2 Kasus Baru Gagal Ginjal Akut di Jakarta, Satu Pasien Meninggal Usai Konsumsi Praxion
Reporter
Amy Heppy
Editor
Clara Maria Tjandra Dewi H.
Senin, 6 Februari 2023 14:09 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kesehatan mendeteksi dua kasus baru gagal ginjal akut pada anak di DKI Jakarta. Satu pasien dilaporkan meninggal dan satu pasien lain masih suspek.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkap obat sirup penurun panas yang dikonsumsi pasien gagal ginjal akut atau Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal (GGAPA) di DKI Jakarta.
Juru Bicara Kemenkes M. Syahril menjelaskan kedua korban tersebut diketahui sempat mengonsumsi obat sirup. Dari dua kasus tersebut, satu kasus sudah terkonfirmasi, sedangkan satu kasus lainnya masih dalam tahap suspek.
"Penambahan kasus tercatat pada tahun ini, satu kasus konfirmasi GGAPA dan satu kasus suspek," kata M. Syahril dalam keterangannya, Senin, 6 Februari 2023.
M. Syahril mengungkapkan, satu kasus yang terkonfirmasi GGAPA tersebut dialami anak berusia 1 tahun. Menurutnya, anak tersebut awalnya mengalami demam pada 25 Januari 2023 dan diberikan obat sirup penurun panas merk Praxion yang dibeli dari apotek.
Pada 28 Januari 2023, pasien mengalami batuk, demam, pilek, dan tidak bisa buang air kecil (anuria). Selanjutnya pasien dibawa ke Puskesmas Pasar Rebo Jakarta sebelum akhirnya dirujuk ke Rumah Sakit Adhyaksa pada 31 Januari 2023. Namun, karena pasien mengalami gejala GGAPA maka direncanakan untuk dirujuk ke RSCM, tetapi pihak keluarga menolak.
Selanjutnya pasien dibawa ke RS Polri dan sudah bisa pipis...
<!--more-->
Pada 1 Februari 2023, orang tua pasien membawa pasien ke RS Polri dan mendapatkan perawatan di IGD. Pada kondisi tersebut, pasien sudah mulai bisa buang air kecil. Setelahnya, pasien dirujuk ke RSCM untuk mendapatkan perawata intensif sekaligus terapi femopizole.
"Namun 3 jam setelah di RSCM pada pukul 23.00, korban dinyatakan meninggal," kata Syahril.
Satu kasus lain yang masih berstatus suspek terjadi pada anak usia 7 tahun. Pasien mengalami demam pada tanggal 26 Januari 2023 dan diberikan obat sirup penurun panas yang dibeli secara mandiri.
Atas temuan kasus, pemerintah saat ini melakukan tindakan antisipatif dalam menentukan penyebab dua kasus baru GGAPA tersebut. Kementerian Kesehatan bekerja sama dengan berbagai pihak, mulai dari IDAI, BPOM, Ahli Epidemiologi, Labkesda DKI, Farmakolog, para Guru besar hingga Puslapfor Polri akan melakukan penelusuran epidemiologi guna memastikan penyebab pasti serta faktor risiko yang menyebabkan gangguan ginjal akut.
Kementerian Kesehatan juga akan mengeluarkan surat kewaspadaan kepada seluruh Dinas Kesehatan, Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan Organisasi Profesi Kesehatan terkait dengan kewaspadaan tanda klinis GGAPA dan penggunaan obat sirop.
"Saat ini sedang dilakukan pemeriksaan lebih lanjut sampel obat dan darah pasien," ujarnya.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah mengeluarkan perintah sementara industri obat untuk menghentikan produksi serta distribusi obat sirup setelah temuan kasus baru gagal ginjal akut anak. BPOM juga telah menerima voluntary recall dari industri obat.
Baca juga: DKI Sebut Obat Penawar Gagal Ginjal Akut Diberikan Secara Gratis