Polisi Terapkan Scientific Crime Investigation, Tak Mau Gegabah Tetapkan Tersangka Kasus Mutilasi di Bekasi

Minggu, 1 Januari 2023 11:19 WIB

Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Hengki Haryadi memberi keterangan pers usai olah TKP di rumah lokasi penemuan empat jenazah satu keluarga di Kalideres, Ahad, 13 November 2022. Tempo/M. Faiz Zaki

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi menyatakan tidak mau terburu-buru dalam menetapkan tersangka dalam kasus mutilasi di Bekasi.

Meski sejumlah petunjuk sementara telah diperoleh diperoleh polisi, penyidik, menurut Hengki belum mengambil kesimpulan final atas kasus penemuan mayat yang sudah dimutilasi di sebuah kos-kosan di Tambun, Bekasi, Kamis, 29 Desember 2022 lalu itu.

Karena itu, menurut Hengki, polisi juga belum bisa menentukan identitas korban mutilasi yang jasadnya ditemukan dalam dua boks kontainer itu, meski terdapat kartu identitas di dekat jasad yang ditemukan itu.

"Artinya kita tidak boleh gegabah bahwa korbannya pasti si A berdasarkan alat bukti yang ketemu di kos-kosan, ketemu identitas yang diduga korban," kata Hengki di Polda Metro Jaya, Sabtu, 31 Desember 2022.

Hengki menambahkan, penyidik akan berkerja sama dengan laboratorium dan kedokteran forensik untuk memastikan dentitas korban mutilasi. Melalui kedokteran forensik, akan bisa diketahui DNA korban.

Advertising
Advertising

"Apakah benar jenazah yang ada di dua kontainer ini cocok dengan identitas yang ada di TKP seorang wanita," ujarnya. Saat ini, kata Hengki, penyidik masih menunggu hasil dari laboratorium dan kedokteran forensik.

Pengungkapan kasus mutilasi akan terapkan pengusutan seperti di kasus Kalideres

Menurut Hengki, pengusutan penemuan jasad mutilasi ini akan dikerjakan dengan metode sciencetifik crime investigation. Metode ini, juga telah diterapkan dalam pengungkapakn kasus kematian satu keluarga di Kalideres beberapa waktu lalu.

"Ini sama halnya seperti kasus Kalideres, kita kedepankan sciencetifik crime investigation," kata dia.

Hengki menjelaskan pengusutan kasus mutilasi di kamar kos-kosan ini tidak bisa terpaku dengan pengakuan teduga pelaku dan harus bener-benar berdasarkan alat bukti. Oleh karena itu, kata dia, penyidik masih melakukan pendalaman.

"Sehingga nanti kita bisa tentukan apa motifnya, siapa tersangka, siapa korbannya. Apakah hanya ini korbannya dan sebagainya," ucapnya.

Awal mula penemuan jasad mutilasi di kamar kos-kosan di Bekasi

Penemuan jasad mutilasi ini bermula masuknya laporan orang hilang dari masyarakat. Dari laporan itu, polisi melacak keberadaan orang yang dinyatakan hilang tersebut.

"Awalnya mendapatkan laporan dari masyarakat tentang ada seorang laki-laki yang hilang. Kami menurunkan tim Resmob untuk menyelidiki keberadaan pria ini. Kita temukan informasi yang bersangkutan ada di kos kosaan di Tambun, Bekasi," ujarnya.

Saat melakukan pengecekan bersama pemilik kos ke dalam kamar, polisi malah menemukan jasad mutilasi berjenis klamin perempuan.

"Saat kita cari di lokasi, kita mengajak pemilik kos ke dalam. Ternyata di dalam kita menemukan jenazah dalam dua kontainer," kata Hengki.

Penemuan jasad yang sudah mengalami mutilasi ini menggegerkan Warga Kampung Buaran, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi. Potongan tubuh manusia diitemukan dalam dua boks kontainer di sebuah kamar kontrakan pada Kamis, 29 Desember 2022.

Potongan tubuh manusia berjenis perempuan itu dimasukan di dalam boks kontainer kamar mandi. "Dibungkus dalam plastik hitam dilakban rapih," kata saksi bernama Dian Ardiansyah, Jumat, 30 Desember 2022.

Dian menjelaskan penemuan mayat mutilasi tersebut berawal saat polisi mendatangi area sekitar kontrakan itu pada Kamis malam. Kedatangan polisi itu untuk mencari orang hilang bernama Ecky yang dilaporkan keluarganya ke Polsek Bantargebang, Kota Bekasi pada 23 Desember lalu.

Baca juga: Belum Tetapkan Tersangka Mutilasi di Bekasi, Polisi Duga Salah Satu Pelaku Wanita

Berita terkait

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

1 jam lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

Pelaku kasus mayat dalam koper gunakan uang kantornya sebesar Rp 7 juta untuk kabur.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

2 jam lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

Polisi mengungkap motif pembunuhan kasus mayat dalam koper.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

3 jam lalu

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

Adik tersangka pembunuhan wanita di kasus mayat dalam koper itu sempat melarikan diri usai membantu kakaknya.

Baca Selengkapnya

Pelaku Pembunuhan di Bandung Beli Koper Dua Kali, Pertama Kekecilan Tak Bisa Memuat Tubuh Korban

3 jam lalu

Pelaku Pembunuhan di Bandung Beli Koper Dua Kali, Pertama Kekecilan Tak Bisa Memuat Tubuh Korban

Pelaku pembunuhan perempuan di Bandung yang mayatnya dimasukkan dalam koper membeli koper usai menghabisi nyawa korban.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Peran 5 Tersangka Laboratorium Narkotika Ganja Sintetis di Sentul

9 jam lalu

Polisi Ungkap Peran 5 Tersangka Laboratorium Narkotika Ganja Sintetis di Sentul

Penangkapan lima tersangka clandestine laboratory ganja sintetis ini bermula dari laporan pengiriman bahan baku narkoba jenis pinaca dari Cina.

Baca Selengkapnya

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

20 jam lalu

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

GBH, kurir tempat produksi ganja sintetis di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengaku dijanjikan oleh pengendali imbalan Rp 80-100 juta.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

1 hari lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

1 hari lalu

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

Polisi saat ini masih mendalami keterlibatan orang-orang yang diduga membantu pelaku pembunuhan korban yang mayatnya ditemukan dalam koper.

Baca Selengkapnya

6 Fakta Pembunuhan Wanita Asal Bandung dalam Koper, Pelaku Butuh Uang Buat Nikah

1 hari lalu

6 Fakta Pembunuhan Wanita Asal Bandung dalam Koper, Pelaku Butuh Uang Buat Nikah

Fakta-fakta penemuan mayat wanita asal Bandung dalam koper yang menjadi korban pembunuhan rekan kerjanya.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

1 hari lalu

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

Polisi mengungkapkan Ahmad Arif Ridwan Nuwloh (29) menyetubuhi RM, sebelum membunuhnya dan mayat perempuan itu ditemukan di dalam koper di Cikarang.

Baca Selengkapnya