Sebelum Gelar Pernyataan Sikap, Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Mengaku Diintervensi

Senin, 5 Februari 2024 16:07 WIB

Sejumlah Sivitas Akademika dan Alumni UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menyampaikan pernyataan sikap di Kampus UIN Syarif Hidayatullah, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Senin, 5 Februari 2024. Sivitas Akademikan dan Alumni UIN Syarif Hidayatullah menyampaikan pernyataan sikap bertajuk "Seruan Ciputat" yang berisi mendesak Presiden Jokowi dan para aparat pemerintah, termasuk TNI-Polri agar bersikap netral, mendesak penyelenggara Pemilu 2024, yakni KPU, Bawaslu dan DKPPagar bekerja profesional dan bertanggungjawab, dan mendesak agar pengelolaan demokrasi, tidak sekedar dipandang sebagai aturan tertulis. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Tangerang Selatan - Sebelum menggelar pernyataan sikap, seorang mahasiswa Universitas Islam Negeri atau UIN Syarif Hidayatullah mengaku mendapat intervensi. Namun hal itu tidak menyurutkan langkahnya untuk tetap bersuara menolak politik dinasti yang saat ini tengah ramai.

Gelaran pernyataan sikap yang dilakukan oleh Guru Besar UIN, Sivitas Akademika, dan mahasiswa ini berlangsung Senin 5 Februari 2024 di taman kampus UIN Ciputat, Kota Tangerang Selatan. Zahra Lazimsyah, Mahasiswa UIN, mengatakan kegiatan ini sebelumnya diumumkan melalui grup whatsapp internal. Namun dia tidak menyangka mendapat intervensi dari pihak internal.

"Saya share di beberapa grup habis itu ada yang bilang ini tidak mewakili UIN. Itu dikirim dari WA. Kami tetap gas terus, karena mereka bilang kami tidak mewakili tidak apa-apa. Kami mewakili masyarakat yang resah dengan adanya kondisi seperti saat ini," kata dia saat dijumpai pada Senin, 5 Februari 2024.

Meski demikian, Zahra akan tetap mengajak mahasiswa lainnya untuk bisa menyuarakan penolakan terhadap politik dinasti ini. "Mungkin di UIN Ciputat ini UIN sebagai kapal besar, tapi ada sekoci-sekoci kecil yang menggerakkan. Kami sedang mengajak bersama karena gerakan yang besar berawal dari gerakan kecil," ujarnya.

Dia tidak memungkiri keadaan demokrasi saat ini tengah tidak baik-baik saja. Dia ingin demokrasi di Indonesia berjalan dengan baik ke depannya. "Kalau kita resah dengan keadaan yang sekarang kita tidak bisa memilih orang yang secara terang terangan mendeklarasikan dirinya akan melanjutkan keadaan yang ada saat ini. Mungkin kita akan mencari semangat baru," kata dia.

Advertising
Advertising

Zahra menyatakan akan melakukan aksi besar-besaran nantinya jika suara mereka saat ini tidak didengar. "Setelah ini kami akan konsolidasi dengan beberapa kelompok mahasiswa yang ada di UIN. Kami akan ajak. Kami akan ciptakan momen itu, kami akan gerak sebesar-besarnya Mungkin seperti 98 saat UIN pertama kali menduduki DPR," ujarnya.

Pilihan Editor: Puluhan Massa Orasi di Depan Kantor YLBHI dan KontraS, Minta Isu Pemakzulan Jokowi Dihentikan

Berita terkait

Penjelasan KPU soal Caleg Terpilih Pemilu 2024 Tak Wajib Mundur Jika Maju Pilkada

39 menit lalu

Penjelasan KPU soal Caleg Terpilih Pemilu 2024 Tak Wajib Mundur Jika Maju Pilkada

Ketua KPU Hasyim Asy'ari menjelaskan mengenai caleg terpilih Pemilu 2024 yang ingin ikut Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Rektorat USU Jelaskan Kenaikan UKT Telah Sesuai Permendikbud

2 jam lalu

Rektorat USU Jelaskan Kenaikan UKT Telah Sesuai Permendikbud

Mahasiswa juga sempat memprotes kenaikan UKT di USU.

Baca Selengkapnya

UIN Jakarta Jadi Kampus Islam Negeri dengan Guru Besar Terbanyak, Berapa Jumlahnya?

2 jam lalu

UIN Jakarta Jadi Kampus Islam Negeri dengan Guru Besar Terbanyak, Berapa Jumlahnya?

UIN Jakarta jadi PTKIN dengan guru besar terbanyak.

Baca Selengkapnya

RUU Kementerian Negara Masuk Prolegnas, DPR Sebut Jumlah Kursi Menteri Bisa Bertambah atau Berkurang

6 jam lalu

RUU Kementerian Negara Masuk Prolegnas, DPR Sebut Jumlah Kursi Menteri Bisa Bertambah atau Berkurang

Politikus PDIP mengingatkan agar penambahan nomenklatur kementerian tidak sekadar untuk mengakomodasi kepentingan politik.

Baca Selengkapnya

Riza Patria Minta Maaf Kursi DPR Gerindra Berkurang Lima di Jakarta

6 jam lalu

Riza Patria Minta Maaf Kursi DPR Gerindra Berkurang Lima di Jakarta

Kursi anggota DPR Gerindra Jakarta berkurang dari 19 menjadi 14 kursi.

Baca Selengkapnya

Rektor Unri Cabut Laporan Polisi Soal Mahasiswa yang Kritik UKT

20 jam lalu

Rektor Unri Cabut Laporan Polisi Soal Mahasiswa yang Kritik UKT

Rektor Unri Sri Indarti mengatakan bahwa persoalan ini sudah selesai dan tidak dilanjutkan.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Komentari Maraknya Gelombang Unjuk Rasa Pro-Palestina

22 jam lalu

Kementerian Luar Negeri Komentari Maraknya Gelombang Unjuk Rasa Pro-Palestina

Kementerian Luar Negeri menilai gelombang unjuk rasa pro-Palestina di sejumlah negara adalah bentuk kekecewaan mahasiswa pada negara atas perang Gaza

Baca Selengkapnya

KPU: Anggota DPR, DPRD dan DPD Terpilih Harus Mundur Jika Maju Pilkada 2024

1 hari lalu

KPU: Anggota DPR, DPRD dan DPD Terpilih Harus Mundur Jika Maju Pilkada 2024

KPU menjelaskan mengenai ketentuan anggota dewan yang ingin ikut pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Pembubaran Ibadah Rosario Mahasiswa di Tangsel, Wali Kota: Komunikasi yang Tersumbat

1 hari lalu

Pembubaran Ibadah Rosario Mahasiswa di Tangsel, Wali Kota: Komunikasi yang Tersumbat

Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Benyamin Davnie meminta seluruh ketua RT dan RW menjalin komunikasi yang lebih baik dengan warganya

Baca Selengkapnya

Sejumlah Kasus Kematian di Kampus Akibat Penganiayaan, Terakhir Taruna di STIP Jakarta

1 hari lalu

Sejumlah Kasus Kematian di Kampus Akibat Penganiayaan, Terakhir Taruna di STIP Jakarta

Mahasiswa STIP Jakarta bernama Putu Satria Rastika dinyatakan meninggal setelah dianiaya seniornya. Ini bukan kejadian pertama kematian di kampus.

Baca Selengkapnya