Anggota Fraksi PKS Bela Heru Budi yang Dituduh Antipendatang

Selasa, 9 Mei 2023 13:23 WIB

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono bersama jajarannya usai meninjau pembebasan lahan di kawasan Normalisasi Kali Ciliwung, Kelurahan Rawajati, Jakarta Selatan, Senin, 8 Mei 2023. Tempo/Mutia Yuantisya

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta Karyatin Subiyantoro membela Penjabat (Pj) Gubernur DKI Heru Budi Hartono yang dituding antipendatang dan diskriminatif. Karyatin mengatakan Heru tidak bermaksud bertindak diskriminatif, termasuk antipendatang terhadap warga luar daerah yang masuk ke Ibu Kota.

“Sebenarnya Pak Pj (Heru Budi) tidak dalam rangka untuk diskriminatif terhadap para pendatang baru atau pendatang Jakarta. Tidak, tetapi lebih kepada mendata,” kata Karyatin saat dihubungi Tempo, Senin, 8 Mei 2023.

Menurut politikus PKS itu, Heru Budi berkeinginan untuk mewujudkan kesuksesan dan punya legacy yang baik selama kepemimpinannya.

“Sebetulnya sudah ketemu pada Jumat pagi, langsung ketemu Pak Pj, salah satunya juga meminta informasi dari beliau berkenaan dengan pendataan pendatang baru,” ujar anggota Komisi A Bidang Pemerintahan DPRD DKI itu.

Politikus PKS itu menilai apa yang ditudingkan oleh Advokat Merdeka Pembela Rakyat (AMPERA) yang berujung pada pegaduan Heru Budi dan Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Budi Awaluddin ke Komnas HAM tidaklah benar.

Karyatin mengatakan tujuan Heru Budi melakukan pendataan dan penonaktifan Nomor Induk Kependudukan atau NIK adalah baik, yaitu agar masyarakat tertib administrasi kependudukan. Dia menyarankan masyarakat atau komunitas yang masih meragukan hal itu agar langsung bertanya kepada Pak Pj Gubernur DKI atau Kepala Dinas Dukcapil.

Advertising
Advertising

Anggota dewan itu mengatakan sesuai penjelasan yang didapat dari Kepala Dinas Dukcapil DKI Budi Awaluddin, Pemprov DKI sama sekali tidak melarang pendatang baru masuk ke Jakarta.

“Kalau saya sudah langsung tanya pada Pak Budi Awaluddin maksudnya bukan untuk melarang para pendatang baru atau membatasinya tapi lebih kepada pendataan untuk tertib administrasi,” ucapnya.

Sebelumnya, Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi dan Kepala Disdukcapil Budi Awaluddin diadukan ke Komnas HAM pada 5 Mei lalu. Mereka dilaporkan oleh Advokat Merdeka Pembela Rakyat (AMPERA) atas dugaan pelanggaran HAM dan diskriminasi terhadap pendatang baru. “Kami tidak setuju dengan statement publik dan narasi kedua pejabat ini yang cenderung antipendatang. Nada bicara mereka seperti alergi pada orang daerah,” kata Mualimin, Jumat, 5 Mei 2023.

Pilihan Editor: Heru Budi Dituding Antipendatang dan Dilaporkan ke Komnas HAM, Sekda DKI: Mana Ada

Berita terkait

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

2 jam lalu

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

Komnas HAM Papua berharap petugas keamanan tambahan benar-benar memahami kultur dan struktur sosial di masyarakat Papua.

Baca Selengkapnya

Analis Politik Sebut Depok Krisis Tokoh Hadapi Dominasi PKS

4 jam lalu

Analis Politik Sebut Depok Krisis Tokoh Hadapi Dominasi PKS

Kota Depok sampai saat ini dinilai masih krisis calon pemimpin. Apalagi untuk melawan dominasi PKS dalam Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Ketua DPW PKS Jakarta Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur

5 jam lalu

Ketua DPW PKS Jakarta Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur

Bursa calon gubernur Daerah Khusus Jakarta dari PKS mulai ramai. Salah satunya Ketua DPW PKS Jakarta Khoirudin.

Baca Selengkapnya

Soal Pertemuan dengan Megawati dan PKS, Gerindra: Prabowo Masih Punya Agenda Lain

6 jam lalu

Soal Pertemuan dengan Megawati dan PKS, Gerindra: Prabowo Masih Punya Agenda Lain

Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, bicara mengenai peluang pertemuan antara Prabowo Subianto dengan Megawati Soekarnoputri dan PKS. Apa katanya?

Baca Selengkapnya

Soal Sikap Politik PKS Usai Pilpres 2024, Jubir: Santai Saja

6 jam lalu

Soal Sikap Politik PKS Usai Pilpres 2024, Jubir: Santai Saja

Koordinator Juru bicara PKS, Ahmad Mabruri, mengatakan sikap politik PKS jadi koalisi atau oposisi akan diumumkan jika sudah diputuskan Majelis Syuro.

Baca Selengkapnya

Tambahan Pasukan ke Intan Jaya, Komnas HAM Papua Ingatkan Soal Ini

7 jam lalu

Tambahan Pasukan ke Intan Jaya, Komnas HAM Papua Ingatkan Soal Ini

Komnas HAM mengingatkan agar pasukan tambahan yang dikirimkan ke Intan Jaya sudah berpengalaman bertugas di Papua.

Baca Selengkapnya

Partai Gelora Tolak PKS Bergabung ke Koalisi Prabowo, Gibran: Semuanya Baik-Baik Saja

20 jam lalu

Partai Gelora Tolak PKS Bergabung ke Koalisi Prabowo, Gibran: Semuanya Baik-Baik Saja

PKS memang belum membuat keputusan resmi akan bergabung atau tidak di pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

23 jam lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

1 hari lalu

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

Komnas HAM menggunakan 127 indikator untuk mengukur pemenuhan kewajiban negara dalam pelaksanaan HAM.

Baca Selengkapnya

Ragam Pendapat Soal Pentingnya Oposisi di Pemerintahan Prabowo-Gibran

1 hari lalu

Ragam Pendapat Soal Pentingnya Oposisi di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Sejumlah kalangan menilai DPR membutuhkan partai oposisi untuk mengawasi pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya