Bripka Madih Adukan 3 Pejabat Polda Metro Jaya ke Mabes Polri, Ini Penyebabnya

Jumat, 17 Februari 2023 19:37 WIB

Bripka Madih ditemani kuasa hukumnya mendatangi Kantor Bareskrim Polri untuk memenuhi panggilan Satgas Anti Mafia Tanah pada Jumat, 10 Februari 2023. TEMPO/Ami Heppy

TEMPO.CO, Jakarta - Bripka Madih melaporkan 2 penyidik dan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo ke Mabes Polri, hari ini. Dalam laporan itu, Madih melaporkan para pejabat Polda Metro Jaya itu atas dugaan pelanggaran kode etik dan tidak profesional.

Sebelumnya, Bripka Madih, anggota Provos Polsek Jatinegara viral karena mengaku dimintai uang pelicin oleh penyidik Polda Metro Jaya sebesar Rp 100 juta dan bagian tanah seluas 1.000 meter. Permintaan itu disampaikan penyidik itu ketika Madih melaporkan kasus penyerobotan tanah orang tuanya pada 2011.

Kasus Mandek 12 Tahun, Bripka Madih Sebut Penyidik Tidak Profesional

Madih melaporkan penyidik yang menangani perkara LP Nomor 37 18 Tahun 2011 Subdit Kamneg di Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya. Kuasa hukum Madih, Charles Situmorang mengatakan kliennya menyatakan penytidik tidak profesional.

“Karena 12 tahun lebih laporan polisi tersebut tidak kunjung tuntas baik kepastian hukum dan keadilan hukumnya bagi para pencari keadilan,” kata Charles.

Selain penyidik yang menangani kasusnya, Madih juga melaporkan atasan penyidik itu, yaitu Kepala Subdit Kamneg Ditreskrimum Polda Metro Jaya yang menangani LP penyerobotan tanah tahun 2011. “Kami mengetahui berdasarkan aturan bahwa penyidik itu mereka dari tingkat paling bawah sampai paling atas. Jadi mereka harus bertanggung jawab juga, kita minta,” tuturnya.

Bripka Madih Bantah Minta Maaf kepada Penyidik yang Memerasnya

Alasan Bripka Madih melaporkan Kabid Humas Polda Metro Jaya karena dia membantah telah minta maaf dan memeluk pensiunan penyidik Polda Metro Jaya berinisial TG yang diduga memerasnya. Menurut dia, informasi dia memeluk dan minta maaf kepada TG itu tidaklah benar.

"Tidak benar, hoaks. Untuk pernyataan salaman minta maaf sih, Madih enggak ada,” kata dia saat dihubungi Tempo, Jumat, 10 Februari 2023.

Advertising
Advertising

Sebelumnya, Trunoyudo pernah menerangkan, Madih memeluk TG dan meminta maaf. Momen ini berlangsung dalam agenda konfrontasi Madih dengan TG di Polda Metro pada Selasa, 7 Februari 2023.

Konfrontasi berlangsung dari pagi hingga menjelang malam. Mereka membahas soal fakta-fakta laporan ibu Madih bernama Halimah pada 2011. Madih lantas mengaku telah diperas oknum polisi agar laporan tersebut diproses.

"Yang kami salut gentle juga dari Pak Bripka Madih langsung mendatangi TG, memeluk dan minta maaf," terang Trunoyudo di Polda Metro Jaya, Selasa, 7 Februari 2023.

Madih menyangkal pernyataan tersebut. “Hahaha ketawain aja ketawain. Masa minta maaf," ucap dia.

Dalam unggahan video yang disebarkan di media sosial, Madih menceritakan kasus dugaan polisi peras polisi. Anggota provos polisi sektor Jatinegara ini mengaku, TG telah meminta uang pelicin senilai Rp 100 juta dan tanah seluas seribu meter persegi.

Bripka Madih mendatangi Polda Metro Jaya dengan mengajak 10 pengacara untuk melanjutkan pemrosesan penyerobotan tanah yang dia laporkan pada 2011. Salah satu kuasa hukum, Yasin Hasan, mempertanyakan pemrosesan laporan penyerobotan tanah yang mandek dari 2011 hingga 2023 atau 12 tahun. Selain itu, mereka juga menanyakan permintaan dikeluarkannya Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyidikan atau SP2HP.

Pilihan Editor: Kasus Polisi Peras Polisi: Bripka Madih akan Laporkan Pejabat Polda Metro yang Beri Pernyataan

Berita terkait

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

21 jam lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

Polisi menyatakan kronologi kasus mayat dalam koper bermula ketika pelaku bertemu korban di kantor.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

1 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

Pelaku kasus mayat dalam koper gunakan uang kantornya sebesar Rp 7 juta untuk kabur.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

1 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

Polisi mengungkap motif pembunuhan kasus mayat dalam koper.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

1 hari lalu

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

Adik tersangka pembunuhan wanita di kasus mayat dalam koper itu sempat melarikan diri usai membantu kakaknya.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Peran 5 Tersangka Laboratorium Narkotika Ganja Sintetis di Sentul

1 hari lalu

Polisi Ungkap Peran 5 Tersangka Laboratorium Narkotika Ganja Sintetis di Sentul

Penangkapan lima tersangka clandestine laboratory ganja sintetis ini bermula dari laporan pengiriman bahan baku narkoba jenis pinaca dari Cina.

Baca Selengkapnya

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

1 hari lalu

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

GBH, kurir tempat produksi ganja sintetis di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengaku dijanjikan oleh pengendali imbalan Rp 80-100 juta.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

1 hari lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

2 hari lalu

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

Polisi saat ini masih mendalami keterlibatan orang-orang yang diduga membantu pelaku pembunuhan korban yang mayatnya ditemukan dalam koper.

Baca Selengkapnya

6 Fakta Pembunuhan Wanita Asal Bandung dalam Koper, Pelaku Butuh Uang Buat Nikah

2 hari lalu

6 Fakta Pembunuhan Wanita Asal Bandung dalam Koper, Pelaku Butuh Uang Buat Nikah

Fakta-fakta penemuan mayat wanita asal Bandung dalam koper yang menjadi korban pembunuhan rekan kerjanya.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

2 hari lalu

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

Polisi mengungkapkan Ahmad Arif Ridwan Nuwloh (29) menyetubuhi RM, sebelum membunuhnya dan mayat perempuan itu ditemukan di dalam koper di Cikarang.

Baca Selengkapnya