Polisi akan Panggil Kembali Dokter Kecantikan yang Diduga Terlibat Kasus Penyekapan di Kandang Anjing Pekan Depan

Senin, 19 Februari 2024 08:03 WIB

Konferensi pers kasus dugaan pemerasan, penyekapan dan kekerasan seksual yang dilakukan pemilik kos eksklusif di Yogyakarta terhadap rekan bisnisnya di Polda DIY, Rabu,7 Februari 2024. TEMPO/Pito Agustin Rudiana

TEMPO.CO, Jakarta - Tim penyidik Polda Metro Jaya akan kembali memanggil WT, dokter kecantikan asal Yogyakarta, yang diduga terlibat kasus penculikan dan penyekapan di kandang anjing terhadap korban berinisial AH. Pemeriksaan itu berkenaan dengan penculikan dan penyekapan yang dilakukan sepasang suami-istri pengusaha kos eksklusif D'Paragon, Yogyakarta. Keterlibatan WT diungkap oleh keluarga korban AH.

Kepala Subdit Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Rovan Richard Mahenu mengatakan, pemanggilan WT sebagai saksi akan dilakukan usai pekan pemilu. Saat itu belum ada penetapan tersangka terhadap WT.

"Belum (diperiksa). Anggota masih tugas jaga TPS. Baru masuk Senin besok. Pasti akan dipanggil untuk memenuhi petunjuk jaksa," kata Rovan dalam keterangan tertulisnya kepada TEMPO, Ahad, 18 Februari 2024.

Pemanggilan WT, ujar Rovan, akan dilakukan pekan depan. Tak hanya WT, beberapa orang juga akan kembali diperiksa sesuai arahan Kejaksaan Tinggi DKI. "Nanti dikabari, ya," tuturnya.

Pada Ahad, 11 Februari lalu, Rovan menjelaskan bahwa pemanggilan WT ini bertujuan melengkapi berkas perkara. Sebab penyidik baru mengantongi P19 yang baru turun pada Senin, 5 Februari 2024. Rovan juga belum mau menjawab perihal hasil pemeriksaan sebelumnya.

Advertising
Advertising

"Berkas dan barang bukti harus dilengkapi supaya bisa P21 dan tahap dua," ucapnya. Hingga kini, polisi telah menetapkan pasangan suami-istri berinisial MSH dan MY sebagai tersangka. Polisi juga telah menetapkan dua tersangka lain, yakni AS dan ARD. Namun, ARD juga berstatus sebagai buronan.

Kasus penyekapan dan penculikan yang dilakukan pasutri pengusaha kos eksklusif D'Paragon itu ditangani dua kepolisian daerah berbeda. Polda Metro Jaya menangani laporan korban AH, yang saat ini berkasnya sudah diserahkan ke Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta. Sementara Polda Daerah Istimewa Yogyakarta fokus menangani laporan dari korban lain, yaitu M dan istrinya.

Sebelumnya, keluarga AH mengklaim keterlibatan seorang dokter kecantikan berinisial WT tersebut. Ibu korban alias RN mengatakan bahwa anaknya AH diculik oleh MSH yang diberi kuasa oleh WT untuk mengurus masalah dengan anaknya.

"Padahal seharusnya lewat jalur yang benar dong, jangan main hakim sendiri," kata ibu korban, RN, saat dihubungi TEMPO, Kamis, 8 Februari 2024. Ia mengungkapkan, WT merupakan dokter terkenal di Yogyakarta, yang juga memiliki produk kecantikan.

Hal senada juga disampaikan oleh kuasa hukum korban, Fathor Rosi. Dia menjelaskan bahwa MSH diberi kuasa oleh WT untuk mengurus bisnis jual beli mobil dengan AH. Permasalahan bisnis itulah yang menyebabkan MSH menculik dan menyekap AH di tempat kosnya D'Paragon di Jakarta Barat dan dilanjutkan ke D'Paragon Sleman, Yogyakarta.

Pilihan Editor: Polda DIY Segera Serahkan Berkas Perkara Kasus Penyekapan hingga Kekerasan Seksual oleh Pengusaha Kos Eksklusif D'Paragon

Berita terkait

Polda Metro Jaya Kirimkan Surat Tilang E-TLE Melalui WhatsApp, Ini Alasannya

15 jam lalu

Polda Metro Jaya Kirimkan Surat Tilang E-TLE Melalui WhatsApp, Ini Alasannya

Dirlantas Polda Metro Jaya mengumumkan bahwa mulai sekarang, surat tilang akan dikirimkan melalui pesan WhatsApp (WA) dan SMS.

