Politikus PKS Sebut Pendatang Baru Jakarta yang Melanggar Harus Diedukasi, Lalu Disanksi

Jumat, 28 April 2023 13:34 WIB

Disdukcapil DKI Akan Data Pendatang Baru di Ibu Kota Selama Sebulan

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Komisi A Bidang Pemerintahan DPRD DKI Karyatin Subiantoro menyebut perlunya edukasi terhadap pendatang baru yang masuk ke Ibu Kota. Setelah itu, barulah Pemprov DKI memberikan sanksi, yakni memulangkan mereka ke daerah asal.

“Saya setuju ketika kemudian sudah diedukasi, mereka-mereka ini harus dikembalikan ke daerah asalnya, tetapi ketika mengembalikan ke daerah asal pun harusnya diuji, harus ke pemerintah, tidak dilepaskan begitu saja,” kata dia kepada Tempo, Kamis, 27 April 2023.

Karyatin merespons usulan Ketua Fraksi E Bidang Kesra DPRD DKI Iman Satria bahwa pendatang baru yang melanggar syarat harus diberi sanksi. Misalnya, pembolongan kartu tanda penduduk (KTP) atau menempatkan pendatang di panti rehabilitasi.

Pendatang baru yang melanggar syarat tersebut, seperti tidak memiliki jaminan tempat tinggal atau tidak memiliki pekerjaan dan keterampilan.

Menurut Karyatin, Pemprov DKI juga harus fokus menindak warga yang tidak tinggal di Jakarta, tetapi ber-KTP DKI. “Ini sebetulnya dari sisi pembebanan APBD kalau itu masih diperhitungkan dengan menghitung dengan APBD, maka akan jadi beban bagi DKI,” ujarnya.

Advertising
Advertising

Walau begitu, dia merasa penindakan terhadap pendatang baru harus bersifat humanis. Caranya dengan mengumpulkan pendatang dan memberikan edukasi. Dengan begitu, mereka betul-betul teredukasi dan memahami mengapa harus kembali ke kampung.

“Karena di kampungnya sudah ada yang bisa memberikan jaminan mereka sudah bisa bekerja, mereka bisa hidup lebih nyaman meskipun di kampung sendiri. Jangan sampai sebaliknya,” kata dia.

Politikus PKS ini menganggap edukasi lebih penting ketimbang langsung memberikan sanksi, seperti yang diusulkan Iman Satria. Karyatin merasa pembolongan KTP tidak akan menyelesaikan masalah. Sebab, pendatang tanpa keterampilan khusus tak begitu memikirkan KTP.

Dia menyebut, pemerintah harus hadir ke masyarakat guna memberikan arahan-arahan yang lebih menenteramkan. Bagaimana pun, tambahnya, para pendatang baru juga manusia yang perlu diperlakukan secara manusiawi.

“Mereka akan tetap tinggal di Jakarta, bekerja apa adanya bahkan mungkin, mohon maaf, seperti jadi pengemis di jalanan atau yang lainnya yang justru menimbulkan banyak konflik-konflik sosial, apakah dalam bentuk kriminal dan lainnya,” tuturnya.

Pilihan Editor: Minta DKI Data Pendatang Baru Secara Masif, PKS Singgung Pemilu 2024

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

PKS Sebut NasDem Bakal Bergabung Usung Imam Budi Hartono-Ririn A Rafiq di Pilkada Depok

16 jam lalu

PKS Sebut NasDem Bakal Bergabung Usung Imam Budi Hartono-Ririn A Rafiq di Pilkada Depok

PKS dan Golkar akan berkoalisi di Pilkada Depok dengan mengusung pasangan Imam Budi Hartono - Ririn Farabi A Rafiq. NasDem dikabarkan akan bergabung.

Baca Selengkapnya

Relawan Tak Menolak Partai Pendukung Anies Gabung ke Pemerintahan Prabowo

1 hari lalu

Relawan Tak Menolak Partai Pendukung Anies Gabung ke Pemerintahan Prabowo

Relawan tak menolak jika partai pendukung Anies-Muhaimin ingin bergabung dengan pemerintahan baru Prabowo - Gibran.

Baca Selengkapnya

Soal Partai di Luar KIM Gabung Koalisi Prabowo, Gerindra Sebut Tak Pernah Punya Masalah dengan PKS

1 hari lalu

Soal Partai di Luar KIM Gabung Koalisi Prabowo, Gerindra Sebut Tak Pernah Punya Masalah dengan PKS

Politikus Gerindra mengatakan belum ada komunikasi langsung dari PKS untuk bergabung dengan koalisi Prabowo.

Baca Selengkapnya

Gerindra Ungkap Gelora Tak Tolak PKS Gabung ke Pemerintahan Prabowo-Gibran

2 hari lalu

Gerindra Ungkap Gelora Tak Tolak PKS Gabung ke Pemerintahan Prabowo-Gibran

Gerindra mengatakan Gelora tak tolak PKS gabung ke pemerintahan Prabowo.

Baca Selengkapnya

PKB Bahas Koalisi dengan PKS untuk Pilkada 2024 di Kota Depok

2 hari lalu

PKB Bahas Koalisi dengan PKS untuk Pilkada 2024 di Kota Depok

PKS Kota Depok membuka peluang bagi partai politik untuk bergabung pada Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Pengamat Nilai PKS Cenderung Jadi Partai di Luar Pemerintahan

3 hari lalu

Pengamat Nilai PKS Cenderung Jadi Partai di Luar Pemerintahan

PKS diprediksi bakal menjadi partai di luar pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Nasdem, PKS, dan Perindo Jajaki Koalisi pada Pilkada 2024 di Sulsel

3 hari lalu

Nasdem, PKS, dan Perindo Jajaki Koalisi pada Pilkada 2024 di Sulsel

Nasdem Sulsel menyatakan komunikasi politik tetap terbuka dengan partai lain guna menghadapi Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Imam Budi Hartono Siap Maju Pilkada Depok 2024, Berharap Bisa Koalisi dengan Golkar

3 hari lalu

Imam Budi Hartono Siap Maju Pilkada Depok 2024, Berharap Bisa Koalisi dengan Golkar

Imam Budi Hartono sudah memegang surat keputusan dari DPP PKS untuk maju Pilkada Depok 2024 dan berharap bisa berkoalisi dengan Golkar.

Baca Selengkapnya

Analis Politik Sebut Depok Krisis Tokoh Hadapi Dominasi PKS

3 hari lalu

Analis Politik Sebut Depok Krisis Tokoh Hadapi Dominasi PKS

Kota Depok sampai saat ini dinilai masih krisis calon pemimpin. Apalagi untuk melawan dominasi PKS dalam Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Ketua DPW PKS Jakarta Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur

3 hari lalu

Ketua DPW PKS Jakarta Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur

Bursa calon gubernur Daerah Khusus Jakarta dari PKS mulai ramai. Salah satunya Ketua DPW PKS Jakarta Khoirudin.

Baca Selengkapnya