Heru Budi Sanksi Kepala Sekolah jika Terjadi Bullying: Bertahap

Sabtu, 30 September 2023 07:07 WIB

Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat, 29 September 2023. Tempo/Mutia Yuantisya

TEMPO.CO, Jakarta - Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono berjanji akan menjatuhkan sanksi terhadap kepala sekolah apabila terjadi perundungan (bullying).

Ia menilai kepala sekolah bertanggung jawab atas proses kegiatan belajar-mengajar dan wajib mengawasinya.

“Sanksinya bertahap, administrasi dan segala macam yang jelas iya (ada sanksi),” kata Heru Budi saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat, 29 September 2023.

Untuk mencegah bullying, Heru meminta kepala sekolah rutin mengecek kegiatan siswa dengan berkeliling. “Ke kelas-kelas. Saya saja bisa keliling ke sekolah-sekolah,” ujarnya.

Heru Budi mengungkapkan telah memanggil seluruh Kepala Sekolah, termasuk Dinas Pendidikan dan Kepala Suku Dinas Pendidikan se-wilayah DKI Jakarta.

Advertising
Advertising

Pemanggilan tersebut tidak hanya membahas tentang proses belajar-mengajar dan capaian, melainkan juga soal pengawasan agar tidak terjadi tindak kekerasan.

“Enam bulan yang lalu, saya kumpulkan semua Kepala Sekolah, semua Kasudin untuk sekolah tidak ada bullying. Itu tanggung jawab sekolah, tanggung jawab pengawas sekolah,” kata dia.

Heru Budi mengklaim pihaknya akan terlibat dan menindaklajuti apabila ada laporan dan temuan perundungan di kalangan siswa dengan memanggil kepala sekolah untuk dimintai keterangan sebelum mengambil sikap.

“Kalau terjadi, saya tanya kepala sekolah, kenapa itu bisa terjadi. Anak-anak enggak boleh mem-bully,” kata dia.

Sebelumya, seorang anak SD tewas terjatuh dari lantai 4 gedung sekolah di Pesanggrahan. Kapolsek Pesanggrahan Komisaris Tedjo Asmoro mengatakan peristiwa ini terjadi saat murid lain belajar di kelas.

"Siswa itu dalam keadaan belajar semua, korban izin keluar," ujar Tedjo di Jakarta Selatan, Kamis, 28 September 2023.

Tedjo mengatakan, dua siswa yang dimintai keterangan oleh polisi juga sebenarnya ada di dalam kelas. Mereka tidak melihat kejadian siswa kelas 6 berinisial SR itu jatuh secara langsung.

Polisi juga menyelidiki dugaan bullying di balik kasus anak SD tewas terjatuh ini. "Kami menanyakan kepada teman korban, 'korban ada apa?', 'Masalah apa?', 'Ribut-ribut ada enggak?', Bully ada enggak?'," tuturnya.

Salah satu saksi adalah teman sebangku korban, sementara murid yang menyaksikan korban menaiki meja untuk panjat pagar adalah murid kelas sebelah.

Di lantai empat tempat korban jatuh, terdapat pagar tembok setinggi 1,5 meter. Di balik pagar, masih ada kanopi selebar satu meter, sehingga seharusnya korban tidak akan jatuh dari lantai empat ke halaman sekolah meski terpeleset dari pagar.

Pilihan Editor: Kualitas Udara Jakarta Terburuk Sedunia pada Pagi Ini, Sempat Sangat Tidak Sehat

Berita terkait

Polres Metro Depok Tahan Dua Anak Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bojonggede

1 hari lalu

Polres Metro Depok Tahan Dua Anak Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bojonggede

Peristiwa bullying atau perundungan siswi SMP ini viral di media sosial.

Baca Selengkapnya

Kasus Bullying Siswi SMP Bojonggede Diduga karena Rebutan Cowok

1 hari lalu

Kasus Bullying Siswi SMP Bojonggede Diduga karena Rebutan Cowok

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMP Al-Basyariah Uus Saharoh mengungkap kasus dugaan bullying terhadap siswinya karena berebut cowok.

Baca Selengkapnya

Aksi Bullying di Depok, Pelajar Putri SMP Pukuli Siswi dari SMP lain

1 hari lalu

Aksi Bullying di Depok, Pelajar Putri SMP Pukuli Siswi dari SMP lain

Seorang pelajar putri dari sebuah SMP melakukan bullying terhadap siswi dari SMP lain di Depok.

Baca Selengkapnya

Dinas Pendidikan DKI Jakarta Larang Acara Perpisahan dan Study Tour Di Luar Sekolah, Sebab...

2 hari lalu

Dinas Pendidikan DKI Jakarta Larang Acara Perpisahan dan Study Tour Di Luar Sekolah, Sebab...

Dinas Pendidikan DKI Jakarta melarang seluruh satuan pendidikan di Jakarta melaksanakan acara perpisahan dan study tour dilakukan di luar sekolah

Baca Selengkapnya

Menpan RB Harap Sekolah Kedinasan Jaga Martabat Pendidikan: Tak Ada Lagi Bullying

2 hari lalu

Menpan RB Harap Sekolah Kedinasan Jaga Martabat Pendidikan: Tak Ada Lagi Bullying

Menpan RB bilang Indonesia butuh talenta-talenta masa depan. Dia berharap sekolah kedinasan dapat menjaga kualitas dan martabatnya, tanpa bullying.

Baca Selengkapnya

5 Alasan Dilakukan MPLS kepada Siswa Baru, Tentu Tanpa Perpeloncoan dan Bullying

6 hari lalu

5 Alasan Dilakukan MPLS kepada Siswa Baru, Tentu Tanpa Perpeloncoan dan Bullying

Alasan pentingnya MPLS dilakukan kepada siswa baru, tentu saja menghindari tindakan mengarah perpeloncoan atau bullying.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik MOS menjadi MPLS Bagi Siswa Baru, Apa Saja yang Dilarang Dilakukan?

6 hari lalu

Kilas Balik MOS menjadi MPLS Bagi Siswa Baru, Apa Saja yang Dilarang Dilakukan?

Berikut alasan pergantian Masa Orientasi Siswa (MOS) jadi Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). Apa yang dilarang dilakukan kepada siswa baru?

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya: Berantas Parkir Liar tidak Sulit

9 hari lalu

Polda Metro Jaya: Berantas Parkir Liar tidak Sulit

Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman mengklaim tidak sulit memberantas parkir liar

Baca Selengkapnya

Pawai Kelulusan Pakai Atribut Bintang Kejora, Kepala SMAN 2 Dogiyai: Saat Itu Saya Dipaksa

10 hari lalu

Pawai Kelulusan Pakai Atribut Bintang Kejora, Kepala SMAN 2 Dogiyai: Saat Itu Saya Dipaksa

Kepala SMA Negeri 2 Dogiyai, Fredy Yobee merespons masalah pawai siswa yang merayakan kelulusan dengan memakai atribut bergambar bintang kejora.

Baca Selengkapnya

Ikut Demo Desak Pengusutan Dugaan Kecurangan Seleksi PPPK di Langkat, Guru Honorer Dipecat

16 hari lalu

Ikut Demo Desak Pengusutan Dugaan Kecurangan Seleksi PPPK di Langkat, Guru Honorer Dipecat

Anggie Ratna Fury Putri, guru honorer SD di Langkat, dipecat Kepala Sekolah karena ikut aksi membongkar kecurangan dan dugaan korupsi seleksi PPPK.

Baca Selengkapnya