Satu Pasien Cacar Monyet Bergejala Berat Dirujuk ke RSUD DKI

Minggu, 26 November 2023 10:15 WIB

An illustration of a monkeypox vaccine. (ANTARA/Shutterstock/am/rst)

TEMPO.CO, Jakarta - Satu pasien pendertia cacar monyet atau Monkeypox (Mpox) di DKI Jakarta sedang dalam kondisi bergejala berat. "Kemarin Sabtu dirujuk di RSUD DKI Jakarta ke salah satu RS rujukan vertikal milik Kemenkes RI," kata Ngabila melalui keterangan tertulis pada Minggu, 26 November 2023.

Pasien itu kini sedang diobservasi secara ketat. Ngabila menjelaskan bahwa pasien mpox bergejala kritis biasanya memiliki komorbid berat lainnya seperti TBC, HIV, atau penyakit menular seksual lain seperti sifilis, herpes, CMV, dan sebagainya.

Pasien itu termasuk dalam 42 pasien aktif positif cacar monyet. Data itu tercatat sejak Oktober 2023 hingga Jumat, 25 November 2023. Di mana semua pasien adalah laki-laki dengan usia sekitar 25-50 tahun.

"Positivity rate PCR 23 persen, semua bergejala ringan, semua tertular dari kontak seksual," ujar Ngabila.

Dari 42 pasien di atas, Dinas Kesehatan DKI Jakarta mencatat 26 orang diantaranya dinyatakan sudah sembuh, sedangkan 16 orang lainnya sedang isolasi.

Advertising
Advertising

Ngabila berharap agar masyarakat tidak panik tapi tetap meningkatkan kewaspadaan mereka agar tidak tertular.

"Jangan menyepelekan Mpox," ucapnya. Apabila masyarakat mengalami gejala seperti demam disertai lenting isi air atau nanah di kulit atau mulut, harus segera melakukan pemeriksaan swab PCR Mpox di puskesmas atau rumah sakit terdekat. Menurutnya, deteksi dan pengobatan dini adalah kunci mencegah penyebaran cacar monyet.

Ia juga mengingatkan agar masyarakat tidak memberikan stigma kepada orang-orang yang bergajala atau sedang menjalani pengobatan.

Ada empat langkah pencegahan yang dapat dilakukan. Pertama, hindari hubungan seksual berisiko, terutama saat sedang sakit. Kedua, hindari kontak kulit dengan orang sakit.

Ketiga, menjaga pola hidup bersih dan sehat. Seperti memakai masker di keramaian, rajin cuci tangan dengan air mengalir dan sabun. "Ini juga untuk menghindari penyakit saluran nafas dan cerna yang marak di musim penghujan," ujar dia.

Ke empat, lalukan vaksinasi dua kali selang pemberian selama 1 bulan. Namun, karena pemberian vaksin terbatas, vaksin itu akan diberikan kepada kelompok prioritas atau kelompok berisiko yang ditentukan pemerintah.

Vaksinasi diprioritaskan bagi kelompok berisiko tinggi terkena cacar monyet sebagai upaya pencegahan. Kelompok berisiko itu terdiri dari lelaki seks dengan lelaki atau (LSL), ibu hamil, ibu menyusui, anak, dan lanjut usia.

Pilihan Editor: Dinkes DKI Kembali Berikan Vaksin Cacar Monyet Dosis Dua Kepada 495 Orang Berisiko

Berita terkait

Epidemiolog: Cacar Monyet Berpotensi Jadi Penyakit Endemik di Indonesia

28 hari lalu

Epidemiolog: Cacar Monyet Berpotensi Jadi Penyakit Endemik di Indonesia

Epidemiolog Dicky Budiman menyatakan, infeksi cacar monyet berpotensi menjadi penyakit endemik karena minimnya penanganan.

