Singgung Anies Soal Utang Tidak Produktif, Politikus PSI: JIS Tidak Untung, Pak?
Reporter
Mutia Yuantisya
Editor
Clara Maria Tjandra Dewi H.
Selasa, 9 Januari 2024 14:55 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta Eneng Malianasari angkat bicara soal pernyataan calon presiden (capres) Anies Baswedan yang menyinggung utang pemerintah untuk keperluan tidak produktif.
Eneng membalas pernyataan Anies dengan menyebut Pemprov DKI Jakarta berutang kepada pemerintah pusat untuk membangun Jakarta International Stadium (JIS) melalui dana PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional).
Politikus PSI itu mengatakan pembangunan JIS adalah contoh utang tidak produktif. "Contoh yang non-produktif seperti utang ke pemerintah pusat untuk bangun JIS senilai Rp 4,4 triliun yang sampai saat ini harus ditanggung pembayar pajak karena JIS tidak untung, Pak?"
Kepada Tempo, Eneng menyampaikan alasannya mengomentari pernyataan Anies di Debat Capres 2024 itu. Menurut Eneng, JIS yang dibangun dengan utang pada era kepemimpinan Anies di Jakarta belum memberikan keuntungan bagi DKI.
"Kita melihat JIS itu tidak produktif karena satu, kalau investasi itu yang namanya investasi itu kan berarti harus menguntungkan baik itu menguntungkan secara finansial, dampak sosial," katanya melalui telepon pada Senin sore, 8 Januari 2024.
Anggota Komisi C Bidang Keuangan itu menilai belum ada keuntungan finansial yang diberikan JIS setelah resmi digunakan untuk publik. "Kalau dilihat JIS itu ada keuntungan secara finansial yang akan diraih minimal dalam lima tahun pertama. Itu kan belum ada. Kalau memang ada tolong dipaparkan," ujarnya.
Selama ini, Jakpro selaku pengelola JIS belum pernah menjelaskan strategi pengembangan bisnisnya. Sehingga dia menilai pembangunan JIS termasuk dalam pemggunaan utang yang tidak produktif karena tidak memberikan dampak finansial terhadap Pemprov DKI maupun dampak sosial bagi masyarakat di sekitar JIS.
"Misalnya dalam pembangunan itu baik ekonomi maupun pembangunan sosialnya. Dari segi pembangunan ekonomi JIS itu kita tidak melihat dia bisa jadi support system pembagunan ekonomis di sekitarnya karena apakah JIS menyediakan area untuk UMKM, pedagang kecil untuk berdagang di sana," kata dia.
Fasilitas untuk UMKM di JIS juga belum ada karena belum terbentuknya ekosistem kerumunan dan keramaian di stadion bertaraf internasional itu.
Karena JIS adalah area yang diperuntukkan sebagai fasilitas olahraga, Eneng mempertanyakan apakah dampak sosial penggunaannya untuk komunitas olahraga sudah terakomodir. "Misalnya dengan adanya JIS, The Jak itu merasa terkantongi aspirasinya malah berkonflik juga sama ekosistem olahraga yang di Jakarta," ucapnya.
Pilihan Editor: Kasus Videotron Prabowo-Gibran di Semanggi, Penyedia Jasa Iklan 2 Kali Mangkir Pemeriksaan Bawaslu Jaksel