Tetangga Tahunya Wowon Gali Lubang Septic Tank, Ternyata untuk Mengubur Balita Korban Serial Killer

Sabtu, 21 Januari 2023 18:18 WIB

Polisi menggeledah dan menggali lubang di halaman Rumah Wowon Serial Killer dari Cianjur di Kampung Babakan Mande, Jumat, 20 Januari 2023. TEMPO/Deden Abdul Aziz

TEMPO.CO, Jakarta - Tetangga Wowon Erawan alias Aki, 60 tahun, di Kampung Babakan Mande, Desa Gunungsari, Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mengaku sempat mencium bau bangkai dari sekitaran rumah pelaku serial killer tersebut.

Mereka menduga sumber bau tersebut berasal dari lubang tempat mengubur salah seorang korban pembunuhan berantai yang diakukan Wowon dan Duloh.

Deni Setiawan, 40 tahun, warga Kampung Babakan Mande, mengatakan sekitar tiga bulan lalu, dia menggelar hajatan di rumahnya yang bersebelahan dengan rumah Wowon Serial Killer. Saat itu, lanjut dia, bibi Deni mencium ada bau bangkai saat memasak di dapur.

"Bagian dapur kan dekat dengan rumah Wowon, terutama dengan lubang yang ada jenazah. Jadi sempat tercium bau bangkai, dikiranya bangkai kucing atau tikus," ucap Deni di Cianjur, Sabtu 21 Januari 2023.

Bau bangkai sempat tercium selama sepekan lalu kemudian perlahan hilang

Deni mengatakan bau bangkai tersebut tercium selama sepekan. Namun baunya semakin memudar setiap harinya.

Advertising
Advertising

"Bertahan sepekan baunya, tapi saat itu tidak terlalu curiga, apalagi menyangka itu bangkai mayat. Karena memang sering ada tikus mati, jadi disangkanya bau bangkai hewan," kata dia.

Wowon Erawan alian Aki, tersangka pembunuhan berantai yang ditangkap Polda Metro Jaya di Bekasi dan Cianjur. Sumber: Istimewa

Deni juga mengaku mengetahui saat Wowon menggali tanah di samping rumahnya. Menurut dia, lubang tersebut dibuat untuk septiktank cadangan.

"Lubangnya dibuat sekitar setahun lalu, katanya buat septiktank cadangan. Semua juga tahu ada lubang di sana, karena lama dibiarkan tapi tidak kunjung ditutup," kata dia.

Lubang septic tank tiba-tiba sudah ditutup

Namun, lanjut dia, lubang tersebut tiba-tiba sudah tertutup dalam satu malam. "Terakhir lihat masih ada lubang, besoknya sudah tertutup. Tapi tidak tahu jam berapa ditutupnya," ucap dia.

Dia mengaku kaget di dalam lubang tersebut ternyata dikubur jenazah balita berusia dua tahun yang merupakan korban kekejian Wowon.

"Kaget begitu tahu dijadikan tempat menguburkan mayat. Karena tidak ketahuan kapan dikuburnya dan lubangnya kapan ditutupnya. Padahal dekat dengan rumah tetangga, kelihatan kalau ada yang melintas," tukasnya.

Sebelumnya, polisi menemukan tiga lubang di dua rumah di Kampung Babakan Mande Desa Gunungsari, Kecamatan Ciranjang, Cianjur. Dari dua lubang, ditemukan tiga jenazah korban pembunuhan Wowon dan dua tersangka lainnya.

Sedangkan satu lubang lainnya masih kosong dan diduga disiapkan untuk korban Wowon serial killer berikutnya.

Wowon adalah pelaku utama pembunuhan berantai bersama Duloh. Keduanya dibantu Dede. Kasus serial killer ini terungkap setelah polisi mengusut kasus keracunan satu keluarga di Bekasi.

Sejauh ini, tersangka dalam kasus Wowon Serial Killer ini adalah:

Wowon Erawan alias Aki berperan menyuruh melakukan pembunuhan dan pemberi dana.

Solihin alias Duloh berperan mencari rumah kontrakan, membeli, meracik dan memberikan racun kepada korban.

M Dede Solehudin berperan membeli kopi dan menggali lubang untuk mengubur korban.

3 tersangka pembunuhan berantai yang ditangkap Polda Metro Jaya di Bekasi dan Cianjur. Sumber: Istimewa

Wowon Serial Killer ini terungkap setelah polisi menyelidiki kasus satu keluarga meninggal keracunan di Bantargebang, Bekasi pada Kamis, 12 Januari 2023.

Kasus keracunan satu keluarga di Bekasi

Korban tewas di Kota Bekasi adalah Ai Maemunah (40 tahun), Ridwan Abdul Muiz (23 tahun), dan M. Riswandi (17 tahun). Mereka terbujur kaku setelah minum kopi mengandung racun pestisida. Sedangkan korban selamat adalah NAS (5) yang kini masih menjalani perawatan di rumah sakit.

