Anggota DPRD Kritik Dirut PDAM Depok dan Tangki Air Raksasanya: Siapkan Bencana

Kamis, 24 Agustus 2023 11:38 WIB

Penampakan water tank PDAM Tirta Asasta Depok berkapasitas 10 juta liter yang ditolak warga di Jalan Janger Kelurahan Mekarjaya, Kecamatan Sukmajaya, Depok, Ahad, 9 April 2023. TEMPO/Ricky Juliansyah

TEMPO.CO, Depok - Anggota DPRD Depok menyebut tangki raksasa PT Tirta Asasta Depok berpotensi menciptakan musibah terbesar di kota itu jika terjadi kebocoran. Menurutnya, pembangunan tandon air bersih kapasitas 10 juta liter oleh perusahaan daerah air minum Kota Depok tersebut seperti menyiapkan bencana.

"Namanya musibah kapan pun bisa terjadi," kata Igun Sumarno, Ketua Fraksi PAN DPRD Depok, Kamis, 24 Agustus 2023.

Dia mengungkapkan Fraksi PAN DPR RI telah menerima keluhan dari perwakilan warga Perumahan Pesona Depok atas keberadaan tangki raksasa itu, dan meminta Fraksi PAN DPRD kota Depok memberikan klarifikasi kondisi yang sebenarnya terjadi.

Igun mengaku kemudian meminta konfirmasi ke Dirut PT. Tirta Asasta Depok Muhammad Olik Abdul Holik. Tapi, Igun menilai mendapat tanggapan yang tidak serius. Olik disebutnya berpikir jika tangki air raksasa itu program pemerintah dan itu artinya tidak salah.

Padahal, menurut Igun, "Tidak semua program pemerintah itu benar, ada juga yang menyalahi aturan kalau memang saat mekanisme tata cara yang dilakukan tidak sesuai."

Advertising
Advertising

Ketua DPD PAN Kota Depok ini juga mengingatkan bahwa dari PT. Tirta Asasta Depok, dan pemerintah kota, sedang digugat di PTUN karena pembangunan water tank tersebut. "Tolong kepada teman-teman, saya kira ini menjadi masalah kita semua, sementara kita menyelesaikan masalah tentang penyaluran air dan lain-lain, tapi kita juga menambah masalah juga dengan seperti ini," katanya.

Alasan di Balik Tangki Raksasa PDAM Depok

Sebelumnya, Direktur Operasional PT. Tirta Asasta Depok, Dirman, mengungkap alasan pembangunan tangki air kapasitas 10 juta liter di Jalan Janger Kelurahan Mekarjaya, Kecamatan Sukmajaya, Depok, itu. Dia menyebut alasan pertama pembangunan adalah untuk meningkatkan pelayanan ke masyarakat, terutama pelanggan. Ini terhubung dengan program peningkatan kapasitas PDAM di Instalasi Pengolahan Air (IPA) Legong: awalnya 620 sekarang sudah menjadi 1300 liter per detik

"Kalau dihitung-hitung untuk pelayanan di wilayah timur kami membutuhkan kurang lebih 37 ribu meter kubik atau 37 juta liter penampungan yang dibutuhkan untuk melayani masyarakat," kata Dirman, Jumat, 18 Agustus 2023.

Anggota Fraksi PAN DPR RI Intan Fauzi didampingi warga saat meninjau tandon atau tangki air raksasa PT. Tirta Asasta Depok (perseroda) di Jalan Janger, Kelurahan Mekarjaya, Kecamatan Sukmajaya, Depok, Ahad, 20 Agustus 2023. Foto : Istimewa

Dirman mengungkap kendala dalam pelayanan bila tandon air itu tidak dibangun. Saat musim banjir, dia menyebutkan, tingkat kekeruhan mencapai di atas 3000 NTU (Nephelometric Turbidity Unit), yang artinya IPA tidak bisa berproduksi. Pelayanan bisa terganggu keluhan pelanggan didulang karena saat musim hujan banjir bisa bertahan 8 jam

"Kenapa sih dari dulu sampai sekarang perusahaan sebesar PT Tirta Asasta tidak mampu mengatasi kendala seperti itu? Seolah-olah kita yang sudah memiliki banyak teknologi tapi tidak bisa mengatasi keluhan atau keterbatasan," katanya.

