Pemkot Depok Kaji Parkir on Street, Separator di Jalan Margonda akan Dihilangkan

Selasa, 7 Maret 2023 14:22 WIB

Dinas Perhubungan Kota Depok menertibkan ojek online yang parkir di sepanjang Jalan Kartini dan Margonda Depok, 15 Maret 2017. TEMPO/Imam Hamdi

TEMPO.CO, Depok - Wali Kota Depok Mohammad Idris mengatakan pihaknya tengah mengkaji penerapan parkir on street di Jalan Margonda Raya.

Idris mengungkapkan tujuan penerapan parkir di bahu jalan tersebut untuk mencegah kendaraan parkir di trotoar. "Kami sedang kaji mengenai penertiban usai pembangunan trotoar, khususnya tentang parkir. Insya Allah parkir on street ini akan dibangun di kawasan Margonda, ke depan Kartini dan GDC," kata Idris, Senin, 6 Maret 2023.

Idris menjelaskan untuk merealisasikan wacana parkir on street, Pemkot Depok akan menyiapkan sarana dan prasarana di jalur utama Depok, seperti memasang mesin untuk pembayaran parkir. “Parkir di badan jalan lurus. Nanti ke depannya juga bisa digitalisasi, misalnya dipasang digital, nanti bisa bayar langsung di lokasi,” ucap dia.

Menurut Idris, rencana parkir on street sudah masuk dalam kajian dan sudah disiapkan titik-titik lokasinya agar tidak mengganggu arus lalu lintas. "Nantinya kendaraan tidak parkir di trotoar, tapi di jalan (bahu jalan), kami akan tempatkan titik-titik yang dibolehkan untuk parkir," katanya.

Jika parkir on street diterapkan di Jalan Raya Margonda, maka media jalan yang merupakan kewenangan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) akan mengecil dan separator jalan akan dihilangkan.

Advertising
Advertising

"Separator akan dihilangkan, jadi kedepannya tidak ada jalur lambat maupun jalur cepat," kata Wali Kota Depok.

Parkir On Street Depok Dinilai Timbulkan Masalah

Pakar transportasi dari Universitas Katolik Soegijapranata, Djoko Setijowarno, menilai wacana parkir on street yang mau diberlakukan Pemkot Depok, Jawa Barat akan membuat masalah lalu lintas

Menurut dia, saat ini tiap daerah sudah menghindari parkir di tepi jalan atau parkir on street karena membuat rumit dari sisi manajemen transportasi juga mengganggu arus lalu lintas. "Jadi lebih macet karena kapasitas jalan jadi berkurang," kata Djoko, Selasa, 7 Maret 2023.

Dosen Prodi Teknik Sipil di Unika Soegijapranata ini menuturkan dari sisi pemungutan retribusi dan pengawasannya juga sulit.

Djoko pun menyarankan agar Pemkot Depok membuat parkir off street yang lebih mudah pengawasan dan pemungutan retribusinya. "Ini juga tidak mengganggu arus lalu lintas, baik bentuknya gedung atau halaman. Kalau parkir on the street dibuat di Margonda, membuat masalah namanya," ujar Djoko.

Saat ini, kata dia, parkir on street sudah tidak dipakai lagi di negara-negara maju. Bahkan, banyak daerah juga tidak mau membuat parkir di tepi jalan. "Susah, itu membuat masalah, lebih baik membuat gedung parkir. Di mana-mana orang menghindari parkir tepi jalan, malah Depok mau buat, aneh,” ucap dia.

Djoko menjelaskan jika parkir di tepi jalan hanya untuk angkutan umum atau bus, itu pun di halte dan hanya singgah untuk menaikkan atau menurunkan penumpang.

Jika kebijakan parkir on street dilakukan karena untuk mencegah pengendara parkir di trotoar Margonda, dirinya menyarankan Pemkot Depok lebih ketat melakukan pengawasan di sana.

"Kan ada Satpol PP, sudah jangan berhenti diawasi, harus terus menerus, tugas Satpol PP kan itu salah satunya, menjaga ketertiban, ada personel Dishub yang bisa menindak, cabut pentilnya, kena denda atau apa, yang penting konsisten," ucap Djoko.

