Perjalanan Tebet Eco Park: Taman Kota, Jadi Zona Rendah Emisi dan Kini Berpagar

Reporter

Tempo.co

Senin, 12 Desember 2022 20:24 WIB

Pengunjung berkeliling di Tebet Eco Park, Jakarta, Senin, 15 Agustus 2022. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membuka kembali Tebet Eco Park setelah ditutup sementara sejak Juni 2022 untuk perbaikan dan perawatan fasilitas taman. TEMPO / Hilman Fathurrahman

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah DKI Jakarta telah menjalankan pembangunan Tebet Eco Park sejak 2019. Walau begitu, taman yang berlokasi di kawasan Tebet, Jakarta Selatan ini baru diresmikan mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan pada Sabtu sore, 23 April 2022.

Meski pandemi Covid-19 melanda, pemerintah DKI terus melanjutkan revitalisasi agar warga dapat menikmati Ruang Terbuka Hijau (RTH) ini. "Pembangunan Tebet Eco Park lebih dari sekadar membangun tempat interaksi," kata Anies dalam pidato peresmian pada April lalu.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu ingin agar Tebet Eco Park menjadi ruang ketiga yang dapat dinikmati siapa saja dari pelbagai latar belakang. Siapa saja yang hadir di taman itu bebas menikmati fasilitas gratis.

Sebelum direvitalisasi, RTH ini bernama Taman Tebet. Nama Eco Park diambil dari konsep yang diusung dengan menghadirikan keindahan alami melalui pemulihan ekosistem dan ruang terbuka hijau dan biru, dengan fasilitas taman yang bisa mengakomodasi aktivitas warga.

Baca juga: Anies Baswedan Resmikan Tebet Eco Park, Taman untuk Semua Warga Kota

Advertising
Advertising

Revitalisasi Taman Tebet menjadi Tebet Eco Park akan memfungsikan taman kota itu sebagai pengendali banjir dan mengatasi krisis air. Tebet Eco Park menjadi salah satu ruang publik yang memiliki fungsi peresapan air serta pengendalian banjir.

Restorasi ekologi di Taman Tebet, kata Anies, mengubah fungsi grey space dalam taman menjadi active green (ruang terbuka hijau) and blue open space (ruang terbuka biru) yang mempunyai fungsi pengendalian banjir dan krisis air.

Restorasi ekologi di Taman Tebet dengan cara mengembalikan bebatuan dan tanaman alami, binatang-binatang taman, dan juga aksesibilitas masyarakat ke fitur alam dalam taman, atau yang biasa disebut oleh Anies Baswedan sebagai naturalisasi.

Konsep taman tak berpagar
Sebenarnya Tebet Eco Park didesain dengan konsep tanpa pagar. Seperti dikutip dari laman DPRD DKI, 4 April 2022, Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta Suzy Marsitawati menerangkan, pihaknya sengaja tak memagari taman itu dengan harapan warga Ibu Kota bisa turut mengawasi.

"Memang sengaja kita buka supaya masyarakat bisa mengawasi. Agar masyarakat tahu apa saja yang terjadi di dalam taman,” ucap dia kala itu dalam rapat bersama Komisi D Bidang Pembangunan DPRD DKI.

Distamhut DKI pernah menutup Tebet Eco Park pada 15 Juni 2022. Alasannya lantaran warga setempat mengeluhkan kemunculan lapak pedagang kaki lima (PKL) dan parkir liar. Hal ini lantas mengganggu lalu lintas warga yang bermukim di dekat taman.

Tak hanya itu, Tebet Eco Park juga ditutup untuk perbaikan fasilitas taman. Anies pernah menjelaskan, warga DKI ataupun non-DKI berbondong-bondong mendatangi Tebet Eco Park.

Kapasitas taman yang hanya mampu menampung 8-10 ribu orang pernah kedatangan 60 ribu warga dalam satu hari di akhir pekan. "Kesempatan menikmati taman menjadi sangat berkurang karena kepadatan yang ekstrem,” ucap Anies Baswedan.

Pemerintah DKI akhirnya membuka kembali fasilitas publik ini pada 15 Agustus 2022. Taman seluas 7,3 hektare itu dilengkapi dengan fasilitas edukasi dan rekreasi.

Selanjutnya tentang kawasan LEZ

<!--more-->

Jadi kawasan LEZ
Pemerintah DKI menetapkan Tebet Eco Park sebagai kawasan zona rendah emisi atau low emission zone (LEZ). Dengan kebijakan ini, maka kendaraan pribadi yang melintasi kawasan tersebut akan dibatasi.

Pembatasan kendaraan berlaku di dua jalan, yaitu Jalan Tebet Timur Raya dan Jalan Tebet Barat Raya pada Sabtu, Minggu, dan hari libur nasional. Kendaraan yang dapat melintasi jalan ini hanyalah angkutan umum, transportasi tidak bermesin (non-motorized transportation), dan kendaraan milik warga setempat.

Cara untuk mengidentifikasi kendaraan milik warga setempat adalah dengan memasang stiker khusus. "Di kedua jalan tersebut dilarang kendaraan bermotor melintas," ucap Kepala Dinas Perhubungan DKI Syafrin Liputo, Senin, 11 Juli 2022.

Kawasan LEZ yang pertama di Jakarta bukanlah Tebet Eco Park. Pemerintah daerah telah terlebih dulu menerapkan zona rendah emisi di kawasan wisata Kota Tua Jakarta sejak 8 Februari 2021. Prinsipnya sama, yaitu tak sembarangan kendaraan boleh lalu-lalang di kawasan tersebut.

