NasDem Sebut Eks Warga Kampung Bayam Diintimidasi, Tempat Ibadah pun Ditutup

Sabtu, 16 September 2023 15:08 WIB

Tenda warga eks Kampung Bayam di dekat JIS masih berdiri hingga hari ini, Senin, 21 Agustus 2023. Tempo/Nur Khasanah Apriliani

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Fraksi Partai NasDem Abdul Azis Muslim menyebut eks warga Kampung Bayam yang tinggal di pelataran Kampung Susun Bayam diduga mendapat intimidasi. Warga tidak diberikan akses penerangan dan air bersih

“Terlebih lagi musala yang ada ditutup secara sepihak dari pihak Jakpro agar warga tidak dapat menggunakan musala tersebut untuk menjalankan salat 5 waktu,” kata dia saat membacakan pandangan umum fraksi dikutip dari situs resmi NasDem Jakarta, Rabu, 13 September 2023.

Anggota Fraksi NasDem, Hasan Basri Umar, menyayangkan lambannya kinerja Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam menangani relokasi warga yang tergusur demi Pembangunan Jakarta International Stadium (JIS) itu.

Hasan turut membenarkan apa yang disampaikan oleh koleganya jika eks warga Kampung Susun Bayam diintimidasi. Ia mengatakan mendapat laporan dugaan intimidasi tersebut saat berkunjung ke sana.

“Ada yang lampunya dimatikan, fasilitas air mereka juga dimatikan dan sampai tempat ibadah pun ditutup,” kata dilansir dari website resmi milik NasDem Jakarta, Sabtu, 16 September 2023.

Advertising
Advertising

Hasan Basri menuturkan ada 64 kepala keluarga (KK) yang bisa menempati Kampung Susun Bayam karena memiliki dokumen yang lengkap dan sudah disahkan oleh Jakpro. Namun, soal tarif sewa yang belum disepakati warga membuat mereka belum bisa memasuki Kampung Susun Bayam dan memilih tinggal di pelataran sebagai bentuk protes.

“Seharusnya pihak Jakpro dan pemerintah daerah merangkul dan mengajak mereka berbicara segera mungkin untuk menyelesaikan masalah relokasi ini untuk mencapai titik temu,” ujarnya.

Jika memang kebijakan dari Jakpro mengharuskan eks warga Kampung Bayam untuk menyewa, dia berharap harga yang diberikan tidak terlalu tinggi. Sebab, nantinya akan memberatkan masyarakat yang menyewa.

“Atau jika memang harus berlaku sistem tersebut mengapa pihak Jakpro tidak mencari lahan baru untuk tempat tinggal mereka, sehingga mereka bisa tinggal dengan layak dan nyaman,” katanya.

Hasan menuturkan permasalahan antara Jakpro dan eks warga Kampung Susun Bayam sebaiknya segera diselesaikan sebelum Piala Dunia U-17 yang dilaksanakan di JIS dimulai.

“Jangan sampai nanti timbul hal-hal yang tidak kita inginkan yang nantinya mengganggu jalannya acara, karena belum selesainya polemik warga Kampung Bayam ini,” katanya.

Tempo sudah menghubungi pihak Jakpro untuk meminta tanggapan. Namun pesan singkat yang dikirimkan ke Dirut dan Corporate Communication Jakpro belum dibalas

Pilihan Editor: Top 3 Metro: Peran Rekan Anggi Tersangka Pembajakan Paket Shopee, PSI DKI Ditinggal Kadernya

Berita terkait

Nasdem dan Gerindra Berkoalisi Usung Petahana Aep Syaepuloh di Pilkada Karawang

1 hari lalu

Nasdem dan Gerindra Berkoalisi Usung Petahana Aep Syaepuloh di Pilkada Karawang

Bakal calon bupati pendamping Aep Syaepuloh di Pilkada Karawang akan ditentukan oleh Gerindra.

Baca Selengkapnya

Nasdem Sebut Penambahan Kementerian Tak Lewat Perppu atau Putusan MK, Ini Alasannya

1 hari lalu

Nasdem Sebut Penambahan Kementerian Tak Lewat Perppu atau Putusan MK, Ini Alasannya

Nasdem menyatakan penambahan kementerian melalui revisi UU Kementerian Negara menciptakan partisipasi publik.

Baca Selengkapnya

Taman Ismail Marzuki Gelar TIM Art Fest

1 hari lalu

Taman Ismail Marzuki Gelar TIM Art Fest

PT Jakarta Propertindo (Perseroda) (Jakpro) berkomitmen menjadikan TIM sebagai salah satu pusat seni dan budaya terbesar di Indonesia dan menjadikannya landmark penting dalam industri seni dan budaya nasional

Baca Selengkapnya

Ogah Komentar soal Hanan Supangkat, Syahrul Yasin Limpo: Sudah ya, Doain Saya

3 hari lalu

Ogah Komentar soal Hanan Supangkat, Syahrul Yasin Limpo: Sudah ya, Doain Saya

Syahrul Yasin Limpo enggan berkomentar soal hubungannya dengan CEO PT Mulia Knitting Factory sekaligus Wabendum NasDem Hanan Supangkat.

Baca Selengkapnya

Profil Indira Chunda Thita, Putri Syahrul Yasin Limpo yang Minta Rp 21 Juta ke Kementan untuk Beli Sound System

4 hari lalu

Profil Indira Chunda Thita, Putri Syahrul Yasin Limpo yang Minta Rp 21 Juta ke Kementan untuk Beli Sound System

Indira Chunda Thita, putri Syahrul Yasin Limpo, memulai karir politik di PAN sebelum melompat ke Partai NasDem.

Baca Selengkapnya

Dirjen Hortikultura Kementan Ungkap Ancaman Mutasi Jika Tak Penuhi Kebutuhan Partai NasDem

4 hari lalu

Dirjen Hortikultura Kementan Ungkap Ancaman Mutasi Jika Tak Penuhi Kebutuhan Partai NasDem

Dirjen Hortikultura Kementan, Prihasto Setyanto menjadi salah satu saksi dalam lanjutan sidang Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

KPU Tolak Permintaan NasDem untuk Penghitungan Suara Ulang di Bangka Belitung

6 hari lalu

KPU Tolak Permintaan NasDem untuk Penghitungan Suara Ulang di Bangka Belitung

KPU menilai, NasDem tidak memberikan penjelasan mengapa KPU harus melaksanakan PSSU di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Baca Selengkapnya

KPU Bantah Gugatan NasDem soal Penggelembungan Suara PDIP di Sumut

6 hari lalu

KPU Bantah Gugatan NasDem soal Penggelembungan Suara PDIP di Sumut

NasDem mengungkapkan salah satu penyebab perolehan suara mereka berkurang karena KPU salah mengisi jumlah suara sah mereka.

Baca Selengkapnya

NasDem: Dugaan Pergeseran Suara hingga Pertemuan Surya Paloh dengan Prabowo

10 hari lalu

NasDem: Dugaan Pergeseran Suara hingga Pertemuan Surya Paloh dengan Prabowo

Belakangan Partai NasDem tersoroti selama dinamika politik terutama saat Surya Paloh bertemu Prabowo

Baca Selengkapnya

Alasan Pengamat Bilang Ada Harapan Koalisi Perubahan Berlanjut di Pilkada Aceh

12 hari lalu

Alasan Pengamat Bilang Ada Harapan Koalisi Perubahan Berlanjut di Pilkada Aceh

Suara partai anggota Koalisi Perubahan pada Pileg 2024 menjadi modal pertama untuk menatap Pilkada Aceh.

Baca Selengkapnya