Cerita Warga Jakarta Buta Migrasi ke Siaran TV Digital, Lapor RT biar Dapat STB Gratis?

Reporter

Anisa Hafifah

Editor

Sunu Dyantoro

Kamis, 3 November 2022 14:37 WIB

Pramuniaga menjelaskan kepada calon pembeli Set Top Box (STB) atau alat konversi siaran digital yang dijual di Elektronik City, Cibinong City Mall, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu, 2 November 2022. Mulai malam ini, siaran TV analog di Jabodetabek akan dimatikan. ANTARA/Yulius Satria Wijaya

TEMPO.CO, Jakarta - Migrasi siaran TV analog ke siaran TV digital atau dikenal dengan nama Analog Switch Off (ASO) resmi dimulai pada Rabu, 2 November 2022, pukul 24.00 kemarin. ASO akan diberlakukan di 222 titik, termasuk Jabodetabek, yang penerapannya akan diperluas secara bertahap.

Kini, para pengguna TV analog disarankan untuk memiliki perangkat penting seperti antena dan Set Top Box (STB) agar tetap bisa menikmati layanan siaran TV digital. STB merupakan alat untuk mengubah sinyal digital menjadi gambar dan suara yang bisa ditampilkan di televisi analog biasa.

Sehubung dengan migrasinya televisi analog ke digital, beberapa wilayah di DKI Jakarta sudah mengalami dampaknya. Meski begitu, masyarakat tidak perlu khawatir, karena pemerintah akan membagikan STB gratis untuk sejumlah rumah tangga miskin (RTM) di Indonesia.

Masih Kurangnya Sosialisasi Pemerintah Soal STB Gratis

Advertising
Advertising

Kurangnya sosialisasi pemerintah soal pemberian Set Top Box (STB) gratis masih banyak dirasakan oleh warga di daerah Jakarta Barat. Mereka mengaku belum mengetahui soal pemberian, juga penggunaan dari STB tersebut.

"Saya sebelumnya pernah coba pakai STB sebelum akhirnya full dimatikan, tapi waktu itu pakai TV di rumah enggak bisa tangkap siaran digital, jadi enggak dipakai lagi sampai sekarang. Dan, buat STB gratis, belum pernah dengar juga sih kalau pemerintah mau kasih STB gratis. Mungkin harus hubungi ketua RT kali ya, supaya dapet STB gratis," ungkap Amel di kediamannya, Kedoya, Jakarta Barat, Kamis, 3 November 2022.

Ketika televisi di rumahnya mati karena migrasi TV analog ke digital, Amel merespon agar pemerintah segera memberi sosialisasi terkait penggunaan STB pada televisi yang tidak bisa menangkap siaran digital.

"Kasih penyuluhan atau arahannya sih how to use-nya, soalnya udah coba search sama lihat tutorial tetep enggak nyala. Jadi mau beli STB enggak jadi terus karena enggak bisa ke TV di rumah," ujarnya lebih lanjut.

"TV (di rumah) masih bisa menyala tanpa STB. Untuk saya maupun warga sekitar rumah saya belum ada penyuluhan apa pun tentang STB gratis itu," jelas Sinta di daerah Kedoya, Jakarta Barat, Kamis, 3 November 2022.

Pernyataan serupa datang dari Jessica, warga Srengseng Kelapa Dua. Ia menyatakan keluarganya belum menggunakan STB, dikarenakan masih belum membutuhkannya karena TV di rumah masih nyala. "Dan saya masih belum tahu sih untuk STB gratis itu," kata Jessica.

Baca: Migrasi ke TV Digital, Mahfud MD Sebut RI Tertinggal di ASEAN

Beda TV digital dengan analog

Pemerintah mengumumkan pelaksanaan analog switch off (ASO) pada Rabu, 2 November 2022, sesuai jadwal. Migrasi sepenuhnya dari siaran televisi analog ke siaran TV digital akan dilakukan per Rabu tengah malam, pukul 24.00 WIB. Wilayahnya termasuk 14 kabupaten/kota di Jabodetabek yang dianggap ekosistem siaran digitalnya sudah siap.

Wilayah Jabodetabek tercatat telah menerima sebanyak 473.308 unit Set Top Box atau 98,7 persen dari target distribusi bantuan 479.307 unit STB bagi rumah tangga miskin yang didata ada di wilayah ini. Sebanyak 60.791 tak terdistribusi karena penerima dinilai tidak memenuhi kriteria atau gagal serah hingga hari ini.

Dalam pesannya menjelang ASO, Kementerian Kominfo menegaskan kembali beberapa hal. Pertama bahwa siaran digital bukan televisi berlangganan, pengguna televisi atau STB tidak harus membayar biaya bulanan. Kedua, siaran digital berbeda dengan layanan video-on-demand berbasis internet. Siaran digital adalah siaran free-to-air gratis.

Adapun perbedaannya dari siaran analog yang ditinggalkan adalah enam poin berikut ini,

1. Siaran analog menggunakan teknologi lama yang dirancang untuk suara, sementara siaran digital untuk transmisi suara dan data.

