Pentolan PSI Mundur, Pengamat Singgung Soal Ketum: Lebih Menonjol sebagai Anak Band

Reporter

Amy Heppy

Jumat, 16 Desember 2022 20:28 WIB

Wakil Ketua DPW PSI DKI Rian Ernest di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis, 18 Juli 2019. Tempo/Friski Riana

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menanggapi perihal mundurnya sejumlah pentolan Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Menurut dia, PSI membutuhkan sosok pemimpin yang kuat dan beribawa.

Ketua Umum PSI saat ini, tutur dia, tak memiliki rekam jejak yang kuat untuk menjadi aktivis politik. Ketua Umum PSI adalah Giring Ganesha yang lama berkarier sebagai penyanyi di band Nidji.

"Malah yang lebih menonjol sebagai anak band. Wibawa sebagai Ketum partai kurang greget," kata dia kepada Tempo, Jumat, 16 Desember 2022.

Sebelumnya, beberapa kader PSI hengkang dari partai baru itu. Rian Ernest yang pernah menjabat Wakil Ketua DPW PSI DKI mengumumkan pengunduran dirinya pada Kamis, 15 Desember 2022.

Sebelum dia, mantan Ketua DPW PSI DKI Michael Victor Sianipar yang terlebih dulu meninggalkan partai besutan Grace Natalie itu. Grace yang kini menggantikan posisi Michael sebagai Pelaksana tugas (Plt) Ketua DPW PSI DKI.

Advertising
Advertising

Michael dan Rian pernah menjadi staf bekas Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Nama-nama kader PSI lainnya yang sudah mundur adalah Dedek Prayudi, Tsamara Amany, Sunny Tanuwidjaja, dan Surya Tjandra.

Baca juga: Dua Eks Staf Ahok yang Mundur dari PSI: Rian Ernest dan Michael Victor Sianipar

Adi mengira, pengunduran diri mereka akibat PSI yang gagal lolos ke Senayan meski telah berulang kali mengikuti pemilihan umum alias Pemilu.

"Siapapun elitenya pasti lelah menetap di partai yang tak kunjung lolos parlemen," ujar dia.

Karena itulah, Adi menilai, PSI harus merombak total strategi dan isu politik. "Jika tak segera berbenah bukan tak mungkin PSI bakal bedol desa, kader-kader kuncinya pindah ke partai lain," ungkap pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah ini.

Mundur demi naik kelas
Adi Prayitno melanjutkan para politikus muda yang mundur ingin mencari partai lain yang lebih prospektif.

“Secara umum saya melihat kader-kader PSI mencari partai lain yang jauh lebih prospektif yang bisa membuat mereka naik kelas,” terang dia.

Dia juga mengingatkan mundurnya pentolan-pentolan PSI bakal membuat langkah partai yang dipimpin Giring Ganesha ini tak mudah menghadapi Pemilu 2024.

“Pemilu 2019 saja dengan full team yang dipenuhi politisi muda berbakat tak bisa lolos ke Senayan, apalagi hengkang, tentunya makin membuat PSI berat menghadapi Pemilu 2024,” kata dia.

Oleh karena itu, PSI harus ekstra kerja keras untuk bisa lolos tanpa kekuatan mantan kadernya.

Baca juga: Rian Ernest Mundur dari PSI, Giring: Biasa dalam Politik

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

DPR Evaluasi Penyelenggaraan Pemilu 2024 pada 15 Mei, KPU Siapkan Ini

8 jam lalu

DPR Evaluasi Penyelenggaraan Pemilu 2024 pada 15 Mei, KPU Siapkan Ini

Komisi II DPR juga akan mengonfirmasi isu yang menerpa Ketua KPU Hasyim Asy'ari.

Baca Selengkapnya

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

13 jam lalu

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

KPU sebelumnya tidak menghadiri undangan rapat Komisi II DPR karena bertepatan dengan masa agenda sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Perjalanan Ubah Regulasi Masa Jabatan Kepala Desa di UU Desa, Setelah Unjuk Rasa Menjelang Pemilu 2024

15 jam lalu

Perjalanan Ubah Regulasi Masa Jabatan Kepala Desa di UU Desa, Setelah Unjuk Rasa Menjelang Pemilu 2024

Masa jabatan kepala desa akhirnya diperpanjang dari 6 tahun menjadi 8 tahun. Beleid gres itu tertuang dalam UU Desa yang diteken Jokowi.

Baca Selengkapnya

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

1 hari lalu

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengakui sistem noken pada pemilu 2024 agak aneh. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

1 hari lalu

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

Bulan lalu, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta mengajukan penonaktifan terhadap 92.493 NIK warga Jakarta ke Kemendagri.

Baca Selengkapnya

PSI Sebut Nama Jokowi Jadi Rebutan usai Tak Dianggap PDIP

1 hari lalu

PSI Sebut Nama Jokowi Jadi Rebutan usai Tak Dianggap PDIP

Ketua DPP PSI, Andre Vincent Wenas, mengatakan nama Presiden Jokowi menjadi rebutan di luar PDIP. PSI pun mengklaim partainya adalah partai Jokowi.

Baca Selengkapnya

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

1 hari lalu

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

Mantan Gubernur DKI Jakarta Ahok mengatakan konsep tempat parkir bawah tanah Monas ini sempat masuk gagasannya.

Baca Selengkapnya

Ketua MK Sempat Tegur Ketua KPU Hasyim Asy'ari karena Izin Tinggalkan Sidang

2 hari lalu

Ketua MK Sempat Tegur Ketua KPU Hasyim Asy'ari karena Izin Tinggalkan Sidang

Hakim MK menegur Ketua KPU Hasyim Asy'ari karena meminta izin meninggalkan sidang, padahal sidang baru dimulai kurang dari 30 menit.

Baca Selengkapnya

KPU Respons Kemarahan Hakim MK karena Absen di Sidang: Ada Agenda Penting Pilkada

2 hari lalu

KPU Respons Kemarahan Hakim MK karena Absen di Sidang: Ada Agenda Penting Pilkada

Komisioner KPU Idham Holik angkat bicara usai Hakim MK Arief hidayat marah lantaran tak ada satu pun komisoner yang hadir di sidang sengketa pileg

Baca Selengkapnya

PSI Tuding Suaranya di Dapil Nias Selatan 5 untuk Kursi DPRD Berpindah ke Gerindra

2 hari lalu

PSI Tuding Suaranya di Dapil Nias Selatan 5 untuk Kursi DPRD Berpindah ke Gerindra

PSI menduga suara partainya dalam pemilihan legislatif DPRD Nias Selatan, Sumatera Utara berpindah ke Partai Gerindra.

Baca Selengkapnya