Serba-serbi Ranjau Paku di Jalan Gatot Subroto, Polda Gandeng Komunitas Pecinta Keamanan

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 10 Juni 2023 17:59 WIB

Petugas kepolisian mengumpulkan paku hasil aksi giat sapu bersih ranjau paku di kawasan Lebak Bulus, Jakarta, 28 Desember 2015. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Ranjau paku masih ditemukan bertebaran di sepanjang Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan. Vito, seorang pengendara sepeda motor, menjadi salah satu korban yang terkena ranjau ini.

Roda belakangnya kempis ketika melewati jalan protokol tersebut sekira pukul 21.00 WIB. Vito sadar ketika pengendara di belakangnya mengingatkan dia perihal ban sepeda motornya yang tampak oleng.

Berdasarkan pantauan Tempo di lokasi, wajahnya juga sudah nampak berkeringat karena kelelahan mendorong.

"Tiba-tiba, aku enggak jalan kencang, 40 kilometer per jam aja, orang di belakang liat "Pak, bannya kempes!". Oh iya," kata laki-laki berusia setengah abad itu saat ditemui di dekat Centennial Tower, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Jumat, 9 Juni 2023.

Dia berboncengan bersama istrinya melaju dari arah Plaza Semanggi. Awalnya, dia mengendarai sepeda motor skuter matik tanpa merasa ada kejanggalan pada kendaraannya.

Advertising
Advertising

Kemudian saat mendekati bangunan Wisma Argo Manunggal atau dekat Centennial Tower, sepeda motornya tiba-tiba berjalan tidak stabil. Mulanya dia merasa ini biasa saja, karena bannya sebelum bocor tiba-tiba, terasa sedikit kurang nyaman dikendarai.

Menurut Vito, saat itu dia melaju di jalur kiri dekat dengan jalur sepeda yang diberi tanda cat hijau. "Pas setop aku lihat dulu enggak ada paku, enggak ada apa-apa. Jadi biasa aja kalau kempes," tuturnya.<!--more-->

Akhirnya dia memutuskan berhenti dan mendorong sepeda motornya hingga menemukan sebuah bengkel di pinggir jalan. Lokasi tempat perbaikan itu tidak jauh dari Centennial Tower, sekitar 50 meter saja ke arah Cawang.

Bengkel itu terletak di sebelah warung makan, wujudnya tidak berupa bangunan semi permanen, hanya ada kompresor udara kecil dan peralatan serta kunci-kunci seadanya. Sebuah papan warna biru tertera tulisan putih dengan kata-kata "Tambal ban tubeless. Servis/turun mesin. Vanbelt. Ban luar tubeless."

Ternyata tidak hanya Vito, ada tiga orang lain yang mengalami masalah kebocoran pada ban sepeda motor. Akhirnya dia mengantre menunggu giliran menambal ban kendaraannya di bengkel sederhana tersebut sebelum melanjutkan perjalanan.

"Saya ke Depok," ujarnya sambil tersenyum saat menyampaikan ke mana dia akan pulang.

Ketika ban belakang tubeless pada sepeda motor Vito dicek, ada satu buah ranjau paku yang menancap. Fisik ranjau berupa potongan berukuran kecil warna hitam tanpa kepala seperti paku pada umumnya, namun menancap dalam.

Dialami pengendara lain

Seorang pengendara lain bernama Ian juga mengalami kebocoran pada sepeda motornya. Ban bagian dalamnya kempis, kemudian dia meminta ganti baru kepada sang montir bengkel yang bertugas seorang diri.

"Bocor sih enggak, cuma dipompa enggak masuk anginnya, ganti ban dalem," tutur Ian dalam kesempatan yang sama.

Dia juga mengalami kebocoran dari jarak kurang lebih 100 meter dari bengkel. Ian saat itu sedang membonceng istri dan anaknya yang masih kecil.

Ketika ban sudah terasa oleng, mereka turun, Ian pun mendorong kendaraannya menuju bengkel. Laki-laki ini juga bercerita pengalaman sebelumnya saat terkena ranjau paku sebelum kejadian tadi malam.

Ban sepeda motornya pernah mendapatkan dua lubang sekaligus akibat terkena ranjau. Peristiwa itu saat baru turun dari flyover dekat Monumen Dirgantara.

Ian menduga kebocoran di lokasi ini karena adanya kesengajaan penebar ranjau paku. Keadaan ini tentu menyulitkan, apalagi bagi yang tidak ada uang untuk menambal.

"Kalau kita lagi bawa uang sih mending ya, kalau lagi enggak bawa uang kan repot," ujarnya.<!--more-->

Diakui montir bengkel memang sering terjadi

Seorang montir bengkel yang bekerja sendiri itu menuturkan kejadian ini kerap dialami pengendara sepeda motor. Pemuda ini tidak mengetahui mengapa banyak ranjau paku yang sering memakan korban, termasuk belum tahu siapa pelaku penebarnya.

Ranjau yang menancap pada ban sepeda motor biasanya berbentuk pipa kecil atau patahan kecil dan paku bangunan. Pada kemarin malam, kata sang montir, dia sudah melayani pelanggan yang bannya bocor kurang lebih lima orang, ditambah empat orang lagi termasuk Vito dan Ian.

Montir ini dapat menambal ban tubeless maupun non-tubeless. "Tambal satunya Rp 20 ribu ya," katanya di lokasi.

Masih dalam pantauan Tempo, pengendara yang datang ingin menambal ban datang silih berganti. Salah satu ban sepeda motor milik korban lain terlihat paku berukuran panjang menancap dengan keadaan tertekuk.

Keadaan Jalan Gatot Subroto juga masih tampak ramai pengendara mobil dan sepeda motor. Kecepatan yang dapat ditempuh sekitar 40 hingga 50 kilometer per jam.

Kasus penebaran ranjau paku ini persoalan klasik yang terus muncul. Walaupun beberapa kali aparat melakukan pembersihan ranjau paku, pasti ada lagi korban yang terkena.

Ranjau ini juga beberapa kali ditemukan sampai di wilayah Jalan M. T. Haryono. Warna ranjau yang hitam menjadi kamuflase dengan aspal jalanan.<!--more-->

Penebar ranjau paku belum ditemukan

Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Latif Usman menuturkan, akhir-akhir ini belum ada terduga pelaku penebar ranjau yang ditangkap. Latif menuturkan, penebar ranjau ini belum dipastikan oleh perorangan atau suatu sindikat.

"Untuk sementara belum ada ya," ujar Latif saat ditemui di Polda Metro Jaya, Sabtu, 10 Juni 2023.

Polisi gandeng berbagai pihak

Dia menuturkan pihaknya masih berpatroli untuk menjaring ranjau-ranjau yang bertebaran di Jalan Gatot Subroto. "Tentunya patroli kami laksanakan, tapi kalau ini kan memang kucing-kucingan, sebisa mungkin kita juga bekerja sama dengan komunitas pecinta keselamatan," katanya.

Dia menuturkan patroli ini melibatkan sejumlah komunitas, seperti pengendara ojek online dan pecinta sepeda. Menurutnya, mereka ikut membantu menjaring ranjau di sepanjang jalan dan menginformasikan apabila ada temuan.

Untuk mengatasi ini, pihaknya juga butuh kerja sama dengan masyarakat agar bisa menindak pelaku yang menebar ranjau paku.

Akan ditangani Reserse Kriminal

Persoalan ini, kata Latif Usman, akan ditangani oleh bagian Reserse Kriminal. "Ada mungkin orang yang inginnya berniatan jahat ini untuk diinformasikan ke kita agar lakukan penindakan," ujarnya.

M FAIZ ZAKI

Pilihan Editor: Proyek Mangkrak Ancol: DPRD DKI akan Panggil Direksi, PDIP Minta Inspektorat DKI Periksa

Berita terkait

Mayoritas Jakarta Diprakirakan Berawan, Hujan Ringan Malam Hari

7 jam lalu

Mayoritas Jakarta Diprakirakan Berawan, Hujan Ringan Malam Hari

Seluruh wilayah DKI Jakarta diprakirakan cerah berawan pada pagi harinya dan sebagian besar berawan pada siang hari.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Mobil Polisi Tabrak Mikrobus di Tol MBZ, Pengemudi Diduga Mengantuk

15 jam lalu

Kecelakaan Mobil Polisi Tabrak Mikrobus di Tol MBZ, Pengemudi Diduga Mengantuk

Kedua kendaraan yang terlibat kecelakaan di Tol MBZ itu langsung diamankan di Induk PJR Jakarta-Cikampek.

Baca Selengkapnya

Surat Tilang Dikirim Via WhatsApp Bakal Diberlakukan secara Nasional, Ini Kata Korlantas Polri

16 jam lalu

Surat Tilang Dikirim Via WhatsApp Bakal Diberlakukan secara Nasional, Ini Kata Korlantas Polri

Setelah uji coba pengiriman notifikasi tilang via WhatsApp lolos asesmen Polda Metro Jaya, sistem ini akan diterapkan secara nasional.

Baca Selengkapnya

Catat 5 Nomor WA Ditlantas Polda Metro Jaya yang Mengirimkan Bukti Surat Tilang

2 hari lalu

Catat 5 Nomor WA Ditlantas Polda Metro Jaya yang Mengirimkan Bukti Surat Tilang

Ditlantas Polda Metro Jaya mengirimkan bukti surat tilang ke pelanggar lalu lintas melalui lima nomor Whatsapp.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

3 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

Polisi menyatakan kronologi kasus mayat dalam koper bermula ketika pelaku bertemu korban di kantor.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

3 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

Pelaku kasus mayat dalam koper gunakan uang kantornya sebesar Rp 7 juta untuk kabur.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

3 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

Polisi mengungkap motif pembunuhan kasus mayat dalam koper.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

4 hari lalu

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

Adik tersangka pembunuhan wanita di kasus mayat dalam koper itu sempat melarikan diri usai membantu kakaknya.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Peran 5 Tersangka Laboratorium Narkotika Ganja Sintetis di Sentul

4 hari lalu

Polisi Ungkap Peran 5 Tersangka Laboratorium Narkotika Ganja Sintetis di Sentul

Penangkapan lima tersangka clandestine laboratory ganja sintetis ini bermula dari laporan pengiriman bahan baku narkoba jenis pinaca dari Cina.

Baca Selengkapnya

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

4 hari lalu

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

GBH, kurir tempat produksi ganja sintetis di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengaku dijanjikan oleh pengendali imbalan Rp 80-100 juta.

Baca Selengkapnya