Pelaku Penculikan Anak di Gunung Sahari Punya Ketertarikan Seksual terhadap Anak-anak

Kamis, 12 Januari 2023 20:10 WIB

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin memberikan keterangan terkait penculikan Malika di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa, 3 Januari 2022. Kejadian penculikan pada Rabu, 7 Desember 2022 itu terekam CCTV. Tampak Malika dan Iwan menumpangi sebuah bajaj warna biru dan diantarkan sampai ke wilayah sekitar Stasiun Kota. TEMPO/ Febri Angga Palguna

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Metro Jakarta Pusat Komisaris Besar Komarudin mengatakan pelaku penculikan anak, Iwan Sumarno, memiliki ketertarikan seksual terhadap anak-anak. Menurut dia, motif inilah yang memicu pelaku dengan panggilan Jacky alias Yudi alias Herman itu membawa korban berinisial MA ke luar Jakarta.

"Motif tersangka melakukan penculikan dari yang semula hanya sekadar ingin menjadikan anak ataupun membawa anak, kemudian terungkap bahwa tersangka memiliki hasrat terhadap anak-anak, dalam hal ini seksual," ujar dia di Polres Metro Jakarta Pusat, Kamis, 12 Januari 2023.

Komarudin menyebut, motif ketertarikan seksual Iwan terhadap anak-anak masih diselidiki. Pelaku sebelumnya pernah mengincar korban selain MA. Kepada penyidik, Iwan mengaku, pernah merayu seorang anak perempuan lain di Jalan Industri Raya, Jakarta Pusat.

Modus Iwan adalah mengiming-iming akan memberikan uang Rp 2 ribu hingga Rp 5 ribu. Korban bernama Bunga. Polisi masih menelusuri fakta baru ini.

"Dan juga diimingi dengan makanan ringan jenis wafer lebih dari tiga kali," jelas Komarudin.

Advertising
Advertising

Baca juga: 26 Hari MA Penculikan MA, Kesedihan Ibu dan Cerita Operasi Polisi

Iwan juga merayu calon korban beberapa kali, tapi ditolak. Pekerjaan calon korban itu diketahui sebagai pemulung barang bekas sama seperti Iwan.

Pelaku kemudian intens mendekati MA. Hingga akhirnya MA berhasil diculik dan dibawa ke kawasan Cipadu, Ciledug, Tangerang 26 hari lamanya. Beruntung MA tak mengalami kekerasan seksual.

Akan tetapi, hasil visum MA menunjukkan, anak perempuan berusia enam tahun ini mengalami luka memar pada pinggul kirinya. Dari pengakuan kepada polisi, Iwan melakukan kekerasan fisik ketika MA rewel dan menangis.

"Oleh karenanya, tim dari Kementerian termasuk P2TP2A masih terus melakukan pendalaman, pendampingan kepada korban, sehingga kami bisa bongkar lebih dalam apa yang terjadi pada korban," tutur Komarudin.

Pelaku penculikan anak itu dijerat Pasal 76F juncto Pasal 83 Undang-Undang Nomor 35 dan/atau Pasal 330 KUHP. Kemudian Pasal 76C juncto Pasal 80 ayat 1 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak.

Baca juga: Kepada Kak Seto, Penculik Anak MA Mengaku Lakukan Kekerasan Fisik: Saya Minta Maaf

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

2 jam lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

6 jam lalu

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

Sekitar 300 demonstran pro-Palestina di Universitas Colombia ditahan polisi setelah unjuk rasa mulai mengganggu proses belajar-mengajar.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

17 jam lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

18 jam lalu

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

Polisi saat ini masih mendalami keterlibatan orang-orang yang diduga membantu pelaku pembunuhan korban yang mayatnya ditemukan dalam koper.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

19 jam lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

19 jam lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

20 jam lalu

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

Polisi mengungkapkan Ahmad Arif Ridwan Nuwloh (29) menyetubuhi RM, sebelum membunuhnya dan mayat perempuan itu ditemukan di dalam koper di Cikarang.

Baca Selengkapnya

Dapat Ancaman atau Teror? Ini yang Harus Dilakukan dan Sanksi Hukum Bagi Pelakunya

22 jam lalu

Dapat Ancaman atau Teror? Ini yang Harus Dilakukan dan Sanksi Hukum Bagi Pelakunya

Pernah terima ancaman atau teror? Tindakan ini yang harus dilakukan. Ketahui sanksi hukum bagi pelaku ancaman tersebut.

Baca Selengkapnya

IPW Sebut Polisi Mesti Telusuri Motif Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi, Jangan Berhenti Kesimpulan Bunuh Diri

2 hari lalu

IPW Sebut Polisi Mesti Telusuri Motif Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi, Jangan Berhenti Kesimpulan Bunuh Diri

IPW menilai proses pemeriksaan terhadap tewasnya Brigadir Ridhal Ali Tomi tak cukup berhenti di kesimpulan bunuh diri.

Baca Selengkapnya

Polisi Sebut Akan Periksa Ponsel Brigadir Ridhal Ali Tomi Dalami Penyebab Kematian di Mobil

2 hari lalu

Polisi Sebut Akan Periksa Ponsel Brigadir Ridhal Ali Tomi Dalami Penyebab Kematian di Mobil

Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan polisi terus menggali terkait kasus meninggalnya Brigadir Ridhal Ali Tomi diduga bunuh diri di dalam mobil.

Baca Selengkapnya