TEMPO.CO, Jakarta - Kuasa Hukum Haris Azhar mempertanyakan pemisahan berkas perkara Haris dan Fatia Maulidiyanti dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Senin, 3 April 2023. Sebelum persidangan dimulai, sempat terjadi persetegangan antara pihak Haris Azhar, kuasa hukumnya, Jaksa Penuntut Umum (JPU) dan Majelis Hakim.

Kuasa hukum kedua terdakwa, Asfinawati menyampaikan keberatan atas pemisahan berkas Haris dan Fatia itu kepada Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Timur. Pihak kuasa hukum sudah minta agar persidangan kedua terdakwa tidak dipisahkan.

Kuasa hukum Haris ingin persidangan Haris dan Fatia dilakukan secara bersamaaan. Asfinawati mengklaim sudah menyurati JPU dan Majelis Hakim agar persidangan kedua terdakwa kasus dugaan pencemaran nama baik Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan itu tidak dipisahkan.

“Untuk itu kami mohon izin menyampaikan surat yang sudah kami kirimkan ke Jaksa dan Ketua,” kata mantan Ketua YLBHI Asfinawati di PN Jakarta Timur, Senin, 4 April 2023.

Berbeda dengan keinginan kuasa hukum Haris, pihak JPU mengatakan berkas perkara sudah menjadi dua atau split. Direktur Eksekutif Lokataru Haris sebagai terdakwa dan koordinator KontraS Fatia Maulidiyanti sebagai saksinya.

“Kami menyampaikan permohonan penyampaian perkara dengan terpisah. Permintaan split perkara dalam hal saksi mahkota. Kalau tanggapan nanti ke eksepsi. Intinya kewenangan JPU. Di eksepsi, bukan saat ini,” kata JPU kepada Mejelis Hakim.

Majelis Hakim perkara pencemaran nama baik Luhut itu tetap melanjutkan persidangan Haris Azhar dan Fatia dengan 2 berkas perkara terpisah. “Kita sudah mendengar beberapa pihak bahwa perkara ini sudah menjadi 2 berkas ini kewenangan penuntut umum. Kami menerima berkas ini, majelis akan terus melanjutkan persidangan,” kata hakim.

Pilihan Editor: JPU Sebut YouTube Haris Azhar Akun Pribadi dan Tidak Berhak Menyerang Kehormatan Luhut