9 Fakta Tewasnya Pemuda yang Ditebas saat Malam Takbiran di Pamulang, Motif Masih Didalami Polisi

Reporter

Tempo.co

Rabu, 26 April 2023 07:50 WIB

Ilustrasi pembunuhan menggunakan senjata tajam. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Kisah duka menimpa Muhammad Fadli di malam takbiran menuju Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah pada Jumat, 21 April 2023. Pria berusia 27 tahun itu tewas setelah ditebas menggunakan senjata tajam oleh tetangganya sendiri Bima, 23 di Jalan Ketapang 1, Kelurahan Pamulang Barat, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan.

Tempo merangkum fakta-fakta seputar kasus ini.

Tak bisa dimakamkan

Nasib malang Fadli tak berhenti di situ. Tiga hari setelah kematiannya, jenazah Fadli belum bisa dimakamkan lantaran tidak ada keluarga yang menanggung.

Korban berasal dari Kalimantan, merantau ke berbagai kota

Rekan korban, Eko Syahputera, menceritakan bahwa Fadli berasal dari Kalimantan Selatan. Fadli merantau ke Yogyakarta, Jawa Tengah pada 2020, kemudian berpindah ke Jakarta dan Tangerang sejak 2022.

"Korban itu dari kecil sudah diangkat sama orang, tapi kedua orangtuanya sudah meninggal akibat Covid-19," ujarnya saat ditemui Tempo di lokasi kejadian, Senin, 24 April 2023.

Advertising
Advertising

Di Tangerang, Fadli menjual sejumlah merchandise dan mengatur event. Dia dikenal sebagai sosok perantau yang murah hati, gigih, dan gampang bergaul dengan orang lain.

Menurut Eko, Fadli hidup sebatang kara. Dia baru tinggal di rumah kontrakan tersebut selama satu bulan.

"Dia sudah enggak punya siapa-siapa. Dia tinggal di sini juga memang mandiri dan buka usaha," jelasnya.<!--more-->

Gotong royong makamkan Fadli

Menurut Eko, dirinya bersama kawan Fadli yang lain berinisiatif mengurus pemakaman korban. Mereka akan meminta surat pengantar dari Polsek Pamulang dan menyerahkannya ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur agar bisa membawa jenazah Fadli.

"Kami sepakat menggalang dana untuk pemakaman teman kami. Mungkin biaya pemakaman dan lainnya sekitar Rp 4 juta, itu juga kalau sudah bisa diambil dan pengurusan polisi bisa selesai," jelasnya.

Nantinya, Eko melanjutkan, korban akan dikebumikan di TPU Babakan, Pamulang. Dia berharap proses administrasi pengambilan jenazah rampung hari ini, sehingga dapat segera memakamkan Fadli.

2 orang jadi korban

Tak hanya Fadli, satu orang lainnya bernama Chairy juga menjadi korban. Tangannya putus akibat sabetan dari pelaku, Bima, yang tinggal persis di samping rumah kontrakan korban.

Akibat salah paham

Menurut Eko, insiden ini terjadi akibat salah paham. Pelaku semula meminta Fadli untuk menegur temannya. Sebab, pelaku merasa teman Fadli menggunakan motor dengan knalpot bising dan kemudian menggebernya.

Akan tetapi, Eko berujar, Fadli sendiri tak tahu-menahu motor siapa yang dimaksud. "Dan saya pastikan teman korban enggak ada yang pakai knalpot bising," kata dia saat dijumpai Tempo kemarin.

Kesalahpahaman tersebut berbuntut panjang hingga akhirnya pelaku emosi dan menyerang korban menggunakan senjata tajam. "Dia masuk ke rumah habis cekcok dengan teman saya, pas keluar sudah bawa pedang panjang," ujar Eko.

Galang dana untuk Chairy

Eko menyebut, dirinya juga akan menggalang dana untuk biaya perawatan Chairy. Sebab, pengobatan korban penyerangan itu tidak ditanggung BPJS.

