4 Orang Meninggal Mengenaskan di Kalideres, Keluarga: Ayah Kerja Kantoran, Ibu Jual Kue

Reporter

magang_merdeka

Editor

Sunu Dyantoro

Sabtu, 12 November 2022 17:42 WIB

Warga Kalideres dihebohkan dengan penemuan 4 jenazah yang mulai membusuk di sebuah rumah.

TEMPO.CO, Jakarta - Keluarga 4 korban meninggal dalam kondisi mengenaskan di Kalideres, Handoyo, membeberkan pekerjaan mereka semasa masih hidup. Menurut Handoyo, si suami adalah pekerja kantoran. Sedangkan sang istri, bekerja sebagai penjual kue. "Ibunya jualan kue, bapaknya kerja kantoran," tuturnya pada Sabtu, 12 November 2022.

Handoyo adalah adik Ipar salah seorang yang meninggal. Ia menyatakan tidak tahu persis pekerjaan si anak yang berusia 42 tahun itu. "Saya enggak tahu, anaknya kerja apa," kata dia.

Empat jenazah yang masih satu keluarga ditemukan di Perumahan Citra Garden, Kalideres, Jakarta pada Jum'at, 11 November 2022. Mereka meninggal dengan kondisi perut kosong sejak lama. Namun, Ketua RT 7 RW 15, Asiong sebut mereka bukan keluarga miskin.

Sebab, keluarga mereka tidak terdaftar dalam daftar keluarga miskin, dan bukan penerima bansos. "Enggak (terdaftar sebagai keluarga miskin). Bukan (penerima bansos)," kata Asiong kepada Tempo pada Jum'at, 11 November 2022.

Asiong juga tidak mengetahui pekerjaan dan aktivitas sehari-hari korban. Menurutnya, korban tertutup dan jarang bergaul. "Nggak tahu. Tertutup soalnya orangnya," ujar Asiong.

Advertising
Advertising

Hal senada juga disampaikan Jasmin, tetangga korban. Menurutnya, korban serba tertutup, ia jarang bertegur sapa dengan tetangga. "Orangnya serba tertutup. Kami sudah lama tinggal di sini, tapi enggak pernah nyapa," tuturnya pada Jum'at 11 November 2022.

Sebelumnya, warga sekitar rumah korban mencium bau busuk yang menyengat yang berasal dari rumah korban. Ketika ditelusuri, rumah yang menjadi tempat kejadian perkara (TKP) terkunci. Sehingga pagar besi rumah dan pintu terpaksa dibongkar.

Ternyata ditemukan empat jenazah yang diduga satu anggota keluarga. Saat ini, barang bukti yang dikantongi polisi adalah handphone, buku catatan, dan barang-barang lain di dalam rumah tersebut.

Kapolres Metro Jakarta Barat Komisaris Besar Polisi Pasma Royce menjelaskan bahwa kematian empat orang yang jenazahnya ditemukan di sebuah rumah di Kalideres diperkirakan telah terjadi sejak tiga minggu lalu.

Penjelasan itu berdasarkan hasil pemeriksaan okter forensik Rumah Sakit Polri Kramat Jati yang memeriksa. "Berdasarkan dari keterangan dari dokter forensik bahwa kematian ini dari tiga minggu yang lalu," ujarnya di Polres Metro Jakarta Barat, Jumat, 11 November 2022.

Baca: 4 Orang Meninggal di Kalideres, Keluarga: Saya Terakhir Berkomunikasi 20 Tahun Lalu

Waktu pembusukan berbeda-beda

Namun empat jenazah itu diketahui mengalami waktu pembusukan yang berbeda-beda. Saat ditemukan, kondisi mayat sudah mulai mengering dan menampakkan tulang dan kulit.

"Jadi bisa diduga berdasarkan dari pemeriksaan dari dokter labfor bahwa mayat ini tidak ada makan dan minum cukup lama. lambung para mayat tidak ada makanan, karena ditemukan juga dari otot-ototnya juga mengecil," tuturnya.

Pasma menuturkan, tidak ditemukan tanda-tanda bekas kekerasan pada jenazah. Kemungkinan keracunan sementara ini tidak ada, karena tidak ada sisa makanan di lambung.

