Grup Musik Disabilitas Koste Band, Pernah Dilarang Bawakan Lagu Dangdut

Reporter

Antara

Editor

Sunu Dyantoro

Minggu, 20 November 2022 13:58 WIB

Koste Band tampil memukau membawakan sejumlah lagu di Mal Pejaten, Jakarta, Rabu, 16 November 2022. ANTARA/Luthfia Miranda Putri

TEMPO.CO, Jakarta - Keterbatasan menjadi masalah jika kita tak mampu mencoba untuk keluar mengubah stigma tersebut. Hal ini mampu dibuktikan dengan grup musik penyandang disabilitas tunanetra bernama Koste Band.

Di tengah keterbatasan mereka, hiduplah sebuah makna lagu yang dilantunkan merdu oleh sang vokalis, Kikin saat mengisi acara di sebuah pusat perbelanjaan kawasan Pejaten, Jakarta Selatan.

Kikin Nawawi bersama personel lainnya tampak lincah bernyanyi dan memainkan alat musik dengan menyesuaikan nada lagu yang dimainkan. Senyum mereka tak lepas saat mengiringi lagu demi lagu, meski indahnya dunia di hadapannya tak bisa terlihat langsung di sepasang mata.

Berawal dari pengamen yang sering manggung di jalanan, kini mereka naik kelas lewat program “Pengamen Naik Kelas” yang dicanangkan oleh Institut Musik Jalanan (IMJ).

Awal mula terbentuk grup musik ini pada Desember 2018, di mana para anggotanya sama-sama memiliki hobi musik, dengan harapan bisa menghibur diri sendiri dan banyak orang.

Advertising
Advertising

Menurut sang pemain piano (pianis), Kakan Kandarsyah tak ada ilmu khusus dalam mempelajari musik di tengah keterbatasannya, lantaran bisa mengandalkan perasaan dan pendengaran di kunci nada.

Dia belajar memainkan alat musik secara autodidak. Kakan dan teman-teman belum penah kursus atau mengenyam pendidikan di sekolah musik. Rata-rata dari kecil para personel grup itu semuanya suka musik. Dirinya bersama teman-teman grupnya hanya perlu latihan seminggu sekali karena sebelumnya mereka sudah mempelajari kunci nada yang telah disiapkan.

Berawal dari jalanan

Grup musik yang terdiri dari lima orang ini nyatanya tak langsung bisa tampil di pusat perbelanjaan seperti sekarang. Kini, kehadiran mereka sering tampil di mall yang ada di Jakarta sehingga bisa memperoleh pendapatan jauh lebih cukup dari sebelumnya.

Dulu mereka hanya bisa mengumpulkan uang Rp50 ribu sekali manggung, kini bisa sekitar Rp1,5 juta sekali tampil. Jumlah itu kemudian dipotong biaya operasional dan dibagi rata. Dulunya mereka hanya bermodalkan suara dan alat musik seadanya dengan tampil di jalanan.

Latar belakang perjuangan mereka untuk menjadi musisi "naik kelas" begitu beragam. Dulunya Ari Anto (penabuh drum) ngamen di sekitaran stasiun yang ada di Jakarta. Pas denger ada IMJ di Depok dia langsung mencoba mendaftar.

Personel lainnya yang bermain melodi, Mahfud mengaku dulunya ia sempat menjadi terapis pijat sebelum melakoni dunia musik. Setelah sekian lama menekuni pekerjaan sebagai terapis, pada 2018 ia bergabung di IMJ dan grupnya sekarang.

Baca: Heru Budi Hartono Resmikan Rumah Digital Untuk Disabilitas

Momen tak terlupakan

Mengarungi dunia musik dalam satu grup selama beberapa tahun, tentunya momen tak terlupakan pernah masuk ke dalam memori para personel.

Salah satunya, Kakan yang sempat membawakan lagu bergenre dangdut di sebuah pusat perbelanjaan. Lantaran saat itu dirinya masih terbilang personel baru, sehingga masih perlu banyak bertanya.

Waktu itu ada yang minta lagu dangdut. Karena dia tidak tahu ketentuannya, ia melayani permintaan penonton itu. "Ternyata itu sebenarnya tidak boleh karena ada beberapa mall yang tidak berkenan membawakan dangdut. Abis itu saya dimarahin," ujar Kakan, dalam perbincangan.

Selain itu, momen lucu juga tak lepas dari pengalaman mereka selama manggung, mulai dari alat musik yang bermasalah hingga mengantuk.

Suatu ketika, Ari dengan keterbtasan penglihatan, stik drumnya terpental, sehinga menyulitkan untuk memukannya dan segera kembali bermain. Pernah juga dia hendak ditangkap Satpol PP pas manggung di Pasar Minggu.

Atas cerita Ari, Mahfud menyambung bahwa dia juga punya pengalaman lucu saat sedang bermain dengan semangat tinggi, tiba-tiba senar gitarnya putus. Karena itu dia berharap segala pengalaman itu tidak sampai terulang.

Pada akhirnya, mereka juga menyampaikan pesan kepada sesama yang ingin mendalami dunia musik untuk terus berjuang dan jangan menyerah.

Kakan menuturkan impiannya bisa manggung di ajang internasional, dengan membawakan lagu ciptaan sendiri. "Karena grup kami ini berawal dari hobi, maka gali terus potensi kalian sampai mendapatkan potensi yang luar biasa," katanya.