"Karena tidak bisa di-cover BPJS, kami bersama keluarga berencana akan melakukan penggalangan dana," katanya.

Pantauan di lokasi rumah di Pamulang yang menjadi TKP pembacokan hingga tewas saat ini terlihat sepi dari penghuni. Terdapat beberapa kendaraan di dalamnya yang terparkir. Rumah dengan cat berwarna kuning tersebut masih dikelilingi garis polisi.<!--more-->

Pelaku telah ditangkap

Terbaru, Polsek Pamulang telah menangkap pelaku pembunuhan Muhammad Fadli. Kapolsek Pamulang Kompol Fiernando Andriansyah menyebut pelaku bernama Bima itu tidak dalam pengaruh alkohol atau obat-obatan terlarang ketika melancarkan aksinya.

"Sampai saat ini, dari hasil pemeriksaan tidak menggunakan apapun," ujarnya saat dikonfirmasi Tempo, Senin, 24 April 2023.

Pelaku mendekam di Rutan Markas Polsek Pamulang

Bima kini mendekam di rumah tahanan Markas Polsek Pamulang. Dia disangkakan Pasal 351 ayat 3 KUHP tentang Penganiayaan yang mengakibatkan orang lain meninggal dunia atau Pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan.

Motif masih didalami

Menurut Fiernando, pihaknya masih mendalami motif pelaku menyerang kedua korban. Polisi telah meminta keterangan saksi-saksi. "Sudah ada empat orang yang dimintai keterangan," kata dia.

LANI DIANA WIJAYA | MUHAMMAD IQBAL

Pilihan Editor: Dishub DKI Sebut Rekayasa Lalin di Simpang Santa Tak Berhasil, Pakar: Bisa Beri Kesan Kurang Baik ke Masyarakat

Berita terkait

Ketua RW Jawab Soal Pengeroyokan Mahasiswa Universitas Pamulang yang Berdoa Rosario di Rumah Kontrakan

8 jam lalu

Ketua RW Jawab Soal Pengeroyokan Mahasiswa Universitas Pamulang yang Berdoa Rosario di Rumah Kontrakan

Ketua RW memberikan penjelasan di balik pengeroyokan terhadap mahasiswa Universitas Pamulang yang sedang berdoa rosario.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Katolik Unpam Tangsel Jadi Korban Penganiayaan Saat Berdoa Rosario di Sebuah Rumah

11 jam lalu

Mahasiswa Katolik Unpam Tangsel Jadi Korban Penganiayaan Saat Berdoa Rosario di Sebuah Rumah

Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang Tangsel jadi sasaran penganiayaan saat berdoa rosario di sebuah rumah.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

1 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

Tersangka kasus mayat dalam koper di Bali berupaya menghilangkan barang bukti.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

1 hari lalu

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

Selain di Bekasi, kasus pembunuhan mayat dalam koper juga terjadi di Kuta, Bali

Baca Selengkapnya

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

2 hari lalu

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

Tarsum mengakui telah membunuh dan memutilasi istrinya sendiri

Baca Selengkapnya

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

2 hari lalu

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

Seorang ayah di Bekasi berinsial N, 61 tahun, menghantam anak kandungnya sendiri berinisial C, 35 tahun menggunakan linggis hingga tewas.

Baca Selengkapnya

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

2 hari lalu

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

Polres Ciamis Jawa Barat, belum dapat memastikan motif pembunuhan dan mutilasi oleh suami ke istri di Dusun Sindangjaya.

Baca Selengkapnya

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

2 hari lalu

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

Keributan antara bapak dan anak di Bekasi ini dipicu urusan menantu, atau istri dari korban. Si anak minta ayannya mencari keberadaan sang istri.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

2 hari lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

3 hari lalu

Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

Pelaku pembunuhan dan korban telah dua kali berhubungan intim. Permintaan korban untuk segera dinikahi membuat pelaku marah.

Baca Selengkapnya