun riwayat jabatan yang pernah diemban Hendro selama berkarier jadi polisi dalam sepuluh tahun terakhir yaitu Kapolres Bandung Polwil Priangan Polda Jabar pada 2010, Wakapolres Metro Jakpus Polda Metro Jaya pada 2011, Dirreskrimum Polda Sumbar pada 2013, dan Kapolres Metro Jakpus Polda Metro Jaya pada 2014.
Hendro juga pernah jadi analis Kebijakan Madya Bidang Pidum Bareskrim Polri pada 2016, serta di tahun yang sama dia diangkat sebagai Kapolrestabes Bandung Polda Jabar. Lalu pada 2018 dia jadi KAROPROVOS DIVPROPAM. Hingga pada 2020 sampai sekarang, Hendro menjabat sebagai Wakapolda Metro Jaya.
Kasus yang pernah ditangani Hendro yaitu peristiwa bom di Plaza Sarinah di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. Ini merupakan peristiwa penyerangan teroris yang terjadi pada 14 Januari 2016. Terjadi dua ledakan yaitu di tempat parkir Menara Cakrawala gedung sebelah utara Sarinah , dan sebuah pos polisi di depan gedung tersebut. Sedikitnya delapan orang, yakni empat pelaku penyerangan dan empat warga sipil, dilaporkan tewas dan 24 lainnya luka-luka. Tujuh orang terlibat sebagai pelaku penyerangan ini. Organisasi Negara Islam Irak dan Syam atau ISIS mengklaim bertanggung jawab sebagai pelaku penyerangan.
Beberapa tanda jasa yang pernah dianugerahkan kepada Hendro yaitu Bintang Bhayangkara Nararya, Satyalancana Kesetiaan XXIV, Satyalancana Kesetiaan VIII, Satyalancana Kesetiaan VIII, Satyalancana Jana Utama, Satyalancana Ksatria Bhayangkara, Satyalancana Karya Bhakti, Satyalancana Bhakti Pendidikan, Satyalancana Panca Warsa, Satyalancana GOM III, Satyalancana Bhakti Nusa, dan Satyalancana Dharma Nusa.
Selain itu, Hendro pandowo juga mendapat tanda jasa Satyalancana Santi Dharma, Satyalancana Operasi Kepolisian, Satyalancana Kebaktian Sosial, dan Monusco Medal dari Kongo. Hendro juga memiliki beberapa brevet yakni Brevet Armed, Brevet Para Terjun Polri, Brevet Penyidik, Brevet Selam Polri, dan Brevet Bhayangkara Bahari.
HENDRIK KHOIRUL MUHID
Baca juga: Fadil Imran Minta Hendro Pandowo Bersiap Jadi Kapolda
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.