Baca Selengkapnya

Dugaan Infeksi Cacar Monyet di Jayapura, Epidemiolog: Lesi Bisa ke Alat Kelamin

29 hari lalu

Dugaan Infeksi Cacar Monyet di Jayapura, Epidemiolog: Lesi Bisa ke Alat Kelamin

Cacar monyet atau Mpox bukanlah penyakit yang berasal dari Indonesia.

Baca Selengkapnya

25 Puskesmas di DKI Jakarta Siap Layani Caleg Stres yang Kalah Pemilu 2024

14 Februari 2024

25 Puskesmas di DKI Jakarta Siap Layani Caleg Stres yang Kalah Pemilu 2024

Dinkes DKI mengimbau para caleg yang kalah di Pemilu 2024 agar mencari bantuan profesional jika stres.

Baca Selengkapnya

RSKD Duren Sawit Jadi Rujukan untuk Caleg Alami Stres dan Gangguan Jiwa di Pemilu 2024, Ini Profilnya

8 Februari 2024

RSKD Duren Sawit Jadi Rujukan untuk Caleg Alami Stres dan Gangguan Jiwa di Pemilu 2024, Ini Profilnya

Dinkes DKI Jakarta mengantisipasi penanganan caleg alami gangguan jiwa pasca Pemilu 2024, rujukan di RSKD Duren Sawit.

Baca Selengkapnya

Vaksin Covid-19 Berbayar Belum Berlaku, Dinas Kesehatan DKI: Masih Gratis

3 Januari 2024

Vaksin Covid-19 Berbayar Belum Berlaku, Dinas Kesehatan DKI: Masih Gratis

Seluruh fasilitas kesehatan masih menunggu mekanisme dari Kemenkes untuk layanan vaksin Covid-19 berbayar.

Baca Selengkapnya

Tahun Baru 2024, DKI Sediakan Vaksin Covid-19 Gratis untuk Kelompok Ini

2 Januari 2024

Tahun Baru 2024, DKI Sediakan Vaksin Covid-19 Gratis untuk Kelompok Ini

Dinas Kesehatan DKI Jakarta menyediakan vaksin Covid-19 gratis per 1 Januari 2024. Berikut rincian kelompok yang dapat menerima vaksin tersebut.

Baca Selengkapnya

Kaleidoskop 2023: Usai Covid-19 Muncul Varian Baru, Waspada Penyakit Cacar Monyet dan Mycoplasma Pneumoniae

30 Desember 2023

Kaleidoskop 2023: Usai Covid-19 Muncul Varian Baru, Waspada Penyakit Cacar Monyet dan Mycoplasma Pneumoniae

Usai Covid-19, muncul varian-varian baru sepanjang 2023, ditambah adanya penyakit cacar monyet hingga Mycoplasma Pneumoniae.

Baca Selengkapnya

Vaksinasi Covid-19 di Jakarta Gratis Hingga Akhir 2023, Simak Lokasinya

28 Desember 2023

Vaksinasi Covid-19 di Jakarta Gratis Hingga Akhir 2023, Simak Lokasinya

Dinkes DKI tidak hanya menyediakan layanan vaksinasi Covid-19 gratis kepada warga Jakarta, melainkan untuk KTP seluruh Indonesia.

Baca Selengkapnya

Dinas Kesehatan DKI: Kasus Covid-19 Harian di Jakarta Mencapai 50 hingga 100 Kasus

28 Desember 2023

Dinas Kesehatan DKI: Kasus Covid-19 Harian di Jakarta Mencapai 50 hingga 100 Kasus

Dinas Kesehatan DKI Jakarta berharap tidak ada lonjakan kasus Covid-19 setelah masa libur Natal dan tahun baru 2024.

Baca Selengkapnya

Mulai 1 Januari 2024, Vaksinasi Covid-19 Tidak Gratis Lagi

28 Desember 2023

Mulai 1 Januari 2024, Vaksinasi Covid-19 Tidak Gratis Lagi

Hingga akhir tahun 2023, vaksinasi Covid-19 gratis masih tersedia di seluruh puskesmas kecamatan di DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya