Kasus Penemuan Mayat tanpa Busana di Tapos Depok, Polisi Curigai Satu Terduga Pelaku
Reporter
Ricky Juliansyah
Editor
Clara Maria Tjandra Dewi H.
Jumat, 19 Mei 2023 16:38 WIB
TEMPO.CO, Depok - Kasat Reskrim Polres Metro Depok Ajun Komisaris Besar Polisi Yogen Heroes Baruno mengatakan polisi sedang mendalami identitas mayat tanpa busana di Tapos. Polisi juga masih mencari pelaku yang diduga membunuh dan membuang korban di Jalan Lingkar Podomoro, RT. 2 RW. 13 Kelurahan Tapos, Kecamatan Tapos, Depok.
Selama sepekan ini Polres Metro Depok mendalami keterangan beberapa saksi yang diduga mengetahui kasus penemuan mayat di Tapos. Polisi telah memeriksa sidik jari pria yang diduga korban pembunuhan itu, namun belum ada kecocokan.
"Sudah beberapa hasil sidik jari yang kita coba cocokkan dengan beberapa identitas uang mungkin mirip dengan kemiripan dari olah sidik jari, namun setelah kita croscheck, rata-rata masih hidup, jadi bukan sebagai korban," ungkap Yogen, Jumat, 16 Mei 2023.
Pihaknya masih mendalami kembali keterangan beberapa saksi yang diduga sebagai pelaku. "Beberapa keterangannya ada yang missed, tidak sesuai, juga ada atau memiliki permasalahan-permasalahan, ini masih kita dalami lagi, bagaimana cara kita menguak identitas korban," papar Yogen.
Meski polisi mencurigai seseorang sebagai pelaku yang terlibat kematian pria tanpa busana itu, identitas korban belum terungkap.
"Jadi, sementara tim masih berjalan untuk beberapa informasi yang kita dalami soal alat yang digunakan maupun permasalahan yang terjadi di lapangan sebelumnya masih kita dalami," ujarnya.
Selanjutnya untuk sementara motif pembunuhan diduga masalah utang piutang...
<!--more-->
Sementara ini polisi menduga pembunuhan ini karena urusan utang-piutang. "Kemungkinan, jadi kemungkinan ya, karena yang diduga pelaku juga memiliki masalah ekonomi, masalah utang, jadi kita masih mencari, karena banyak juga orang-orang yang merasa diutangi, namun semua sudah dibayarkan, kita masih coba cek lagi dari yang lain," katanya.
Tentang alat kelamin korban yang hilang, Yogen mengatakan hasil resminya dan hasil dari RS Polri Kramat Jati masih belum keluar. "Kita masih tanyakan, masih belum keluar yang lengkapnya, mungkin dokter juga masih harus menyamakan untuk kondisi korban dengan penyebab kematian, jadi kita masih menunggu dari hasil forensik, jadi kita harus tanya lagi lengkapnya," ujarnya.
Sidik Jari Korban Hanya Terbaca 60 Persen
Yogen mengatakan kepolisian kesulitan memastikan identitas korban karena hanya 60 persen sidik jari mayat pria itu yang bisa dilihat. Sebagian sidik jari rusak karena kondisi mayat yang sudah lama, akibatnya jari korban sudah menggembung banyak cairan.
"Sehingga harus kita bekukan dengan teknologi khusus, namun yang terbaca hanya 60 persen," katanya.
Untuk mencocokkan sidik jari korban, polisi memasukkan data sidik jari itu ke dalam sistem. Ada beberapa orang yang hampir mirip dengan pola sidik jari korban. "Namun, setelah kita crosscheck, 8 orang ini semua masih hidup," sambung Yogen.
Sampai saat ini, kata Yogen, belum ada laporan orang hilang dan sesuai dengan ciri-ciri korban, baik kecocokan dari tinggi badan dan kemungkinan usia korban dari 49-66 tahun. "Sampai sekarang belum ada," ucap Yogen.
Selanjutnya terduga pelaku dalam kasus mayat tanpa busana di Depok punya banyak utang...
<!--more-->
Terduga Pelaku Pembunuhan Punya Banyak Utang
Hasil pemeriksaan keterangan saksi mengarah pada seorang terduga pelaku yang memiliki utang pada banyak orang. Sebagian besar orang yang meminjamkan uang pada terduga pelaku masih hidup.
"Kita tidak tahu dia berutang sama siapa lagi kita belum tahu, kita masih tanya lagi dari mantan istrinya, kemudian juga ada wanita lain yang juga menjadi penyebab itu sedang kita selidiki, termasuk hasil dari pengecekan HP yang kita lakukan ternyata yang diduga ini sudah mengganti HP-nya dari tanggal 5 Mei, jadi tidak terbaca," papar Yogen.
Yogen belum bisa memaparkan soal saksi yang telah dimintai keterangannya. "Tapi itu sekedar informasi untuk anggota bergerak di lapangan, untuk melakukan tindak lanjut untuk kita push selanjutnya," ujar Yogen.
Sementara ini keterangan para saksi, banyak yang tidak sesuai dengan keterangan terduga pelaku. Kejadian dan fakta yang ditemukan di lapangan juga tidak sesuai dengan keterangan terduga pelaku.
"Semuanya menyatakan berbeda dengan apa yang disampaikan oleh terduga ini kepada saksi-saksi tersebut," kata Yogen.
Yogen menjelaskan ada banyak kejanggalan informasi dari terduga pelaku dalam kasus penemuan mayat tersebut, seperti utang sekian ternyata sudah dibayar oleh orang lain, ada yang ikhlas dan segala macam. Terduga pelaku juga mengklaim tidak ada di tempat pada saat kejadian tapi ernyata ada di tempat. "Kita masih dalami lagi kenapa dia harus berbohong seperti itu, termasuk mengganti HP sejak 5 Mei," kata Kasat Reskrim Polres Metro Depok itu.
RICKY JULIANSYAH
Pilihan Editor: Polisi Periksa 7 Saksi Kasus Mayat Tanpa Busana di Tapos Depok, Periksa Percakapan di Ponsel