Pilihan Editor: Politikus PSI Tawarkan Solusi Kemacetan Jakarta: Perbanyak Park and Ride

Berita terkait

Polres Metro Depok Tahan Dua Anak Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bojonggede

1 hari lalu

Polres Metro Depok Tahan Dua Anak Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bojonggede

Peristiwa bullying atau perundungan siswi SMP ini viral di media sosial.

Baca Selengkapnya

Kasus Bullying Siswi SMP Bojonggede Diduga karena Rebutan Cowok

1 hari lalu

Kasus Bullying Siswi SMP Bojonggede Diduga karena Rebutan Cowok

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMP Al-Basyariah Uus Saharoh mengungkap kasus dugaan bullying terhadap siswinya karena berebut cowok.

Baca Selengkapnya

Aksi Bullying di Depok, Pelajar Putri SMP Pukuli Siswi dari SMP lain

1 hari lalu

Aksi Bullying di Depok, Pelajar Putri SMP Pukuli Siswi dari SMP lain

Seorang pelajar putri dari sebuah SMP melakukan bullying terhadap siswi dari SMP lain di Depok.

Baca Selengkapnya

Dibuka Awal Juni, PPDB 2024 di Depok Digelar Serentak untuk Seluruh Jenjang Pendidikan

2 hari lalu

Dibuka Awal Juni, PPDB 2024 di Depok Digelar Serentak untuk Seluruh Jenjang Pendidikan

PPDB 2024 di Depok dibuka serentak untuk seleruh jenjang pendidikan.

Baca Selengkapnya

Pengemudi Toyota Fortuner Halangi Perjalanan Ambulans, Polres Depok: Kami Selidiki

2 hari lalu

Pengemudi Toyota Fortuner Halangi Perjalanan Ambulans, Polres Depok: Kami Selidiki

Polres Metro Depok menyatakan tengah menyelidiki peristiwa pengemudi Toyota Fortuner menghalangi perjalanan ambulans.

Baca Selengkapnya

KPU Kota Depok Pastikan Tak Ada Paslon Wali Kota Jalur Independen di Pilkada 2024

2 hari lalu

KPU Kota Depok Pastikan Tak Ada Paslon Wali Kota Jalur Independen di Pilkada 2024

KPU Kota Depok mengungkap alasan tidak ada paslon wali kota dari jalur independen atau perseorangan di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Kronologi Spanduk Kandidat Wali Kota Depok yang Diusung PDIP Dicopot Satpol PP

2 hari lalu

Kronologi Spanduk Kandidat Wali Kota Depok yang Diusung PDIP Dicopot Satpol PP

Petugas Satpol PP menurunkan spanduk kandidat Wali Kota Depok mendapat kritik dari politikus PDIP. Begini kronologinya.

Baca Selengkapnya

Bima Arya Sebut Depok Panas, Mohammad Idris : Perubahan Iklim

2 hari lalu

Bima Arya Sebut Depok Panas, Mohammad Idris : Perubahan Iklim

Wali Kota Depok Mohammad Idris merespon statement kandidat calon Gubernur Jawa Barat dari PAN, Bima Arya yang mengatakan Depok panas dan kurang penghijauan.

Baca Selengkapnya

Kisah Haru Korban Bus Siswa SMK Lingga Kencana Depok, Demi Ikut Study Tour Rela Jadi Kuli Bangunan

3 hari lalu

Kisah Haru Korban Bus Siswa SMK Lingga Kencana Depok, Demi Ikut Study Tour Rela Jadi Kuli Bangunan

Dua korban bus rombongan SMK Lingga Kencana sempat menjadi kuli bangunan untuk membayar biaya study tour senilai 800 ribu. Ini kisah lainnya.

Baca Selengkapnya

Tersangka Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana Bisa Bertambah, Pengusaha dan Karoseri Bus Akan Diperiksa

3 hari lalu

Tersangka Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana Bisa Bertambah, Pengusaha dan Karoseri Bus Akan Diperiksa

Kakorlantas Polri menyatakan pihak pengusaha dan karoseri bus bisa diperiksa dalam kasus kecelakaan bus SMK Lingga Kencana.

Baca Selengkapnya