Golok Banten Didaftarkan sebagai Warisan Dunia ke Unesco, Tim Datangi Museum Amsterdam

Minggu, 18 Desember 2022 13:55 WIB

Pemain Debus tampil di acara Banten Pantai Festival di Anyer, Banten, 23 Agustus 2014. Debus merupakan upacara kuno dari masyarakat Sunda untuk membuktikan kekuatan iman. Pemain Debus umumnya tampil dengan pisau atau golok dan menyayat tubuh serta lidahnya tanpa terluka. (AP/Achmad Ibrahim)

TEMPO.CO, Jakarta - Tim Golok Polda Banten mendaftarkan Golok Banten sebagai warisan budaya dunia ke Unesco. Rombongan tim pun mengunjungi National Maritime Museum in Amsterdam di Belanda.

Turut dalam lawatan itu Kepala bagian Humas Polda Banten Komisaris Besar Shinto Silitonga. Ia mengatakan tim Golok Banten berkesempatan berdiskusi dengan Direktur Museum Nasional Maritim Michael Huijser dan menyampaikan tujuan Tim Golok Polda Banten untuk melihat koleksi dan histori benda berupa golok juga bendera bergambar golok silang yang ada di museum tersebut.

"Tim juga bertemu dengan Jeroen van der Vilet, Kepala Koleksi pada museum tersebut," kata Shinto Silitonga Ahad 18 Desember 2022.

Diskusi berlangsung di ruang rapat museum dengan agenda awal yaitu pemberian Buku The Golok Kapolda Banten Irjen Polisi Rudy Heriyanto kepada direktur museum untuk menjadi tambahan koleksi di museum tersebut.

Shinto menceritakan dalam pertemuan itu sebuah gambar bendera berbentuk golok saling silang yang dikenal sebagai Bendera Maritim Kesultanan Banten, mencuri perhatian Tim Golok dan sesuai dengan data koleksi digital, benar bahwa ada peta bergambar bendera tersebut yang merupakan koleksi dari museum tersebut.

Advertising
Advertising

“Benar ada koleksi peta yang dibuat oleh perusahaan lama gabungan dari beragam bendera yang kapalnya berlayar di perairan Belanda, salah satunya adalah gambar bendera yang disebut berasal dari Bantam,” kata Shinto mengutip Jeroen.

Penjelasan itu kata Shinto memberikan fakta bahwa ketika Zaman VOC abad ke-16 lalu, Kesultanan Banten sudah dikenal di perairan Belanda. "Selain itu Golok Banten telah menjadi identitas di bendera kapal-kapal yang digunakan Kesultanan Banten dalam membangun hubungan dagang dengan Belanda ketika itu,” kata Shinto.

Baca: Peringati Maulid Nabi, Warga Ciomas Ikuti Ritual Adat Pencucian Golok

Bendera Golok Banten

Selain bendera, tim juga berkesempatan untuk mengeksplore koleksi digital dengan beberapa keywords Golok Banten berbasis artificial intelligence, dan menghasilkan informasi tentang golok Lebak yang sesuai data digital ada di salah satu museum di Leiden, Belanda.

“Fakta juga menyebutkan bahwa Golok Banten, meski disebut dalam koleksi digital sebagai Golok Lebak telah juga dikenal sejak ratusan tahun lalu di Leiden Belanda dan menjadi koleksi di museum,” kata Shinto.

Pasca diskusi, kunjungan kemudian dilanjutkan dengan melihat koleksi dalam museum dan menyaksikan replika kapal milik Vereniging Oost Compagnie (VOC) yang dipasang sebagai objek utama di museum maritim tersebut.

Adapun keberangkatan Tim Golok Banten ke Belanda bertujuan untuk menghadiri seminar internasional tentang Pencak Silat dan Golok Banten serta identifikasi values golok banten di society Belanda untuk kepentingan pendaftaran Golok Banten ke Unesco.

AYU CIPTA

Baca juga: Yandri Susanto : Maknai Golok Day Sebagai Semangat Mengusir Kemiskinan

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Di Balik Hari Buku Nasional, Ini Alasan Penetapannya dan Siapa Penggagasnya?