Baca Selengkapnya

Daftar Pemilihan Gubernur yang Digelar pada Pilkada 2024, Mengapa Yogyakarta Tak Termasuk?

16 jam lalu

Daftar Pemilihan Gubernur yang Digelar pada Pilkada 2024, Mengapa Yogyakarta Tak Termasuk?

Pilkada 2024 akan dilaksanakan pada November 2024 di semua provinsi di seluruh Indonesia, kecuali Daerah Istimewa Yogyakarta. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Kenalkan Selokan Legendaris Van Der Wijck, Sleman Terbitkan Prangko Khusus

18 jam lalu

Kenalkan Selokan Legendaris Van Der Wijck, Sleman Terbitkan Prangko Khusus

Selokan Van Der Wijck berperan penting menjamin irigasi di Sleman, Yigyakarta. Dibuat pada masa Sri Sultan Hamengku Buwono VIII berkuasa.

Baca Selengkapnya

Kapolri Beri Penghargaan bagi Polisi yang Bertugas di Papua Pegunungan: Dari Pin Emas hingga Kenaikan Pangkat

19 jam lalu

Kapolri Beri Penghargaan bagi Polisi yang Bertugas di Papua Pegunungan: Dari Pin Emas hingga Kenaikan Pangkat

Kapolri memberikan kenaikan pangkat luar biasa kepada lima polisi di Papua, yaitu KPLB satu tingkat lebih tinggi dari pangkat lama.

Baca Selengkapnya

Masalah Sampah di Yogyakarta Tak Kunjung Tuntas, Sultan Beri Pesan Ini ke Kepala Daerah

1 hari lalu

Masalah Sampah di Yogyakarta Tak Kunjung Tuntas, Sultan Beri Pesan Ini ke Kepala Daerah

Yogyakarta sebagai destinasi wisata turut tercoreng oleh masalah sampah yang belum terselesaikan setelah TPA Piyungan tutup.

Baca Selengkapnya

Kecam Kekerasan dan Diskriminasi Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang, YLBHI Desak Aparat Usut Tuntas dan Penuhi Hak Korban

1 hari lalu

Kecam Kekerasan dan Diskriminasi Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang, YLBHI Desak Aparat Usut Tuntas dan Penuhi Hak Korban

YLBHI dan LBH Jakarta mengecam diskriminasi dan kekerasan oleh kelompok intoleran kepada sejumlah Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang.

Baca Selengkapnya

Sultan HB X Beri Pesan Abdi Dalem Yogyakarta Amalkan Ajaran Leluhur Mataram, Apa Saja ?

1 hari lalu

Sultan HB X Beri Pesan Abdi Dalem Yogyakarta Amalkan Ajaran Leluhur Mataram, Apa Saja ?

Sultan Hamengku Buwono X memberi pesan khusus kepada abdi dalem Keraton Yogyakarta dan Kadipaten Pakualaman di acara Syawaan.

Baca Selengkapnya

Polisi New York Tangkap Demonstran Pro-Palestina di Dekat Acara Met Gala

1 hari lalu

Polisi New York Tangkap Demonstran Pro-Palestina di Dekat Acara Met Gala

Pengunjuk rasa pro-Palestina mengadakan protes di sekitar acara mode bergengsi Met Gala di Museum Seni Metropolitan, New York.

Baca Selengkapnya

Bareskrim Buru Warga Nigeria Diduga Otak dari Penipuan yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

1 hari lalu

Bareskrim Buru Warga Nigeria Diduga Otak dari Penipuan yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

Dirtipidsiber Bareskrim Polri menyebut saat ini penyidik juga masih mengejar diduga pelaku berinisial S warga negara Nigeria.

Baca Selengkapnya

Bukan Lewat YIA, 3 Ribuan Calon Jemaah Haji Yogyakarta Tahun Ini tetap Terbang Lewat Bandara Solo

1 hari lalu

Bukan Lewat YIA, 3 Ribuan Calon Jemaah Haji Yogyakarta Tahun Ini tetap Terbang Lewat Bandara Solo

Yogyakarta International Airport saat ini masih belum memiliki asrama haji untuk embarkasi.

Baca Selengkapnya