M. Dede Solihudin yang ikut keracunan saat ini masih menjalani perawatan di RSUD Bantargebang. Dia diduga juga minum kopi beracun bersama para korban lain di rumah kontrakan mereka di Ciketing Udik, Bantargebang, Kota Bekasi. Itu merupakan bagian dari skenario pembunuhan berencananya

Dari hasil penyelidikan, pelaku membunuh para korban karena dianggap berbahaya. Para korban yang masih keluarga dekat ini dianggap mengetahui jejak penipuan dan pembunuhan korban sebelumnya di Garut dan Cianjur.

Modus penipuan yang dilakukan Duloh dengan bantuan Wowon adalah iming-iming dapat memberi kekayaan dengan kekuatan supranatural. Polisi juga masih menelusuri mengapa ada anak kecil ikut jadi korban pembunuhan berantai ini.

Baca juga: Masih Jadi Misteri bagi Polisi: Mengapa Dua Balita Ikut Dibunuh dalam Serial Killer Wowon dan Duloh?

Berita terkait

Ramai Film Vina, Polda Jabar Masih Cari Pelaku Pembunuhan di Cirebon yang Buron

11 jam lalu

Ramai Film Vina, Polda Jabar Masih Cari Pelaku Pembunuhan di Cirebon yang Buron

Pembunuhan Vina di Cirebon pada 2016 silam, Polisi hingga saat ini masih mencari 3 pelaku yang masih berstatus DPO.

Baca Selengkapnya

Satgas Damai Cartenz Tangkap Pelaku Pembunuhan Danramil Aradide, Bawa Ponsel Milik Korban

1 hari lalu

Satgas Damai Cartenz Tangkap Pelaku Pembunuhan Danramil Aradide, Bawa Ponsel Milik Korban

Satgas Damai Cartenz menangkap terduga pembunuh Danramil Aradide Letda Inf Oktovianus Sogalrey itu pada Sabtu, 11 Mei 2024, sekitar pukul 10.40 WIT.

Baca Selengkapnya

Kasus Pembunuhan Kembali Terjadi di Garut, Ibu 53 tahun Ditemukan Tewas Mengenaskan

2 hari lalu

Kasus Pembunuhan Kembali Terjadi di Garut, Ibu 53 tahun Ditemukan Tewas Mengenaskan

Dalam kasus pembunuhan di Cikajang, Garut itu, anak korban juga dianiaya sehingga luka serius di kepala dan wajah.

Baca Selengkapnya

Sejumlah Kasus Pembunuhan Hebohkan Publik, Terakhir Kasus Mayat dalam Koper

2 hari lalu

Sejumlah Kasus Pembunuhan Hebohkan Publik, Terakhir Kasus Mayat dalam Koper

Penduduk Cikarang Barat, Bekasi, Jawa Barat, menjadi gaduh setelah ditemukannya mayat dalam koper pada 25 April lalu. Ini kasus pembunuhan lain.

Baca Selengkapnya

Dipicu Balas Dendam, Anggota Geng Motor di Garut Bunuh Kakek 72 tahun

3 hari lalu

Dipicu Balas Dendam, Anggota Geng Motor di Garut Bunuh Kakek 72 tahun

Anggota geng motor di Garut membunuh seorang kakek berusia 72 tahun. Peristiwa itu dipicu sakit hati karena diduga korban menganiaya kembaran pelaku.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Pengusaha Kerajinan Tembaga di Boyolali, Korban dan Pelaku Terlibat Hubungan Asmara

5 hari lalu

Pembunuhan Pengusaha Kerajinan Tembaga di Boyolali, Korban dan Pelaku Terlibat Hubungan Asmara

Irwan, tersangka pembunuhan pengusaha kerajinan tembaga di Boyolali terlibat hubungan asmara. Irwan murka karena tak dituruti minta Rp 500 ribu.

Baca Selengkapnya

Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

5 hari lalu

Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

Amerika Serikat tengah menjadi sorotan pasca-penembakan terbaru di Buffalo dan legalisasi senjata api di Tennessee. Bagaimana fakta-faktanya?

Baca Selengkapnya

Sederet Kasus Anggota TNI Bunuh Warga Sipil, Terakhir Terjadi di Nias dan Makassar

5 hari lalu

Sederet Kasus Anggota TNI Bunuh Warga Sipil, Terakhir Terjadi di Nias dan Makassar

Berikut sederet kejadian anggota TNI bunuh warga sipil. Terakhir Kopti SB personel TNI AL menembak pemuda RS, umur 18 tahun, di Kota Makassar.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya di STIP Jakarta, Kasus Kematian Mahasiswa Dianiaya Senior Terjadi di Beberapa Kampus Ini

5 hari lalu

Tak Hanya di STIP Jakarta, Kasus Kematian Mahasiswa Dianiaya Senior Terjadi di Beberapa Kampus Ini

Selain di STIP Jakarta, berikut beberapa kasus kematian mahasiswa yang dianiaya seniornya di kampus.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

7 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

Tersangka kasus mayat dalam koper di Bali berupaya menghilangkan barang bukti.

Baca Selengkapnya