Sidang Perdana Kasus Investasi Bantal Sehat di PN Niaga Jakpus Tidak Dihadiri Tforce

Reporter

Magang KJI

Rabu, 11 Oktober 2023 11:07 WIB

Ilustrasi penipuan investasi. Pexels/Kuncheek

TEMPO.CO, Jakarta - Sidang perdana antara para investor dengan PT. TForce Indonesia yang menawarkan investasi bantal sehat berlangsung di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada Selasa, 10 Oktober 2023. Sidang hanya berjalan beberapa menit.

"Sidang pertama sudah selesai namun Termohon (TForce) tidak hadir," ujar Nixen selaku kuasa hukum penggugat melalui pesan tertulisnya pada Tempo. Karena merupakan sidang perdana, agenda hanya berupa pengecekan dokumen saja.

Sidang selanjutnya akan berlangsung pada Selasa, 17 Oktober 2023 di tempat yang sama. Hakim juga memberikan putusan kepada kedua pihak untuk menemui hakim mediator. "Majelis memanggil Termohon untuk hadir dalam sidang," ujarnya.

Sebelumnya, ada sekitar 3000 member di seluruh Indonesia yang telah berinvestasi. Mereka terdiri dari berbagai kalangan seperti pensiunan guru, pemuka agama, istri para pejabat aktif, pengusaha, artis, dan sosialita.

"Ada marketing yang menjual nama besar atau orang populer, supaya orang-orang percaya berinvestasi," kata DD yang merupakan korban lainnya.

Advertising
Advertising

Ia juga mengatakan kalau marketing dilakukan dengan membawa nama Jenderal sebagai jajaran direktur dan komisaris dan artis lainnya sebagai member sehingga investasi tersebut terlihat dapat dipercaya.

Para member tersebut mengikuti investasi bantal sehat dengan diberi janji 100 hingga 150 persen keuntungan dalam kurun waktu 17 term (sekitar 2 tahun paling lambat) dan dibayarkan setiap 20 hari kerja.

Para member korban investasi banyak dari kalangan artis dan sosialita

Sebanyak 10 orang member yang telah berinvestasi mengajukan gugatan kepada PT. TForce Indonesia Jaya di Pengadilan Negeri Niaga Jakarta Pusat. Banyak diantara investor adalah artis atau sosialita terkenal.

Mereka antara lain pasangan artis senior RSPS dan istrinya YOPS, ada pula sosialita DD kemudian ada member berinisial MTW, TSD, YRS dan NH. Para korban belum mau nama mereka diungkap ke publik.

"Orang-orang yang melapor ini bukan miliader melainkan mengumpulkan uang dengan kerja keras," kata DD kepada Tempo Selasa pagi.

DD mengungkapkan nama-nama besar seperti para purnawirawan jenderal dan artis pesohor, menjadi daya tarik hingga banyak orang berani menanamkan uang untuk investasi dan menjadi member.

"Ada marketing yang menjual nama besar atau orang populer, supaya orang-orang percaya berinvestasi,"kata DD.

Ia menceritakan saat dirinya sudah menjadi member PT TForce, ia pernah mendapat bonus mobil Honda H-RV. "Saya pernah lho dapat mobil Honda H-RV, tapi bohong. ternyata kunci styrofoam saja yang diberikan," kata DD.

"Bagaimana enggak percaya para jenderal yang duduk di jajaran direktur dan komisaris, kemudian bertemu dengan member aktif para sosialita, pengusaha,"kata DD.

Ia mengatakan dirinya bersama sembilan orang lainnya berani mengambil langkah hukum lantaran uang yang diinvestasikan merupakan titipan sanak keluarga. "Mereka titip karena percaya kepada saya agar menginvestasikan dananya," kata DD.

