Kritik Kajian DKI Soal Pengurangan Titik JakWifi, PDIP: Masih Banyak Warga Butuh Internet Gratis

Reporter

Amy Heppy

Minggu, 8 Januari 2023 11:31 WIB

Siswa menggunakan ponselnya saat melakukan kegiatan belajar secara online menggunakan fasilitas JakWIFI di Sekretariat RW 02 Galur, Senen, Jakarta, Senin, 1 September 2020. Kegiatan belajar online ini diikuti belasan siswa dari pukul 08.00-10.00. Para siswa diwajibkan menggunakan seragam dan membawa alat tulis masing-masing di kantor Sekretariat RW 02 Galur. TEMPO/Muhammad Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono mengkritik kajian yang dilakukan Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Diskominfotik) DKI soal pengurangan titik Jakarta Wifi atau JakWifi. Menurut dia, salah besar jika kajian Pemprov DKI menunjukkan warga tak lagi butuh jaringan internet gratis.

"Kenapa saya katakan tidak benar, karena faktanya di (lapangan) RT dan RW banyak yang membutuhkan itu, terutama di RW-RW kumis, kumuh dan miskin," kata dia saat dihubungi Tempo, Sabtu, 7 Januari 2023.

Gembong mempertanyakan alasan Diskominfotik DKI mengurangi titik JakWifi, apakah karena subjektivitas belaka atau berdasarkan kajian. Kalaupun DKI mengacu pada kajian, dia menganggap, hasilnya keliru.

Sebab, layanan JakWifi sangat membantu, terutama bagi masyarakat menengah ke bawah yang masih memiliki anak sekolah. Menurut dia, rata-rata warga yang tinggal di pemukiman padat memiliki 2-3 anak sekolah. Anak-anak itu harus mengerjakan tugasnya dengan bantuan internet.

Gembong mengilustrasikan jika dalam satu keluarga ada tiga anak sekolah, maka harus dikucurkan biaya Rp 150 ribu per minggu untuk membeli kuota internet. Keluarga tersebut perlu merogoh kocek Rp 600 ribu per bulannya hanya untuk kebutuhan internet.

Advertising
Advertising

Kondisi ini tentu berbeda dengan keluarga kalangan menengah ke atas yang biasanya menggunakan internet berlangganan. Biayanya antara Rp 400 ribu hingga Rp 450 ribu per bulan dan sudah bisa digunakan seluruh anggota keluarga.

“Tapi, sementara mereka yang tidak memiliki akses itu, kan dia mengeluarkan cost yang lebih besar. Makanya saya katakan ini kesenjangan sosial,” ujar anggota Komisi A Bidang Pemerintahan DPRD DKI ini.

Baca juga: Pengurangan Titik JakWifi Anies Baswedan Dipertanyakan, PDIP: Bisa Pakai Dana CSR atau APBD-P

Apa hasil kajian DKI?
Pelaksana tugas (Plt) Diskominfotik DKI Raides Aryanto mengutarakan, titik JakWifi memang dipangkas dari 3.500 menjadi 1.263. Pemerintah daerah menyesuaikan lokasi pelayanan internet gratis ini dengan alokasi anggaran dalam APBD DKI 2023.

Dalam rapat pembahasan Rancangan APBD DKI 2023 dengan Komisi A DPRD, Diskominfotik mengusulkan anggaran JakWifi senilai Rp 174 miliar. Namun, anggota dewan hanya menyetujui Rp 56 miliar.

Raides berujar, selain soal anggaran, fase peralihan pandemi Covid-19 menjadi alasan jumlah titik JakWifi dikurangi. Program JakWifi awalnya digagas mantan Gubernur DKI Anies Baswedan guna mendukung pembelajaran jarak jauh (PJJ) di masa pandemi Covid-19.

Gembong tidak menyebutkan apa kajian DKI yang dimaksudnya. Hanya saja, Raides pernah membeberkan hasil survei dan evaluasi Diskominfotik DKI Jakarta pada Desember 2021.

Data tersebut menunjukkan bahwa pemanfaatan JakWifi untuk PJJ mencapai 56 persen. Sementara pengguna internet gratis ini oleh anak yang belajar dari rumah pada Maret 2022 mencapai 60,9 persen.

