Kualitas Udara Jakarta Turun Saat Kemarau, DKI Imbau Masyarakat Waspada

Jumat, 16 Juni 2023 15:36 WIB

Suasana gedung bertingkat yang terlihat samar karena polusi udara di Jakarta, Rabu, 28 September 2022. Berdasarkan data dari situs pemantauan udara AirVisual.com pada 28 September pukul 19.00 WIB, Jakarta menempati posisi ketujuh sebagai kota dengan kualitas udara terburuk di dunia dengan indeks kualitas udara di angka 114 atau dalam kategori tidak sehat. ANTARA FOTO/Galih Pradipta

TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta menyebut meminta masyarakat mewaspadai penurunan kualitas udara selama musim kemarau.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto menyebut penurunan kualitas udara tersebut ditandai dengan meningkatnya konsentrasi PM2.5. Ia menjelaskan rendahnya kecepatan angin dan curah hujan menyebabkan polutan terakumulasi di udara dalam waktu lama.

"Konsentrasi PM2.5 cenderung mengalami peningkatan pada waktu dini hari hingga pagi dan menurun di siang hingga sore hari," kata Asep melalui keterangan tertulis pada Jumat 16 Juni 2023.

Hasil pemantauan kualitas udara periodik akhir Mei hingga awal Juni menunjukkan kualitas udara Jakarta berada dalam kategori sedang hingga tidak sehat. Ia menerangkan pemantauan itu diambila pada sampel udara Jakarta per 21 Mei sampai 7 Juni 2023.

"Pada periode akhir Mei-awal Juni konsentrasi rata-rata harian PM2.5 berada pada level 47,33- 49,34 µg/m3," ujar dia.

Oleh karena itu, Dinas Lingkungan Hidup DKI akan memperketat pengawasan terhadap kualitas udara Jakarta. "Pemprov Jakarta semakin memperketat upaya-upayanya untuk mengurangi sumber polusi di Jakarta," ujar dia.

Advertising
Advertising

Kepala Bidang Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia mengimbau bagi kelompok rentan agar waspada terhadap kondisi udara Jakarta. Terutama, kata dia, bagi pengidap penyakit pernapasan agar selalu membawa obat yang dibutuhkan saat berpergian.

“Setiap orang agar mengurangi aktivitas fisik yang terlalu lama di luar ruangan,” kata Dwi.

Sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan atau Dishub DKI, Syafrin Liputo terus berupaya memperbaiki kualitas udara Jakarta karena buruknya kualitas udara ibu kota belakangan ini.

“Berbagai upaya dilakukan oleh Pemerintah Provinsi DKI untuk sektor transportasi,” kata dia saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan, Selasa, 13 Juni 2023.

Dia mengatakan salah satu upaya yang telah dilakukan Dishub DKI, yaitu melalui kebijakan ganjil genap. Namun, kebijakan ini belum mampu meminimalisir penggunaan kendaraan lantaran masih adanya masyarakat yang menambah kendaraan mobil.

“Kemudian kita mendorong untuk dilakukan akselerasi terhadap program uji emisi, sehingga yang nantinya akan lewat di jalur, jalan-jalan di Jakarta itu harus yang sudah lulus uji emisi,” ujarnya.

Menurutnya, untuk percepatan itu dilakukan disinsentif tarif parkir, sehingga bagi yang tidak lulus uji emisi, kemudian yang bersangkutan parkir di tempat yang dikelola oleh Pemprov DKI, maka dikenakan tarif parkir tertinggi.

“Yang tadinya Rp 5 ribu sekarang yang tertinggi Rp 7 ribu,” kata Syafrin.

Dengan demikian, pihaknya berharap ada kesadaran individu pemilik kendaraan bermotor untuk melakukan perawat kendaraan secara baik, sehingga tidak mengeluarkan emisi yang melebihi ambang batas yang ditetapkan.

Berikutnya, Dishub DKI mendorong operasional armada angkutan umum Transjakarta, khususnya untuk menggunakan bus listrik ke depannya.Syafrin pun menyampaikan dengan capaian 2 juta kilometer oleh bus listrik Transjakarta ekuivalen dengan mereduksi 5,5 juta ton karbon (CO2). Selain itu, pihaknya mendorong masyarakat menggunakan mobil listrik.

“Kendaraan pribadi ada disinsentif begitu uji emisi. Untuk mobil listrik ada insentif yang sudah dikeluarkan, yaitu BBNKB nol rupiah di Jakarta, kemudian bebas ganjil genap,” kata dia.