Kepolisian juga masih menyelidiki adanya kemungkinan bunuh diri yang dilakukan oleh para jenazah selama hidup. "Jadi dari dokter Rumah Sakit Bhayangkara Polri akan melakukan pendalaman lagi dengan memeriksa hari dan organ-organ terkait dengan kematian ini sehingga lebih spesifik penyebab kematian dari keluarga ini," kata Pasma.

Identitas jenazah yang diketahui dari Kartu Keluarga adalah RG berusia 71 tahun, RM 68 tahun, DF 42 tahun, dan BG 68 tahun. Posisi mereka ketika ditemukan masing-masing berbeda. "Dua laki-laki, dua perempuan yang berbeda-beda posisinya. Ada yang di depan, ada yang di kamar tengah dan ruang tamu," ujarnya.

Bau busuk tercium

Sebelumnya, penemuan itu jenazah satu keluarga itu berawal ketika Ketua RT setempat mencium bau busuk dari dalam rumah korban pada Kamis sekitar pukul 18.00 WIB.

Ketua RT pun melapor ke Polsek Kalideres terkait temuan bau busuk itu. Bersama dengan polisi, pengurus RT memaksa masuk ke dalam rumah tersebut. "Saat itu pagar rumah dan pintu utama terkunci," tutur Pasma.

Ketika pintu utama di buka, petugas mendapati empat mayat di tiga ruangan berbeda, yakni ruang tamu, kamar tengah, dan ruang belakang.

"Untuk mayat yang ditemukan dalam nama di kartu keluarga bahwa identitas atas nama RY usia 71 dan RN usia 68 tahun dan DF adalah anaknya perempuan berusia 42 tahun dan BG usia 69 merupakan ipar dari bapaknya," ucap Pasma.

Setelah mayat ditemukan, polisi langsung memeriksa di sekitar lokasi. Setelah itu, keempat korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Polri KramatJati Jakarta Timur untuk proses otopsi. Hingga saat ini, polisi masih memeriksa beberapa saksi dan melakukan penjagaan di tempat kejadian perkara.

MUHSIN SABILILLAH

Baca juga: Ada Aroma Busuk Sebelum Warga Menemukan 4 Jenazah dalam Satu Rumah di Kalideres

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Polres Metro Jakarta Barat Sita 5,1 Kilogram Narkoba Jenis Sabu Sejak Maret-April 2024

12 jam lalu

Polres Metro Jakarta Barat Sita 5,1 Kilogram Narkoba Jenis Sabu Sejak Maret-April 2024

Dari total sabu yang berhasil diamankan, Polres Metro Jakarta Barat berhasil menyelamatkan sebanyak 51.480 jiwa dari dampak buruk narkoba.

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

1 hari lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

1 hari lalu

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.

Baca Selengkapnya

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

1 hari lalu

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

Sebanyak 39 orang tewas dan 68 lainnya belum ditemukan akibat hujan lebat dan banjir yang melanda Rio Grande do Sul, Brasil.

Baca Selengkapnya

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

1 hari lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

2 hari lalu

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

Seorang dokter bedah Palestina terkemuka dari Rumah Sakit al-Shifa di Gaza meninggal di penjara Israel setelah lebih dari empat bulan ditahan.

Baca Selengkapnya

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

2 hari lalu

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

PBB melaporkan kehancuran perumahan di Gaza akibat serangan brutal Israel sejak 7 Oktober merupakan yang terburuk sejak Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

3 hari lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Lagi, Pembocor Kasus Boeing Mendadak Meninggal Dunia

3 hari lalu

Lagi, Pembocor Kasus Boeing Mendadak Meninggal Dunia

Seorang pelapor yang menuduh pemasok Boeing mengabaikan cacat produksi 737 MAX telah meninggal dunia

Baca Selengkapnya

Kisruh Rumah Dinas Puspiptek, Pensiunan Peneliti Pernah Laporkan BRIN ke Kejaksaan Agung

4 hari lalu

Kisruh Rumah Dinas Puspiptek, Pensiunan Peneliti Pernah Laporkan BRIN ke Kejaksaan Agung

Penghuni rumah dinas Psupiptek Serpong mengaku pernah melaporkan BRIN ke Kejaksaan Agung atas dugaan penyalahgunaan aset negara

Baca Selengkapnya