ALIFYA SALSABILA NOVANTI | AYU CIPTA

Pilihan Editor: Ada Jenderal di Balik Investasi Bodong Bantal Sehat PT TForce, Deretan Artis dan Sosialita Jadi Korban

Berita terkait

Di Qatar Economic Forum, Prabowo Sebut Biaya Pembangunan IKN Tembus Rp 16 Triliun per Tahun

2 jam lalu

Di Qatar Economic Forum, Prabowo Sebut Biaya Pembangunan IKN Tembus Rp 16 Triliun per Tahun

Presiden terpilih Prabowo Subianto membeberkan strategi Pemerintah untuk membiayai pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Gubernur Jenderal Australia Bertemu, Bahas Penguatan Hubungan antar Masyarakat

5 jam lalu

Jokowi dan Gubernur Jenderal Australia Bertemu, Bahas Penguatan Hubungan antar Masyarakat

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dalam keterangan pers usai pertemuan, menjelaskan, Jokowi dan Hurley misalnya mebahas upaya menggiatkan pengajaran bahasa di masing-masing negara.

Baca Selengkapnya

Pencabutan Izin Usaha Paytren Dinilai Menyelamatkan Lebih Banyak Calon Investor

7 jam lalu

Pencabutan Izin Usaha Paytren Dinilai Menyelamatkan Lebih Banyak Calon Investor

Ekonom Nailul Huda menilai langkah OJK mencabut izin PT Paytren Manajemen Investasi sudah tepat.

Baca Selengkapnya

Pertamina Hulu Energi dan ExxonMobil Kerja Sama Penangkapan dan Penyimpanan Karbon di IPA CONVEX ke-38

21 jam lalu

Pertamina Hulu Energi dan ExxonMobil Kerja Sama Penangkapan dan Penyimpanan Karbon di IPA CONVEX ke-38

PT Pertamina Hulu Energi (PHE) menjajaki kerja sama dengan ExxonMobil Indonesia melalui pengembangan Asri Basin Project CCS Hub.

Baca Selengkapnya

Pemegang Saham Saratoga Sepakati Pembagian Dividen Rp 298,43 Miliar

1 hari lalu

Pemegang Saham Saratoga Sepakati Pembagian Dividen Rp 298,43 Miliar

PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. atau Saratoga (SRTG) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp 298,43 miliar atau sekitar Rp 22 per lembar saham.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Sebut Bantuan Beras Patut Disyukuri, Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS

2 hari lalu

Terkini: Jokowi Sebut Bantuan Beras Patut Disyukuri, Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebut bantuan beras merupakan langkah konkret untuk meringankan beban masyarakat.

Baca Selengkapnya

RI-China Bahas Kerja Sama Riset di Bidang Pengolahan Nikel

2 hari lalu

RI-China Bahas Kerja Sama Riset di Bidang Pengolahan Nikel

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto dan Duta Besar China untuk Indonesia Lu Kang bertemu untuk membahas penguatan kerja sama

Baca Selengkapnya

AXA Mandiri Raup Laba Bersih Rp 1,33 Triliun pada 2023

2 hari lalu

AXA Mandiri Raup Laba Bersih Rp 1,33 Triliun pada 2023

AXA Mandiri Financial Services berhasil meraup laba bersih senilai Rp 1,33 triliun pada 2023 atau tumbuh 13,2 persen dibanding tahun 2022.

Baca Selengkapnya

Jokowi Harap RI jadi Anggota OECD: Supaya Mudah Akses Investasi

3 hari lalu

Jokowi Harap RI jadi Anggota OECD: Supaya Mudah Akses Investasi

Presiden Jokowi meyakini OECD akan memberikan manfaat yang konkret bagi Indonesia terutama supaya tidak terjebak dalam middle income trap

Baca Selengkapnya

Satgas PASTI Hentikan 915 Entitas Keuangan Ilegal hingga April 2024

3 hari lalu

Satgas PASTI Hentikan 915 Entitas Keuangan Ilegal hingga April 2024

Satgas PASTI menutup aktivitas 915 entitas keuangan ilegal, yang terdiri 19 investasi ilegal dan dan 896 pinjol ilegal selama 1 Januari-30 April 2024.

Baca Selengkapnya