2. Siaran analog, sinyal yang dipancarkan berupa sinyal analog yang akan ditangkap oleh antena. Siaran digital menggunakan sinyal sistem siaran digital.

3. Siaran analog bergantung kedekatan perangkat televisi dengan menara pemancar. Kualitas gambar dan suara siaran analog akan semakin jernih jika perangkat semakin dekat dengan pemancar. Sementara siaran digital, perangkat televisi tidak perlu berada dekat dengan menara pemancar untuk mendapatkan gambar yang bersih dan suara yang jernih.

Warga menikmati siaran TV digital setelah menerima alat penangkap sinyal digital, Set Top Box (STB). (Foto: Dokumentasi Kelurahan Kuningan Barat)

4. Dari segi teknis, siaran analog menggunakan pancaran dengan modulasi langsung pada pembawa frekuensi. Pada siaran digital, data akan dibuat dalam kode digital, setelah itu, baru dipancarkan.

5. Siaran analog masih terdapat gangguan atau noise. Sementara pada siaran digital, tayangan bersih dan suara jernih.

6. Biaya penyiaran yang dibutuhkan pada siaran analog lebih tinggi dibandingkan siaran digital.

Baca juga: Cara Deteksi Sinyal Televisi Digital Menjelang ASO Tahap Dua

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Ketahui 6 Perbedaan Smart TV dan Android TV Sebelum Membeli

4 hari lalu

Ketahui 6 Perbedaan Smart TV dan Android TV Sebelum Membeli

Jika Anda bingung memilih antara Smart TV dan Android TV, ketahui perbedaan Smart TV dan Android TV sebelum memutuskan membeli.

Baca Selengkapnya

Singgung Indeks KPI, Kemenkominfo Minta Pengelola Stasiun TV Tingkatkan Kualitas Program Siaran

7 Maret 2024

Singgung Indeks KPI, Kemenkominfo Minta Pengelola Stasiun TV Tingkatkan Kualitas Program Siaran

Kemenkominfo meminta pengelola stasiun televisi meningkatkan kualitas program-program siarannya. Ini alasannya.

Baca Selengkapnya

Ramai Disorot karena Disebut akan Dicabut, Apa Itu Program KJMU?

7 Maret 2024

Ramai Disorot karena Disebut akan Dicabut, Apa Itu Program KJMU?

KJMU dan KJP Plus merupakan sebuah program strategis yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk meningkatkan mutu pendidikan.

Baca Selengkapnya

Ini Cara Aktifkan Lagi NIK KTP DKI yang Nonaktif karena Tinggal di Luar Jakarta

26 Februari 2024

Ini Cara Aktifkan Lagi NIK KTP DKI yang Nonaktif karena Tinggal di Luar Jakarta

Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil akan menonaktifkan NIK KTP DKI warga yang berdomisili di luar Jakarta

Baca Selengkapnya

Banyak Warga Jakarta Gadaikan Emas dan Ponsel di Akhir 2023

6 Januari 2024

Banyak Warga Jakarta Gadaikan Emas dan Ponsel di Akhir 2023

Fenomena setiap akhir tahun, di luar emas, warga menitipkan barang elektronik di PT Pegadaian

Baca Selengkapnya

Warga DKI Tertarik Ide Anies soal 40 Kota Selevel Jakarta, tapi Ragu Eksekusinya

27 Desember 2023

Warga DKI Tertarik Ide Anies soal 40 Kota Selevel Jakarta, tapi Ragu Eksekusinya

Begini respons warga Jakarta soal ide pembangunan 40 kota setara Jakarta dari Anies Baswedan.

Baca Selengkapnya

Tak Puas dengan Capres, Warga Jakarta Berharap Debat Cawapres Lebih Baik

18 Desember 2023

Tak Puas dengan Capres, Warga Jakarta Berharap Debat Cawapres Lebih Baik

Debat cawapres dinilai bisa memengaruhi pemilih

Baca Selengkapnya

Debat Cawapres: Warga Jakarta Nantikan Gibran vs Mahfud Md

18 Desember 2023

Debat Cawapres: Warga Jakarta Nantikan Gibran vs Mahfud Md

Jelang debat cawapres, warga Jakarta percaya dengan kemampuan Muhaimin Iskandar dan Mahfud Md, tapi penasaran dengan Gibran

Baca Selengkapnya

Sekali Tampil, Studiklub Teater Bandung Pentaskan Sekaligus 3 Lakon Anton Chekhov

13 September 2023

Sekali Tampil, Studiklub Teater Bandung Pentaskan Sekaligus 3 Lakon Anton Chekhov

Sekali tampil, Studiklub Teater Bandung atau STB memainkan tiga lakon tersebut secara bergantian selama dua jam.

Baca Selengkapnya

Sekda DKI Minta Warga Jakarta Gemar Jalan Kaki untuk Kurangi Polusi

6 September 2023

Sekda DKI Minta Warga Jakarta Gemar Jalan Kaki untuk Kurangi Polusi

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengimbau warga Jakarta gemar jalan kaki demi membantu upaya menekan polusi udara

Baca Selengkapnya