Alasan kedua di balik tandon air raksasa adalah terkait rencana-rencana pengembangan karena cakupan pelayanan secara administrasi PT. Tirta Asasta baru 16 persen. Ini terkait dengan reservoir yang disediakan agar memiliki fungsi sebagai penampung nanti akan dialirkan ke reservoir distribusi, untuk membantu detensi PT. Tirta Asasta.

Pilihan Editor: Ridwan Kamil Tetapkan WFH ASN Bodebek Hanya untuk yang Berprestasi

Berita terkait

Kasus Bullying Siswi SMP Bojonggede Diduga karena Rebutan Cowok

2 jam lalu

Kasus Bullying Siswi SMP Bojonggede Diduga karena Rebutan Cowok

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMP Al-Basyariah Uus Saharoh mengungkap kasus dugaan bullying terhadap siswinya karena berebut cowok.

Baca Selengkapnya

Aksi Bullying di Depok, Pelajar Putri SMP Pukuli Siswi dari SMP lain

6 jam lalu

Aksi Bullying di Depok, Pelajar Putri SMP Pukuli Siswi dari SMP lain

Seorang pelajar putri dari sebuah SMP melakukan bullying terhadap siswi dari SMP lain di Depok.

Baca Selengkapnya

Dibuka Awal Juni, PPDB 2024 di Depok Digelar Serentak untuk Seluruh Jenjang Pendidikan

10 jam lalu

Dibuka Awal Juni, PPDB 2024 di Depok Digelar Serentak untuk Seluruh Jenjang Pendidikan

PPDB 2024 di Depok dibuka serentak untuk seleruh jenjang pendidikan.

Baca Selengkapnya

Pengemudi Toyota Fortuner Halangi Perjalanan Ambulans, Polres Depok: Kami Selidiki

22 jam lalu

Pengemudi Toyota Fortuner Halangi Perjalanan Ambulans, Polres Depok: Kami Selidiki

Polres Metro Depok menyatakan tengah menyelidiki peristiwa pengemudi Toyota Fortuner menghalangi perjalanan ambulans.

Baca Selengkapnya

KPU Kota Depok Pastikan Tak Ada Paslon Wali Kota Jalur Independen di Pilkada 2024

1 hari lalu

KPU Kota Depok Pastikan Tak Ada Paslon Wali Kota Jalur Independen di Pilkada 2024

KPU Kota Depok mengungkap alasan tidak ada paslon wali kota dari jalur independen atau perseorangan di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Kronologi Spanduk Kandidat Wali Kota Depok yang Diusung PDIP Dicopot Satpol PP

1 hari lalu

Kronologi Spanduk Kandidat Wali Kota Depok yang Diusung PDIP Dicopot Satpol PP

Petugas Satpol PP menurunkan spanduk kandidat Wali Kota Depok mendapat kritik dari politikus PDIP. Begini kronologinya.

Baca Selengkapnya

Bima Arya Sebut Depok Panas, Mohammad Idris : Perubahan Iklim

1 hari lalu

Bima Arya Sebut Depok Panas, Mohammad Idris : Perubahan Iklim

Wali Kota Depok Mohammad Idris merespon statement kandidat calon Gubernur Jawa Barat dari PAN, Bima Arya yang mengatakan Depok panas dan kurang penghijauan.

Baca Selengkapnya

Kisah Haru Korban Bus Siswa SMK Lingga Kencana Depok, Demi Ikut Study Tour Rela Jadi Kuli Bangunan

1 hari lalu

Kisah Haru Korban Bus Siswa SMK Lingga Kencana Depok, Demi Ikut Study Tour Rela Jadi Kuli Bangunan

Dua korban bus rombongan SMK Lingga Kencana sempat menjadi kuli bangunan untuk membayar biaya study tour senilai 800 ribu. Ini kisah lainnya.

Baca Selengkapnya

Tersangka Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana Bisa Bertambah, Pengusaha dan Karoseri Bus Akan Diperiksa

1 hari lalu

Tersangka Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana Bisa Bertambah, Pengusaha dan Karoseri Bus Akan Diperiksa

Kakorlantas Polri menyatakan pihak pengusaha dan karoseri bus bisa diperiksa dalam kasus kecelakaan bus SMK Lingga Kencana.

Baca Selengkapnya

Polda Jabar Ungkap Penyebab Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

2 hari lalu

Polda Jabar Ungkap Penyebab Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Polda Jabar telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dengan Traffic Accident Analysis (TAA) untuk mengetahui penyebab kecelakaan bus itu.

Baca Selengkapnya