Baca juga: Zona Emisi Rendah Kota Tua Jakarta Dimulai Besok, DKI: Pertama di Indonesia

Kini dikelilingi pagar
Dari pantauan Tempo pada Sabtu, 10 November 2022, Tebet Eco Park kini ditutupi pagar yang mengelilingi area taman. Sebagian pagar yang dibangun sudah berdiri kokoh. Akan tetapi, masih ada area taman yang ditutupi seng proyek.

Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) Distamhut Jakarta Ivan Murcahyo menerangkan, pemagaran tersebut bertujuan membatasi jumlah pengunjung agar kawasan itu tetap nyaman dan teratur.

"Pemagaran adalah upaya kedua Pemprov DKI setelah sebelumnya menggunakan aplikasi JAKI untuk membatasi jumlah pengunjung sejak Juli 2022," kata dia saat dihubungi, di Jakarta, Senin, 12 Desember 2022, seperti dikutip dari Antara.

Pemagaran ini juga menindaklanjuti hasil evaluasi pemerintah DKI terhadap keluhan pengunjung Tebet Eco Park selama masa uji coba pada Juni 2022. Saat itu, pengunjung merasa tak nyaman lantaran adanya pedagang liar, sarana dan prasarana yang tidak mencukupi, tanaman yang rusak terinjak, hingga taman kota ini menjadi kotor.

Karena itulah, pemerintah DKI memutuskan memasang pagar untuk mengontrol aksesibilitas keluar masuk pengunjung, memberikan batas fisik aman, menjaga sarana dan prasarana taman, serta mencegah penyalahgunaan area taman.

"Kami menyesuaikan dengan fungsi dan tujuan awal desain taman yang hijau dan terbuka dengan menambah pagar sebagai batas pengaman area taman," tambah Ivan.

Ivan menuturkan pemasangan pagar dibangun permanen sepanjang kurang lebih 1.700 meter mengelilingi seluruh Tebet Eco Park menggunakan baja berlubang (perforated steel). Kegiatan ini ditargetkan selesai Maret 2023.

Baca juga: Anies Bangun Tebet Eco Park Terbuka, Tapi Dipagari di Era Heru Budi, Ini Penjelasan DKI

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

8 jam lalu

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

Bahlil menyebut calon presiden yang menolak IKN sama dengan tidak setuju upaya mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia timur. Sindir Anies Baswedan?

Baca Selengkapnya

Tim Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Bubar, Kilas Balik Gunakan Istilah Timnas AMIN

12 jam lalu

Tim Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Bubar, Kilas Balik Gunakan Istilah Timnas AMIN

Timnas Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) dibubarkan pada 30 April 2024. Kilas balik pembentukan dan siapa tokoh-tokohnya?

Baca Selengkapnya

Urban Forest Cipete: Jam Buka, Lokasi, dan Daya Tariknya

12 jam lalu

Urban Forest Cipete: Jam Buka, Lokasi, dan Daya Tariknya

Bagi Anda yang ingin healing atau sekadar duduk menikmati ruang terbuka di area Jakarta bisa datang ke Urban Forest Cipete. Ini rute dan jam bukanya.

Baca Selengkapnya

Berpeluang Jadi Calon Gubernur Jakarta, Presiden PKS Pilih Jadi Komandan Pemenangan Partai

1 hari lalu

Berpeluang Jadi Calon Gubernur Jakarta, Presiden PKS Pilih Jadi Komandan Pemenangan Partai

Ahmad Syaikhu mengatakan PKS telah menyiapkan kader-kader terbaik untuk Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Beda Respons NasDem dan Anies soal Surya Paloh Absen di Pembubaran Timnas AMIN

1 hari lalu

Beda Respons NasDem dan Anies soal Surya Paloh Absen di Pembubaran Timnas AMIN

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh absen dalam acara pembubaran Timnas AMIN. Anies dan Sekjen Partai NasDem respons begini.

Baca Selengkapnya

Pilres 2024 Usai, Anies: Belum Ada Rencana Buat Ormas, Apalagi Partai Politik

2 hari lalu

Pilres 2024 Usai, Anies: Belum Ada Rencana Buat Ormas, Apalagi Partai Politik

Anies Baswedan mengatakan belum ada rencana untuk membuat ormas, apalagi partai politik pasca kalah di pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Begini Jawaban Anies saat Ditanya Kemungkinan Merapat ke Kubu Prabowo

2 hari lalu

Begini Jawaban Anies saat Ditanya Kemungkinan Merapat ke Kubu Prabowo

Anies Baswedan menanggapi soal kemungkinan dirinya bergabung dengan kubu Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Timnas AMIN Resmi Bubar, Anies: Bukan Mengakhiri Perjuangan

2 hari lalu

Timnas AMIN Resmi Bubar, Anies: Bukan Mengakhiri Perjuangan

Timnas AMIN resmi bubar pada hari ini. Menurut Anies Baswedan, pembubaran ini bukan berarti mengakhiri perjuangan.

Baca Selengkapnya

Surya Paloh Tak Hadiri Silaturahmi Timnas AMIN di Kediaman Anies Baswedan

2 hari lalu

Surya Paloh Tak Hadiri Silaturahmi Timnas AMIN di Kediaman Anies Baswedan

Ketum NasDem Surya Paloh tak menghadiri acara silaturahmi Timnas AMIN di kediaman Anies Baswedan.

Baca Selengkapnya

Jawaban Anies Baswedan dan Ganjar Soal Kemungkinan Bergabung dalam Kabinet Prabowo-Gibran

3 hari lalu

Jawaban Anies Baswedan dan Ganjar Soal Kemungkinan Bergabung dalam Kabinet Prabowo-Gibran

Setelah putusan MK yang menolak keputusan kubu Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo, akankah mereka kemudian gabung di kabinet Prabowo-Gibran?

Baca Selengkapnya