2 Kasus Baru Gagal Ginjal Akut di Jakarta, Satu Pasien Meninggal Usai Konsumsi Praxion

Senin, 6 Februari 2023 14:09 WIB

Pengumuman larangan penjualan obat sirop yang mengandung etilen glikol dan dietilen glikol di sebuah apotik di Bandung, 26 Oktober 2022. Obat sirop yang mengandung etilen glikol dan dietilen glikol diduga jadi penyebab lebih dari 300 kasus gagal ginjal akut anak yang menyebabkan kematian 190 anak di Indonesia. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kesehatan mendeteksi dua kasus baru gagal ginjal akut pada anak di DKI Jakarta. Satu pasien dilaporkan meninggal dan satu pasien lain masih suspek.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkap obat sirup penurun panas yang dikonsumsi pasien gagal ginjal akut atau Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal (GGAPA) di DKI Jakarta.

Juru Bicara Kemenkes M. Syahril menjelaskan kedua korban tersebut diketahui sempat mengonsumsi obat sirup. Dari dua kasus tersebut, satu kasus sudah terkonfirmasi, sedangkan satu kasus lainnya masih dalam tahap suspek.

"Penambahan kasus tercatat pada tahun ini, satu kasus konfirmasi GGAPA dan satu kasus suspek," kata M. Syahril dalam keterangannya, Senin, 6 Februari 2023.

M. Syahril mengungkapkan, satu kasus yang terkonfirmasi GGAPA tersebut dialami anak berusia 1 tahun. Menurutnya, anak tersebut awalnya mengalami demam pada 25 Januari 2023 dan diberikan obat sirup penurun panas merk Praxion yang dibeli dari apotek.

Pada 28 Januari 2023, pasien mengalami batuk, demam, pilek, dan tidak bisa buang air kecil (anuria). Selanjutnya pasien dibawa ke Puskesmas Pasar Rebo Jakarta sebelum akhirnya dirujuk ke Rumah Sakit Adhyaksa pada 31 Januari 2023. Namun, karena pasien mengalami gejala GGAPA maka direncanakan untuk dirujuk ke RSCM, tetapi pihak keluarga menolak.

Selanjutnya pasien dibawa ke RS Polri dan sudah bisa pipis...

<!--more-->

Advertising
Advertising

Pada 1 Februari 2023, orang tua pasien membawa pasien ke RS Polri dan mendapatkan perawatan di IGD. Pada kondisi tersebut, pasien sudah mulai bisa buang air kecil. Setelahnya, pasien dirujuk ke RSCM untuk mendapatkan perawata intensif sekaligus terapi femopizole.

"Namun 3 jam setelah di RSCM pada pukul 23.00, korban dinyatakan meninggal," kata Syahril.

Satu kasus lain yang masih berstatus suspek terjadi pada anak usia 7 tahun. Pasien mengalami demam pada tanggal 26 Januari 2023 dan diberikan obat sirup penurun panas yang dibeli secara mandiri.

Atas temuan kasus, pemerintah saat ini melakukan tindakan antisipatif dalam menentukan penyebab dua kasus baru GGAPA tersebut. Kementerian Kesehatan bekerja sama dengan berbagai pihak, mulai dari IDAI, BPOM, Ahli Epidemiologi, Labkesda DKI, Farmakolog, para Guru besar hingga Puslapfor Polri akan melakukan penelusuran epidemiologi guna memastikan penyebab pasti serta faktor risiko yang menyebabkan gangguan ginjal akut.

Kementerian Kesehatan juga akan mengeluarkan surat kewaspadaan kepada seluruh Dinas Kesehatan, Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan Organisasi Profesi Kesehatan terkait dengan kewaspadaan tanda klinis GGAPA dan penggunaan obat sirop.

"Saat ini sedang dilakukan pemeriksaan lebih lanjut sampel obat dan darah pasien," ujarnya.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah mengeluarkan perintah sementara industri obat untuk menghentikan produksi serta distribusi obat sirup setelah temuan kasus baru gagal ginjal akut anak. BPOM juga telah menerima voluntary recall dari industri obat.

Baca juga: DKI Sebut Obat Penawar Gagal Ginjal Akut Diberikan Secara Gratis

Berita terkait

Kemenkes Buka Enam Prodi di RS Pendidikan Atasi Kekurangan Dokter Spesialis

1 hari lalu

Kemenkes Buka Enam Prodi di RS Pendidikan Atasi Kekurangan Dokter Spesialis

Salah satu masalah lagi yang ada di Indonesia adalah distribusi dokter spesialis. Hampir 80 tahun Indonesia merdeka belum pernah bisa terpecahkan.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

3 hari lalu

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

Komnas HAM menggunakan 127 indikator untuk mengukur pemenuhan kewajiban negara dalam pelaksanaan HAM.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

3 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

4 hari lalu

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

Tautan phishing itu berisi permintaan verifikasi data kesehatan pada SATUSEHAT.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

6 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

6 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

8 hari lalu

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

Ada sejumlah persoalan yang membuat banyak warga Indonesia lebih memilih berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

8 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

9 hari lalu

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut RI Ketergantungan Impor Produk Farmasi dan Alat Kesehatan

10 hari lalu

Jokowi Sebut RI Ketergantungan Impor Produk Farmasi dan Alat Kesehatan

Presiden Jokowi mengharapkan industri kesehatan dalam negeri makin diperkuat.

Baca Selengkapnya