Covid-19 Varian Omicron BF.7 Terdeteksi di Indonesia, Ditemukan 2 Kasus di Jakarta

Reporter

Amy Heppy

Editor

Sunu Dyantoro

Kamis, 29 Desember 2022 15:12 WIB

Petugas berjalan di area zona merah Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Senin, 26 Desember 2022. RSDC Wisma Atlet Kemayoran akan berhenti beroperasi secara bertahap per tanggal 31 Desember mendatang karena menurunnya kasus Covid-19 di Indonesia. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ngabila Salama mengungkapkan ada dua kasus Covid-19 varian Omicron BF.7 terdeteksi di DKI Jakarta. “Sudah ditemukan 2 kasus BF.7 di DKI Jakarta didiagnosis tanggal 24 Oktober 2022 dan 1 November 2022,” kata Ngabila dalam keterangan, Kamis, 29 Desember 2022.

Ia mengungkapkan, kasus tersebut didiagnosis dialami oleh dua laki-laki berusia 30-40 tahun yang tinggal di Jakarta. Namun, kini keduanya sudah dinyatakan sembuh. “Keduanya bergejala ringan dan isolasi mandiri dirumah, keduanya sudah dinyatakan sembuh, tanpa ada komorbid dan tidak ada riwayat perjalanan luar negeri,” jelas Ngabila.

Ngabila melanjutkan, hingga kini pihaknya sedang melakukan update kembali datanya untuk mengetahui apakah ada penambahan laporan.

Menurutnya, perlu ditingkatkan pemeriksaan whole genome sequencing (WGS), terutama di rumah sakit dan kasus penderita yang meninggal untuk melihat pola dominasi varian dan kapan kemungkinan prediksi puncak kasus dan kapan berakhirnya.

Pemeriksaan whole genome sequencing (WGS) digunakan untuk menentukan jenis varian Covid-19 secara lebih spesifik. Di Jakarta sendiri, pemeriksaan WGS dilakukan di Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes RI), Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan IMERI FKUI.

Advertising
Advertising

Meski begitu, Dinas Kesehatan DKI Jakarta mengimbau agar masyarakat tidak perlu panik dan tetap disiplin menggunakan masker. “Kami pantau terus 1 bulan kedepan. Apa pun variannya tidak perlu panik, semua akan terkendali,” ujar Ngabila.

Sedangkan untuk mencegah kematian karena Covid-19, pihaknya mengingatkan agar masyarakat segera melakukan vaksinasi booster. “Cegah kematian dengan vaksinasi booster dan segera PCR ke puskesmas gratis untuk yang bergejala Covid utamanya usia 40 tahun ke atas atau komorbid berat,” kata Ngabila.

Baca: Pakar Ingatkan Subvarian COVID-19 yang Semakin Tak Menunjukkan Gejala Khas

Tentang Varian Omicron BF.7

Mengutip dari laman timesofindia, varian ini telah menyebar di beberapa wilayah di China. “Varian Omicron BF.7 baru telah menyebar ke lebih banyak provinsi di China pada hari Senin, kurang dari seminggu setelah pertama kali diidentifikasi di Daerah Otonomi Mongolia Dalam China Barat Laut,” Global Times melaporkan pada hari Senin, 10 oktober 2022.

BF.7 terdeteksi pada 4 Oktober di kota Yantai dan Shaoguan. BF.7 adalah alias untuk B.1.1.529.5.2.1.7. Sesuai data yang dirilis oleh CDC AS, BF.7 menyumbang 4,6% dari total kasus COVID aktif di AS. Sementara BA.5 dan BA.4.6 terus menjadi dua varian COVID paling menular teratas, BF.7 berada di posisi ketiga.

Terlepas dari sub varian ini, BA.2.75 dan BA.4 menyumbang 1,8% dan 0,8% dari total kasus di AS. Ini dengan jelas menunjukkan BF.7 semakin kuat dan mungkin akan menyusul dua varian lainnya segera.

Pada 4 Oktober 2022, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengatakan bahwa Omicron saat ini adalah varian dominan yang beredar secara global, terhitung lebih dari 98% dari urutan virus yang dibagikan di GISAID setelah Februari 2022. Ini untuk pertama kalinya sejak pandemi. kebetulan satu varian dengan sub variannya sudah beredar hampir satu tahun.

Dengan munculnya dan meluasnya infeksi varian baru, ancaman baru datang di hadapan manusia. Ancaman gejala yang lebih baru, komplikasi kesehatan, fasilitas perawatan medis, dan efek setelah infeksi menimbulkan risiko yang lebih besar bagi umat manusia setiap kali varian yang bermutasi dan lebih kuat muncul.

Mengenai BF.7, para ahli mengatakan bahwa itu semakin kuat dan kemungkinan akan menyebar dengan cepat karena tingkat penularannya yang tinggi. Di Amerika Serikat, tingkat infeksi BA.5 terlihat menurun dan tingkat infeksi BF.7 terlihat meningkat. Pada 23 September, BF.7 menyumbang 25% dari pangsa global kasus COVID di Belgia. Di AS itu menyumbang 4,6% dari total kasus.

Baca juga: Virus Varian Omicron BF.7 Ditemukan di India, Apa Saja Ancamannya?

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

15 jam lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

1 hari lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

1 hari lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Kemenkes Buka Enam Prodi di RS Pendidikan Atasi Kekurangan Dokter Spesialis

1 hari lalu

Kemenkes Buka Enam Prodi di RS Pendidikan Atasi Kekurangan Dokter Spesialis

Salah satu masalah lagi yang ada di Indonesia adalah distribusi dokter spesialis. Hampir 80 tahun Indonesia merdeka belum pernah bisa terpecahkan.

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

1 hari lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

1 hari lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

1 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

1 hari lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

1 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya