Massa Aksi 411 Minta Jokowi Mundur, KSP: Absurd dan Bikin Gaduh

Sabtu, 5 November 2022 09:45 WIB

Sejumlah Organisasi Massa (Ormas) yang tergabung dalam Gerakan Nasional Pembela Rakyat (GNPR) akan melakukan unjuk rasa bernama Aksi 411 di kawasan Patung Kuda, Jakarta, Jumat, 4 November 2022. Aksi unjuk rasa digelar menuntut Presiden Jokowi mundur dari jabatanya. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Deputi IV Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Juri Ardiantoro mengatakan tuntutan massa reuni aksi 411 yang meminta Presiden Joko Widodo atau Jokowi mundur dari jabatannya tidak masuk akal dan tidak berdasar.

Juri menuturkan tuntutan agar Jokowi mundur selalu disampaikan oleh kelompok itu. “Ini menandakan bahwa tuntutan itu sangat absurd, tidak berdasar, dan tidak nyambung dengan kebutuhan masyarakat,” kata Juri dalam siaran pers KSP, Jumat, 4 November 2022.

Juri menjelaskan saat ini masyarakat tahu pemerintah sedang berupaya untuk menyelesaikan pandemi Covid-19. Selain itu, pemerintah tengah bekerja keras untuk mengantisipasi berbagai dampak masalah akibat persoalan global.

"Seperti krisis pangan, energi, dan krisis keuangan global. Saat yang sama terus melanjutkan program-program prioritas nasional untuk membawa kemajuan Indonesia lebih cepat," ujar Juri.

Dengan begitu, Juri menyebutkan, aksi 411 tersebut hanya menimbulkan kegaduhan. “Jadi kalau tuntutannya Presiden Jokowi mundur, sudah pasti tidak akan dihiraukan oleh masyarakat dan dianggap hanya membuat kegaduhan saja,” kata Juri.

Advertising
Advertising

Mantan komisioner KPU ini menilai aksi yang dilakukan oleh kelompok Gerakan Nasional Pembela Rakyat (GNPR) tersebut sebenarnya sebuah konsolidasi politik berbalut demonstrasi, yang sangat kontraproduktif dan tidak mendidik masyarakat.

“Ini bentuk konsolidasi politik yang dilakukan di jalanan. Sebaiknya konsolidasi dilakukan dengan mencari dukungan politik. Berikan hal-hal yang baik dan dibutuhkan oleh masyarakat, bukan dengan memanfaatkan moment-moment seperti ini yang justru menggangu kepentingan masyarakat,” ucap Juri.

Reuni Aksi 411 merujuk pada demonstrasi besar yang terjadi di Jakarta 4 November 2016 lalu. Saat itu ribuan orang dari berbagai daerah di Indonesia berkumpul di Masjid Istiqlal untuk salat Jumat Bersama dan berjalan menuju depan Istana Merdeka.

Massa aksi 411 saat itu memprotes penistaan agama oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Aksi tersebut dimotori oleh kelompok Front Pembela Islam (FPI)-kini Front Persaudaraan Islam-bersama sejumlah pemuka agama seperti Rizieq Shihab, Abdullah Gymnastiar, Bachtiar Nasir, Arifin Ilham, dan lainnya.

Aksi ini dinilai bermuatan politis karena saat itu Ahok sedang maju dalam pemilihan gubernur DKI Jakarta untuk bertarung melawan Anies Baswedan dan Agus Harimurti Yudhoyono. Polisi akhirnya menetapkan Ahok sebagai tersangka penistaan Agama dan ia pun kalah di Pilkada DKI oleh Anies Baswedan.

Baca juga: Ada Menantu Rizieq Shihab di Massa Reuni Aksi 411, Tuntut Jokowi Mundur

Berita terkait

Jokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

40 menit lalu

Jokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Presiden Jokowi menyoroti pentingnya infrastruktur kesehatan negara dalam jangka panjang.

Baca Selengkapnya

Jokowi Disebut Ajukan Budi Gunawan Masuk Kabinet Prabowo

1 jam lalu

Jokowi Disebut Ajukan Budi Gunawan Masuk Kabinet Prabowo

Pengajuan nama Budi Gunawan oleh Jokowi, kata narasumber yang sama, bertujuan untuk meluluhkan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri.

Baca Selengkapnya

Luhut Minta Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan, Siapa yang Dimaksud?

2 jam lalu

Luhut Minta Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan, Siapa yang Dimaksud?

Luhut menyebut istilah toxic saat berpesan kepada Prabowo Subianto tentang pemerintahan mendatang. Siapa yang dimaksud Luhut?

Baca Selengkapnya

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

17 jam lalu

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta petani manfaatkan alokasi pupuk subsidi.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

21 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

1 hari lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

1 hari lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

1 hari lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

1 hari lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

1 hari lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya