TEMPO.CO, Jakarta - Ancaman banjir rob membayangi Jakarta belakangan ini. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah memprediksi ketinggian pasang air laut di pesisir Ibu Kota bakal meningkat pada 6 November hingga 2 Desember akibat fenomena Fase Bulan Perigee.

Ketua Subkelompok Perencanaan Bidang Pengendalian Rob dan Pengembangan Pesisir Pantai Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta Putu Riska Komala Putri angkat bicara ihwal ancaman tersebut.

Dia menyinggung proyek tanggul raksasa atau National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) yang kini masih dalam proses pembangunan.

"Pembangunan Tanggul NCICD yang saat ini sedang berjalan adalah NCICD Fase A, yaitu tanggul pengaman pantai dan muara kali," kata Putu dalam keterangan tertulisnya kepada Tempo, Kamis, 30 November 2023.

Dia menjelaskan Pemerintah Provinsi atau Pemprov DKI bertanggung jawab atas pembangunan 18 dari 39 kilometer tanggul kritis di kawasan Jakarta Utara. Pembangunan ini terdiri dari lima cluster, yakni Kamal Muara, Muara Angke, Sunda Kelapa (Ancol Barat), Kali Blencong, dan Pantai Mutiara.

"Cluster Kamal Muara telah selesai dibangun pada akhir tahun anggaran 2021 yang lalu sepanjang 756 meter dan terhubung dengan tanggul Kamal-Dadap yang dibangun oleh Kementerian PUPR," ujarnya.

Lebih lanjut, Putu menyampaikan, pihaknya telah menyelesaikan pembangunan tanggul yang berlokasi di cluster Muara Angke, tepatnya Pluit Karang, sepanjang lebih kurang 1,5 kilometer pada 2022.

"Progres tanggul NCICD yang menjadi kekewenangan Pemprov DKI Jakarta telah mencapai 44 persen dan masih tersisa kewajiban 10 kilometer lagi yang harus diselesaikan oleh Pemprov DKI Jakarta," tuturnya.

Putu berharap pembangunan seluruh segmen tanggul pantai rampung paling lambat pada 2027. Sebab, lanjut dia, kehadiran tanggul NCICD adalah salah satu cara mengantisipasi ancaman banjir rob di Jakarta Utara.

Pilihan Editor: Cerita PKL di JIS Lega Piala Dunia U-17 Telah Usai, Kenapa?