TEMPO.CO, Jakarta - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono takziah ke kediaman Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono yang meninggal pada Sabtu dini hari di RSUP Pertamina.

Heru tiba di rumah duka sekitar pukul 9.00 WIB. Dalam kesempatan itu, Heru Budi merasa kehilagan atas wafatnya politisi PDIP itu. "Sosok yang baik, kerja keras, dan sangat memperjuangkan hak-hak masyarakat Jakarta. Ya saya sangat kehilangan," kata Heru Budi Jalan Peninggaran Timur, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Sabtu, 14 Oktober 2023.

Pj Gubernur DKI itu menyampaikan pertemuan terakhirnya terjadi dua pekan yang lalu. "Terakhir ketemu itu ya dua minggu yang lalu diskusi banyak hal soal Jakarta. Sekali lagi turut berduka cita dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Semoga keluarga yang ditinggalkan tabah," ujarnya.

Dia mengatakan sudah mengenal Gembong sebelum menjadi Pj Gubernur DKI. "Ya kenangan postif memberikan saran dan pemikiran. Sebelum saya jadi Pj juga saya sudah kenal beliau," katanya.

Dilansir dari situs resmi milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, anak dari Gembong Warsono, Owi mengatakan sang ayah wafat pada Sabtu dini hari setelah sempat mendapatkan perawatan di RSUP Pertamina.

"Saya mohon dimaafkan dan diikhlaskan apabila Papa ada kesalahan. Mohon doa juga untuk almarhum Papa," ujarnya.

Jenazah Gembong dimakamkan di Taman Pemakaman Umum (TPU) Tanah Kusir, Jakarta Selatan. "Rencananya Papa akan dimakamkan bakda Dzuhur," kata dia.

Sementara itu, rekannya di DPRD DKI, Gilbert Simanjuntak mengatakan Gembong sudah merasa tidak sehat sejak dua hari lalu. Namun, ia tetap menjalankan tugas dengan hadir pada Rapat Pembahasan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI 2024 di Puncak Bogor.

"Gak sempat dirawat tapi sudah tidak fit sejak dua hari yang lalu. Mungkin dianggap biasa," kata Gilbert kepada TEMPO.

Di mata Gilbert, Gembong adalah pribadi yang baik dan banyak memberikan keteladanan. "Saya dengan beliau sama-sama dari PDI Perjuangan, kebetulan saya di Badiklat. Pak Gembong 100 persen mendukung saya dalam melaksanakan tugas dan lainnya," kata dia.

Menurutnya, Gembong adalah sosok yang sederhana dan menjadi kawan diskusi yang baik meski dengan posisinya sebagai pemimpin.

"Kalau ada di posisi beliau itu biasa mendikte, tapi Pak Gembong tidak. Beliau adalah pendengar dan pencari solusi yang baik. Fraksi kami juga jadi lebih hidup dan berwarna," ucapnya.

Dia mengatakan ada satu nasehat dari Gembong Warsono yang mengacu dalam filosofi Jawa yakni, Ojo Nggege Mongso.

Pilihan Editor: Politikus PDIP Gembong Warsono Meninggal, Anies Baswedan: Tokoh dengan Komitmen Tinggi pada Jakarta