15 jam lalu

Di Balik Hari Buku Nasional, Ini Alasan Penetapannya dan Siapa Penggagasnya?

Pemerintah pada 17 Mei 1980 menetapkan sebagai Hari Buku Nasional. Apa alasan penetapannya?

Baca Selengkapnya

Manuskrip Tuanku Imam Bonjol yang Ditulis Putranya Naali Sutan Chaniago Jadi Memory of the World UNESCO, Ini Isinya

1 hari lalu

Manuskrip Tuanku Imam Bonjol yang Ditulis Putranya Naali Sutan Chaniago Jadi Memory of the World UNESCO, Ini Isinya

UNESCO tetapkan naskah Tambo Tuanku Imam Bonjol sebagai Memory of the World. Manuskrip ini ditulis Naali Sutan Chaniago, putranya.

Baca Selengkapnya

Inilah Alasan Setiap 16 Mei Diperingati Sebagai Hari Cahaya Internasional

1 hari lalu

Inilah Alasan Setiap 16 Mei Diperingati Sebagai Hari Cahaya Internasional

Hari Cahaya Internasional diperingati setiap tanggal 16 Mei. Hal ini sebagai peringatan untuk momen penting penemuan cahaya laser.

Baca Selengkapnya

Geopark Natuna Minim Diketahui Masyarakat Setempat, Ternyata Ini Sebabnya

3 hari lalu

Geopark Natuna Minim Diketahui Masyarakat Setempat, Ternyata Ini Sebabnya

Natuna didaftarkan sebagai geopark untuk diplomasi

Baca Selengkapnya

SEVENTEEN dan UNESCO Bangun Dua Pusat Pembelajaran di Timor Leste

4 hari lalu

SEVENTEEN dan UNESCO Bangun Dua Pusat Pembelajaran di Timor Leste

Dua pusat pembelajaran yang dibangun SEVENTEEN dan UNESCO dari donasi SEVENTEEN Going Together

Baca Selengkapnya

Amanat Tuanku Imam Bonjol kepada Sang Putra, Manuskripnya Ditetapkan sebagai Memory of the World UNESCO

5 hari lalu

Amanat Tuanku Imam Bonjol kepada Sang Putra, Manuskripnya Ditetapkan sebagai Memory of the World UNESCO

Manuskrip atau naskah Tombo Tuanku Imam Bonjol yang ditulis anaknya ditetapkan UNESCO sebagai Memory of the World. Apa isinya?

Baca Selengkapnya

Pemugaran Situs Candi di Jambi Ungkap 5 Lapisan Tanah Purba, Kota Besar yang Runtuh oleh Banjir?

7 hari lalu

Pemugaran Situs Candi di Jambi Ungkap 5 Lapisan Tanah Purba, Kota Besar yang Runtuh oleh Banjir?

Pemugaran situs Candi Parit Duku di Jambi mengungkap lima lapisan tanah purba atau lapisan budaya dalam istilah arkeologi.

Baca Selengkapnya

Jurus Yogyakarta Jaga Kawasan Sumbu Filosofi dari Potensi Bencana

8 hari lalu

Jurus Yogyakarta Jaga Kawasan Sumbu Filosofi dari Potensi Bencana

Kawasan Sumbu Filosofi secara khusus memiliki kondisi geografis, geologis, hidrologi dan demografis yang memungkinkan terjadinya bencana

Baca Selengkapnya

Naskah Tuanku Imam Bonjol Ditetapkan Sebagai Memory Of The World, Sempat Hilang 23 Tahun

9 hari lalu

Naskah Tuanku Imam Bonjol Ditetapkan Sebagai Memory Of The World, Sempat Hilang 23 Tahun

Naskah Tuanku Imam Bonjol pernah tidak diketahui keberadaannya selama 23 tahun, ditemukan kembali pada 2014.

Baca Selengkapnya

10 Beasiswa Luar Negeri yang Buka Pendaftaran Mei 2024

9 hari lalu

10 Beasiswa Luar Negeri yang Buka Pendaftaran Mei 2024

Deretan beasiswa luar negeri S1, S2, dan S3 yang membuka pendaftaran pada Mei 2024

Baca Selengkapnya