Wali Kota jakarta Utara Hitung Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang yang Dipindah ke Kontrakan
Reporter
Mutia Yuantisya
Editor
Clara Maria Tjandra Dewi H.
Jumat, 10 Maret 2023 19:37 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Wali Kota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim melakukan pendataan warga yang kehilangan tempat tinggal dalam kebakaran Depo Pertamina Plumpang. Pemerintah akan menyediakan rumah kontrakan yang biayanya ditanggung oleh PT Pertamina.
"Lagi dihitung hari ini," kata Ali Maulana Hakim saat ditemui di Gedung G Balai Kota DKI Jakarta, Jumat, 10 Maret 2023.
Ali belum bisa memperkirakan berapa banyak warga atau kepala keluarga (KK) yang akan direlokasi ke rumah kontrakan.
"Kalau ada yang mau ngontrak, dikontrakin. Ada yang nggak mau ngontrak, mungkin pindah ke rumah saudaranya. Jadi kalau jumlah korban misalnya 100, belum tentu semuanya mau," ujarnya.
Menurut Ali, kontrakan akan diberikan kepada warga untuk dihuni selama tiga bulan. Ia menepis soal dijanjikannya kontrakan bagi warga terdampak kebakaran Depo Plumpang diperpanjang sampai tiga tahun. "Nggak, nggak, sesuai informasinya gitu," ujarnya.
Untuk lokasi rumah kontrakan bagi korban kebakaran yang kehilangan rumah, Ali mengatakan tersebar di sekitar Depo Pertamina Plumpang.
Sebelumnya, pemerintah akan memfasilitasi korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang di Rukun Warga Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara dengan kontrakan untuk tempat tinggal selama beberapa waktu.
"Kalau anggarannya cukup, korban yang benar-benar kehilangan tempat tinggal, bisa saja terus disediakan kontrak rumah sampai tiga tahun, tapi untuk sekarang yang dianggarkan baru tiga bulan, seperti itu rencananya," kata Lurah Rawa Badak Selatan Suhaena kepada wartawan di Jakarta Utara, Selasa, 7 Maret 2023.
Suhaena mengatakan untuk mendukung rencana itu, saat ini rumah yang terkena dampak kerusakan parah hingga dua hari ke depan akan terus didata jumlahnya.
Adapun data warga terdampak kebakaran depo Pertamina Plumpang yang akan difasilitasi kontrakan saat ini masih sekitar 20 kepala keluarga (KK). Kriterianya adalah rumahnya benar-benar rusak sehingga tidak bisa lagi ditempati. "Ada 20 ini masih diperbarui terus datanya, karena pendataan saat ini masih berproses," kata Suhaena.
Selanjutnya warga Kampung Tanah Merah menolak direlokasi...
<!--more-->
Warga Terdampak Menolak Relokasi
Ketua Forum Komunikasi Tanah Merah Bersatu (FKTMB) Mohamad Huda mengatakan warga menolak relokasi. Menurut dia, warga Kampung Tanah Merah menginginkan pembangunan kembali rumah yang rusak akibat kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara.
“Merehabilitasi rumah yang terbakar yang disebabkan kelalaian oleh Pertamina itu sudah jadi kesepakatan warga dan para korban,” kata Huda saat dihubungi Selasa, 7 Maret 2023.
Depo Pertamina Plumpang terbakar pada Jumat malam, 3 Maret 2023. Akibatnya, 18 orang tewas dan 33 orang yang masih dirawat di rumah sakit.
Api menjalar hingga permukiman warga Kelurahan Rawa Badak Selatan, termasuk Kampung Tanah Merah, yang berlokasi di dekat depo.
“Jika ada suara yang mau relokasi, bukan warga asli atau yang punya rumah. Itu para pengontrak, mereka enggak punya beban,” ujar dia.
Mereka bertahan di dua lokasi pengungsian Jakarta Utara. Sebanyak 193 pengungsi tinggal sementara di Kantor PMI Jakarta Utara dan 11 orang di RPTRA Rasella.
"Kami memastikan kondisi korban dan pengungsi dapat terpenuhi kebutuhan dasarnya," kata Pelaksana harian (Plh) Kepala Pelaksana BPBD DKI Muhammad Ridwan Ibrahim di Jakarta, Senin, 6 Maret 2023 dikutip dari Antara.
Pilihan Editor: Pakar Tata Kota: Buffer Zone Depo Pertamina Plumpang 500 Meter, Bukan 50 Meter