Jumlah tersebut merosot di masa peralihan pandemi Covid-19. Dia mengutarakan, pemanfaatan JakWifi untuk PJJ hanya menyentuh 27,5 persen pada November 2022. "Selebihnya digunakan untuk hiburan, 50,7 persen," ujar dia.

Baca juga: Titik Internet Gratis Jakwifi Dikurangi, DKI: Penggunaan Awal untuk PJJ, Kini Berubah Jadi Hiburan

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Anies Baswedan Disebut Berencana Hidupkan Kembali Acara Desak Anies

1 hari lalu

Anies Baswedan Disebut Berencana Hidupkan Kembali Acara Desak Anies

Anies Baswedan akan tetap berkegiatan mengunjungi masyarakat meski Pilpres telah usai.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

2 hari lalu

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

Bahlil menyebut calon presiden yang menolak IKN sama dengan tidak setuju upaya mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia timur. Sindir Anies Baswedan?

Baca Selengkapnya

Tim Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Bubar, Kilas Balik Gunakan Istilah Timnas AMIN

2 hari lalu

Tim Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Bubar, Kilas Balik Gunakan Istilah Timnas AMIN

Timnas Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) dibubarkan pada 30 April 2024. Kilas balik pembentukan dan siapa tokoh-tokohnya?

Baca Selengkapnya

Berpeluang Jadi Calon Gubernur Jakarta, Presiden PKS Pilih Jadi Komandan Pemenangan Partai

3 hari lalu

Berpeluang Jadi Calon Gubernur Jakarta, Presiden PKS Pilih Jadi Komandan Pemenangan Partai

Ahmad Syaikhu mengatakan PKS telah menyiapkan kader-kader terbaik untuk Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Beda Respons NasDem dan Anies soal Surya Paloh Absen di Pembubaran Timnas AMIN

3 hari lalu

Beda Respons NasDem dan Anies soal Surya Paloh Absen di Pembubaran Timnas AMIN

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh absen dalam acara pembubaran Timnas AMIN. Anies dan Sekjen Partai NasDem respons begini.

Baca Selengkapnya

Pilres 2024 Usai, Anies: Belum Ada Rencana Buat Ormas, Apalagi Partai Politik

4 hari lalu

Pilres 2024 Usai, Anies: Belum Ada Rencana Buat Ormas, Apalagi Partai Politik

Anies Baswedan mengatakan belum ada rencana untuk membuat ormas, apalagi partai politik pasca kalah di pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Begini Jawaban Anies saat Ditanya Kemungkinan Merapat ke Kubu Prabowo

4 hari lalu

Begini Jawaban Anies saat Ditanya Kemungkinan Merapat ke Kubu Prabowo

Anies Baswedan menanggapi soal kemungkinan dirinya bergabung dengan kubu Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Timnas AMIN Resmi Bubar, Anies: Bukan Mengakhiri Perjuangan

4 hari lalu

Timnas AMIN Resmi Bubar, Anies: Bukan Mengakhiri Perjuangan

Timnas AMIN resmi bubar pada hari ini. Menurut Anies Baswedan, pembubaran ini bukan berarti mengakhiri perjuangan.

Baca Selengkapnya

Surya Paloh Tak Hadiri Silaturahmi Timnas AMIN di Kediaman Anies Baswedan

4 hari lalu

Surya Paloh Tak Hadiri Silaturahmi Timnas AMIN di Kediaman Anies Baswedan

Ketum NasDem Surya Paloh tak menghadiri acara silaturahmi Timnas AMIN di kediaman Anies Baswedan.

Baca Selengkapnya

Jawaban Anies Baswedan dan Ganjar Soal Kemungkinan Bergabung dalam Kabinet Prabowo-Gibran

5 hari lalu

Jawaban Anies Baswedan dan Ganjar Soal Kemungkinan Bergabung dalam Kabinet Prabowo-Gibran

Setelah putusan MK yang menolak keputusan kubu Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo, akankah mereka kemudian gabung di kabinet Prabowo-Gibran?

Baca Selengkapnya