Sebab, kata dia, berdasarkan hitungan Dinas Lingkungan Hidup, polusi udara di Jakarta sebanyak 59 persen disumbang oleh kendaraan bermotor yang sebelumnya di angka 70 sampai dengan 76 persen.

Ia menilai dengan berbagai upaya, seperti penanaman pohon, penghijauan, kemudian mendorong penggunaan bus listrik, uji emisi secara masif bisa menurunkan sekitar 11 persen emisi kendaraan bermotor sumber pencemaran di Jakarta.

Penjabat Gubernur DKI Heru Budi Hartono secara bercanda menjawab soal memburuknya kualitas udara Jakarta belakangan ini. "Saya tiup aja," katanya.

Pilihan Editor: Kota dengan Kualitas Udara Terburuk di Dunia Versi IQAir, Jakarta Peringkat Satu




Berita terkait

Indonesia Akan Tunjukkan Langkah Mengatasi Pencemaran Danau Toba di World Water Forum Bali

1 hari lalu

Indonesia Akan Tunjukkan Langkah Mengatasi Pencemaran Danau Toba di World Water Forum Bali

Pembangunan jaringan IPAL bertujuan untuk mencegah pencemaran perairan Danau Toba.

Baca Selengkapnya

Daftar Kota dengan Kualitas Udara Terbaik di Indonesia

3 hari lalu

Daftar Kota dengan Kualitas Udara Terbaik di Indonesia

Meski Indonesia memiliki kota dengan kualitas buruk, namun masih terdapat beberapa kota dengan kualitas udara terbaik. Berikut penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Waspadai Ubur-ubur yang Muncul Lebih Awal di Pantai Selatan Yogyakarta

4 hari lalu

Waspadai Ubur-ubur yang Muncul Lebih Awal di Pantai Selatan Yogyakarta

Kemunculan ubur-ubur biasanya terjadi saat puncak kemarau atau saat udara laut dingin pada Juli hingga September.

Baca Selengkapnya

Pemprov DKI Jakarta Gencarkan Edukasi Polusi Udara

4 hari lalu

Pemprov DKI Jakarta Gencarkan Edukasi Polusi Udara

Dinas Kesehatan dan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta melakukan kampanye edukasi dengan tema 'Udara Bersih Untuk Jakarta', di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Pandawa Tanah Tinggi.

Baca Selengkapnya

BMKG Perkirakan Sebagian Jakarta Hujan Siang Nanti, Suhu Udara Bisa Tembus 31 Derajat Celcius

5 hari lalu

BMKG Perkirakan Sebagian Jakarta Hujan Siang Nanti, Suhu Udara Bisa Tembus 31 Derajat Celcius

BMKG memperkirakan Jakarta berawan hari ini, Selasa, 14 Mei 2024, dengan sedikit potensi hujan pada siang nanti.

Baca Selengkapnya

Masuk Musim Kemarau, Ini Daerah di Yogyakarta yang Diprediksi Masih Tetap Diguyur Hujan

6 hari lalu

Masuk Musim Kemarau, Ini Daerah di Yogyakarta yang Diprediksi Masih Tetap Diguyur Hujan

BMKG Yogyakarta memperkirakan cuaca di sebagian wilayah DIY periode 12 - 14 Mei 2024 akan diguyur hujan, meski Mei ini masuk musim kemarau.

Baca Selengkapnya

Tidak Sehat, Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kedua di Dunia pada Minggu Pagi

7 hari lalu

Tidak Sehat, Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kedua di Dunia pada Minggu Pagi

Jakarta hanya satu level di bawah Delhi (India).

Baca Selengkapnya

Indonesia Dilanda Suhu Panas yang Bikin Gerah, Sampai Kapan?

9 hari lalu

Indonesia Dilanda Suhu Panas yang Bikin Gerah, Sampai Kapan?

Suhu panas yang melanda Indonesia diperkirakan terjadi hingga Agustus 2024.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Musim Kemarau, Jokowi Siapkan Sumur Pompa

10 hari lalu

Antisipasi Musim Kemarau, Jokowi Siapkan Sumur Pompa

BMKG memperkirakan musim kemarau 2024 berlangsung pada Mei hingga Agustus.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

14 hari lalu

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

Berita tentang kenaikan UKT di ITB masih mengisi Top 3 Tekno Berita Terkini.

Baca Selengkapnya