Beredar Surat Pembongkaran Mess Cendrawasih I oleh Pemprov Papua, IKCT: Sudah 3 Kali

Kamis, 29 Desember 2022 12:12 WIB

Awalnya, Presiden Soekarno memberikan Mess Cenderawasih untuk putra-putri Irian yang tengah menempuh pendidikan di Jakarta. Kini, bangunan itu ditempati sekitar 300 kepala keluarga atau sekitar 1.000 warga keturunan Papua. TEMPO/ Muhammad Ilham Balindra

TEMPO.CO, Jakarta - Beredar surat edaran penggusuran Mess Cendrawasih I yang akan dilakukan Pemerintah Provinsi Papua, Sekretaris Ikatan Keluarga Cendrawasih Tanah Abang (IKCT) Hengky AP membenarkan kabar tersebut.

Hengky mengatakan rencana pembongkaran mess yang berada di Tanah Abang itu tidak terealisasi karena IKCT telah berkoordinasi dengan beberapa pihak seperti Pemda DKI dan Komnas HAM.

"Tetapi hari ini mereka tidak datang karena kami lakukan koordinasi dengan pihak keamanan di DKI dan instansi terkait," kata Hengky saat dikonfirmasi, Rabu siang.

Sebelumnya, telah beredar surat pemberitahuan pengosongan dan pembongkaran bangunan Mess Cendrawasih I yang akan dilakukan Pemprov Papua pada Rabu, 28 Desember 2022.

"Akan melakukan kegiatan penertiban/pengosongan dan pembongkaran Mess Cendrawasih I yang beralamat di Jl. KH. Mas Mansyur No.63, Kelurahan Kebon Melati, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat," demikian bunyi surat edaran Pemprov Papua, kemarin.

Warga Papua yang menempati Mess Cendrawasih I melakukan aksinya dengan membawa poster-poster atau spanduk yang bertuliskan tuntutan mereka di jalan merdeka barat, Jakarta, Rabu, 12 Oktober 2022. Aksi mereka ini dilakukan karena mereka disuruh untuk meninggalkan dan keluar dari Mess Papua yang telah mereka tempati selama puluhan tahun tersebut, oleh Pemprov Papua. TEMPO/MAGANG/Abdullah Syamil Iskandar

Mess Cendrawasih adalah pemberian Presiden Soekarno kepada warga Irian Barat pada 1964. Mess itu diberikan untuk putra putri Irian yang tengah menempuh pendidikan di Jakarta. Kini bangunan itu ditenmpati 300 kepala keluarga atau sekitar seribu warga keturunan Papua.

Hengky menyebutkan surat edaran tersebut merupakan surat ketiga yang diterima oleh para penghuni Mess Cendrawasih. Surat edaran pertama diberitahukan pembongkaran paling telat tanggal 1 Oktober dan surat edaran kedua diberitahukan pembongkaran akan dilakukan pada tanggal 15 Desember.

Baca juga: Perlawanan Warga Mess Cendrawasih Terhadap Pemprov Papua

Advertising
Advertising

Berita terkait

TPNPB-OPM Rampas Ponsel dan Laptop Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang, Warga Disebut Bersembunyi ke Hutan

2 jam lalu

TPNPB-OPM Rampas Ponsel dan Laptop Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang, Warga Disebut Bersembunyi ke Hutan

TPNPB-OPM mendatangi jemaat gereja di Distrik Borme, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan, pada Ahad, 5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Polisi Sebut KKB Serang Jemaat Gereja yang Sedang Ibadah Minggu di Pegunungan Bintang Papua

19 jam lalu

Polisi Sebut KKB Serang Jemaat Gereja yang Sedang Ibadah Minggu di Pegunungan Bintang Papua

Polisi menyebut Kelompok Kriminal Bersenjata menyerang jemaat gereja yang tengah ibadah minggu di Distrik Borme, Pegunungan Bintang Papua.

Baca Selengkapnya

TNI-Polri Evakuasi Jenazah Warga Sipil yang Dibunuh TPNPB-OPM di Kampung Pogapa

1 hari lalu

TNI-Polri Evakuasi Jenazah Warga Sipil yang Dibunuh TPNPB-OPM di Kampung Pogapa

Aleksander Parapak tewas ditembak kelompok bersenjata TPNPB-OPM saat penyerangan Polsek Homeyo, Intan Jaya, Papua

Baca Selengkapnya

Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

2 hari lalu

Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

Polda Papua akan mengirim pasukan tambahan setelah penembakan dan pembakaran SD Inpres oleh TPNPB-OPM di Distrik Homeyo Intan Jaya.

Baca Selengkapnya

Kopassus dan Brimob Buru Kelompok TPNPB-OPM Setelah Bunuh Warga Sipil dan Bakar SD Inpres di Papua

2 hari lalu

Kopassus dan Brimob Buru Kelompok TPNPB-OPM Setelah Bunuh Warga Sipil dan Bakar SD Inpres di Papua

Aparat gabungan TNI-Polri kembali memburu kelompok TPNPB-OPM setelah mereka menembak warga sipil dan membakar SD Inpres di Intan Jaya Papua.

Baca Selengkapnya

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

2 hari lalu

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengakui sistem noken pada pemilu 2024 agak aneh. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

2 hari lalu

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

Komnas HAM Papua berharap petugas keamanan tambahan benar-benar memahami kultur dan struktur sosial di masyarakat Papua.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

3 hari lalu

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

TPNPB-OPM mengaku bertanggung jawab atas pembakaran SD Inpres Pogapa di Distrik Homeyo, Intan Jaya pada Rabu lalu,

Baca Selengkapnya

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

3 hari lalu

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

Kapolres Paniai mengatakan, warga kampung Bibida yang sempat mengungsi saat baku tembak OPM dan TNI, sudah pulang ke rumah.

Baca Selengkapnya

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

3 hari lalu

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

Polda Papua menyatakan situasi di Kabupaten Paniai kembali aman paska penembakan OPM terhadap anggota TNI yang berpatroli.

Baca Selengkapnya