Ia juga mengingatkan pada semua orang, khususnya disabilitas, agar tidak mudah putus asa untuk mewujudkan mimpi. Semua mimpi membutuhkan perjuangan yang kadang sangat panjang dan berat untuk merujudkannya menjadi nyata.

Difasilitasi pemerintah

Suku Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) Kota Administrasi Jakarta Selatan memfasilitasi musisi disabilitas di daerah itu untuk tampil menghibur wisatawan Cirebon di Agro Edu Wisata (AEW) Ragunan.

"Kami memberikan fasilitas untuk tampil di ruang publik dan mal kepada musisi disabilitas tunanetra yang tergabung dalam Pengamen Naik Kelas," kata Kepala Suku Dinas Parekraf Kota Administrasi Jakarta Selatan Rus Suharto di Jakarta, Kamis.

Fasilitas yang disediakan oleh Suku Dinas Parekraf Kota Administrasi Jakarta Selatan itu, salah satunya menggandeng musisi disabilitas tunanetra Koste Band untuk memeriahkan kegiatan memperkenalkan objek wisata urban Jakarta Selatan yang bertajuk "Famtrip atau Familiarization Trip".

Grup musik itu dulunya merupakan musisi jalanan dan akhirnya terbentuk pada 2018. Mereka kemudian mengikuti audisi pengamen jalanan periode 2016-2019 yang semakin mengasah kemampuan dalam dunia musik.

Mereka juga kemudian mengikuti kurasi Pengamen Naik Kelas yang diadakan oleh Suku Dinas Parekraf Jakarta Selatan pada Agustus 2022.

Diharapkan para disabilitas yang kreatif dan berkualitas bisa terdorong menjadi pelaku ekonomi kreatif sekaligus menjadi motivasi bagi penyandang disabilitas lainnya dalam menggali potensi mereka masing-masing.

"Pengamen Naik Kelas" ini tidak dilombakan, tapi pendaftar dikurasi untuk dipentaskan sebagai musisi jalanan. Pada ajang 2022, total pengamen yang lolos kurasi 10 grup dengan personel 44 orang.

Baca juga: Risma Minta Jakarta Punya Transportasi Umum Khusus Disabilitas

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Wisuda Telkom University Bandung Kini Libatkan Penerjemah Berbahasa Isyarat

15 jam lalu

Wisuda Telkom University Bandung Kini Libatkan Penerjemah Berbahasa Isyarat

Disebutkan, banyak mahasiswa Telkom University Bandung adalah teman-teman disabilitas. Inklusi diklaim jadi fondasi utama.

Baca Selengkapnya

Cerita Penyandang Disabilitas Mengikuti UTBK SNBT 2024 di Universitas Jember

2 hari lalu

Cerita Penyandang Disabilitas Mengikuti UTBK SNBT 2024 di Universitas Jember

Universitas Jember memastikan peserta berkebutuhan khusus dalam UTBK SNBT 2024 bisa mengikuti ujian dengan baik.

Baca Selengkapnya

Cerita Peserta Disabilitas Ikut UTBK 2024 di UI

3 hari lalu

Cerita Peserta Disabilitas Ikut UTBK 2024 di UI

Begini cerita Makhsun Intikhon, penyandang disabilitas netra yang mengikuti UTBK untuk kedua kalinya di UI.

Baca Selengkapnya

Cerita Calon Mahasiswa Disabilitas Ikut UTBK 2024 di Unesa

3 hari lalu

Cerita Calon Mahasiswa Disabilitas Ikut UTBK 2024 di Unesa

Unesa menjadi lokasi pelaksanaan UTBK SNBT 2024 untuk calon mahasiswa disabilitas.

Baca Selengkapnya

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

3 hari lalu

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

Jumlah penyandang disabilitas yang mendaftar rekrutmen Bintara Polri meningkat

Baca Selengkapnya

Dari UTBK Hari Pertama: Peserta Datang Tak Sampai 100 Persen, 7 Dicoret dari Layanan Disabilitas

4 hari lalu

Dari UTBK Hari Pertama: Peserta Datang Tak Sampai 100 Persen, 7 Dicoret dari Layanan Disabilitas

Sebanyak 1.700 peserta tercatat mengikuti UTBK-SNBT 2024 pada hari pertama di Universitas Jember, Selasa 30 April 2024

Baca Selengkapnya

Memahami Pentingnya Kesetaraan Lewat Lomba Lari

7 hari lalu

Memahami Pentingnya Kesetaraan Lewat Lomba Lari

Plan Indonesia dan YPAC mengingatkan masyarakat soal isu kesetaraan melalui lomba lari bertajuk 'Run for Equality'.

Baca Selengkapnya

Ketua DPRD DKI Jakarta Dorong Pembangunan Rusun Mix Use Development

9 hari lalu

Ketua DPRD DKI Jakarta Dorong Pembangunan Rusun Mix Use Development

Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi mengatakan pembangunan rumah susun dapat mengatasi daerah kumuh di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

10 hari lalu

Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

Bluebird meluncurkan layanan Lifecare Taxi untuk menunjang kebutuhan penyandang disabilitas dan lansia.

Baca Selengkapnya

AHY Gambarkan Nasib Jakarta setelah IKN Beroperasi

10 hari lalu

AHY Gambarkan Nasib Jakarta setelah IKN Beroperasi

Menteri Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikan gambaran kondisi Jakarta setelah IKN beroperasi sebagai ibu kota negara.

Baca Selengkapnya