Soal Rencana Impor Kereta Bekas Jepang, Warga: Antara Rela Berdesakan di KRL atau Cari Moda Lain

Jumat, 3 Maret 2023 05:30 WIB

Sejumlah calon penumpang KRL Commuter Line berjalan di Stasiun Manggarai, Jakarta, Selasa 28 Februari 2023. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menolak rencana PT Kereta Commuterline Indonesia atau PT KCI untuk impor gerbong kereta rel listrik (KRL) Jabodetabek dalam rangka peremajaan armada, karena industri kereta api nasional dinilai mampu memproduksi semua kebutuhan kereta di dalam negeri. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah penumpang kereta rel listrik atau KRL Jabodetabek menyayangkan keputusan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) yang menolak usulan PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) soal impor kereta bekas Jepang.

Sri Narsih salah satunya. Warga yang sehari-harinya bermobilitas menggunakan KRL ini memang menyayangkan keputusan tersebut. Namun, dia mengaku akan tetap setia menggunakan KRL Jabodetabek.

"Sayang sekali, tetapi saya tetap menggunakan kereta," kata dia saat dihubungi Tempo pada Kamis, 2 Maret 2023.

Sebelumnya, PT KCI berencana mengganti 10 unit kereta yang akan pensiun pada 2023, serta 19 unit lagi di 2024. Perusahaan pelat merah itu mengusulkan untuk mengimpor rangkaian KRL bekas Jepang sebanyak 29 unit.

Akan tetapi, Kemenperin menolak permintaan tersebut dan mengarahkan PT KCI untuk memanfaatkan kereta buatan dalam negeri dari PT Industri Kereta Api (INKA). Jika kereta tak diganti pada 2023-2024, diperkirakan akan ada penumpukan lebih dari 200 ribu penumpang per hari.

Advertising
Advertising

Potensi penumpukan ini tak jadi soal bagi Sri. Dia menyebut tidak masalah apabila harus berdesak-desakan di dalam kereta lantaran sudah terbiasa.

"Sudah biasa, yang penting tidak terlambat karena risiko uang tunjangan makan dicoret bila terlambat," ujar wanita yang bekerja di kawasan Mangga Dua, Jakarta Pusat ini.

Sebenarnya ada satu alternatif kendaraan, yakni bus Transjakarta. Hanya saja, dia merasa, waktu tempuh bus Transjakarta kerap melebihi estimasi. Padahal, dia harus tiba di kantor tepat waktu.

Sri menilai jam kedatangan dan keberangkatan KRL Jabodetabek termasuk yang paling tepat waktu alias on time. Selain itu, ada stasiun KRL yang dekat dengan kantornya.

Berbeda dengan Sri, pengguna kereta lainnya bernama Rishanda justru akan menggunakan moda transportasi lain jika kereta semakin sesak, walaupun pelayanan dan tarif KRL sudah memuaskan.

"Kalau KRL berkurang lalu stasiun semakin sesak, aku lebih pilih pakai kendaraan lain, walau harus memakan waktu lama," tutur mahasiswa ini.

Meski begitu, Rishanda berharap Pemerintah Provinsi atau Pemprov DKI Jakarta juga dapat menyediakan infrastruktur memadai kalau memang rencana impor kereta bekas Jepang terhambat. Semisal dengan meningkatkan kebersihan di halte bus Transjakarta, memastikan kelayakan sopir, serta menyuguhkan fasilitas penunjang lainnya.

Pilihan Editor: Polemik Impor Kereta Bekas Jepang, Anggota DPR: Pemerintah Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

10 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya

Rencana Rute KRL Tembus hingga Karawang, KCI: Ada Rencana, Tunggu Pemerintah

11 hari lalu

Rencana Rute KRL Tembus hingga Karawang, KCI: Ada Rencana, Tunggu Pemerintah

Keputusan memperpanjang rute perjalanan KRL hingga ke Karawang merupakan wewenang pemerintah.

Baca Selengkapnya

Rencana Kenaikan Tarif KRL, Ini Tanggapan PT KCI

11 hari lalu

Rencana Kenaikan Tarif KRL, Ini Tanggapan PT KCI

Tarif kereta rel listrik (KRL) direncanakan akan naik. Bagaimana tanggapan PT Kereta Commuter Indonesia atau KCI?

Baca Selengkapnya

Impor Dibatasi, Pengusaha Tekstil: Meski Belum Signifikan, Tren Kinerja Industri TPT Mulai Positif

23 hari lalu

Impor Dibatasi, Pengusaha Tekstil: Meski Belum Signifikan, Tren Kinerja Industri TPT Mulai Positif

Asosiasi Serat dan Benang Filamen Indonesia (APSyFI) mengungkapkan dampak kebijakan pembatasan impor yang diterapkan oleh pemerintah.

Baca Selengkapnya

Zulhas Sebut Impor Produk Elektronik Tidak Dilarang tapi Diatur, Ini Sebabnya

25 hari lalu

Zulhas Sebut Impor Produk Elektronik Tidak Dilarang tapi Diatur, Ini Sebabnya

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas angkat bicara soal pembatasan impor produk elektronik yang dilakukan oleh Kementerian Perindustrian.

Baca Selengkapnya

Batasi Impor Produk Elektronik, Kemenperin Harapkan Geliat Produsen Dalam Negeri

26 hari lalu

Batasi Impor Produk Elektronik, Kemenperin Harapkan Geliat Produsen Dalam Negeri

Kemenperin berharap pengaturan tata niaga impor produk elektronik dapat membuka peluang bagi produsen dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Kemenperin Batasi Impor Produk Elektronik Televisi, Mesin Cuci, AC hingga Kulkas

26 hari lalu

Kemenperin Batasi Impor Produk Elektronik Televisi, Mesin Cuci, AC hingga Kulkas

Pengaturan arus impor ini sebagai tindak lanjut arahan Joko Widodo perihal kondisi neraca perdagangan produk elektronik pada 2023 yang defisit.

Baca Selengkapnya

Luhut soal Utang Minyak Goreng Rp 474 Miliar: Kasihan Pedagang Itu, Mereka Modalnya Terbatas

41 hari lalu

Luhut soal Utang Minyak Goreng Rp 474 Miliar: Kasihan Pedagang Itu, Mereka Modalnya Terbatas

Menteri Luhut Pandjaitan menegaskan pemerintah berkomitmen memenuhi pembayaran utang selisih harga atau rafaksi minyak goreng kepada para pedagang.

Baca Selengkapnya

Kemenperin Sebut PPN 12 Persen Berpotensi Pengaruhi Kinerja Industri

51 hari lalu

Kemenperin Sebut PPN 12 Persen Berpotensi Pengaruhi Kinerja Industri

Kemenperin angkat suara soal kebijakan PPN 12 persen.

Baca Selengkapnya

Industri Minuman Ringan Ungkap Tantangan Sulit Pasarkan Produk Minim Kalori dan Gula

52 hari lalu

Industri Minuman Ringan Ungkap Tantangan Sulit Pasarkan Produk Minim Kalori dan Gula

Industri Minuman Ringan mengklaim pihaknya telah berupaya untuk menghasilkan produk-produk yang minim kalori dan gula ke masyarakat.

Baca Selengkapnya