Prabowo-Gibran Unggul di Rutan KPK, Ini Kilas Balik Pemilu 2014 dan 2019 di TPS Tersebut
Reporter
Putri Safira Pitaloka
Editor
S. Dian Andryanto
Senin, 19 Februari 2024 10:52 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Pasangan calon presiden-wakil presiden Prabowo-Gibran memenangkan suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS) Lokasi Khusus (Loksus) 901 Rutan KPK di Gedung Merah Putih KPK.
Menurut Kepala Bagian Pemberitaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Ali Fikri, Prabowo-Gibran mendapatkan 38 suara, diikuti oleh Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dengan 24 suara, dan pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD dengan 9 suara. Terdapat juga 5 suara yang dinyatakan tidak sah.
Ali Fikri mengungkapkan bahwa total 68 tahanan menggunakan hak pilihnya dalam Pemilu 2024 di dua rutan KPK, yaitu Rutan Gedung Merah Putih dan Rutan Puspomal.
"60 orang di antaranya merupakan tahanan KPK yang berada di Rutan Gedung Merah Putih (K4), Gedung Pusat Edukasi Antikorupsi (C1), dan Rutan Pomdam Jaya Guntur. Sementara 8 Tahanan KPK lainnya, menggunakan hak pilihnya di Rutan Puspomal," kata Ali dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 14 Februari 2024.
Ali juga menyebutkan bahwa petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Rutan Gedung Merah Putih terdiri dari 7 orang, dengan 4 anggota berasal dari pegawai KPK dan 3 anggota lainnya dari masyarakat sekitar.
Pemilu 2014
Pada pemilihan presiden dan legislatif 2014, situasi di Rutan KPK menjadi sorotan. Sebanyak 18 tahanan KPK menggunakan hak pilih mereka untuk memilih presiden pada 9 Juli 2014.
Juru bicara KPK saat itu, Johan Budi Sapto Prabowo mengungkapkan bahwa 12 tahanan di Gedung KPK, Jalan Rasuna Said, dan 6 tahanan di Rutan KPK cabang Guntur, Jakarta Selatan, berpartisipasi dalam pemilihan tersebut. Mereka diangkut ke gedung KPK dengan tetap mengenakan baju tahanan, termasuk Terpidana kasus korupsi sapi impor, Ahmad Fatonah.
"Tahanan nyoblos seperti pemilihan legislatif 9 April kemarin, dilaksanakan di C1," kata Johan melalui pesan pendek, Senin, 7 Juli 2014.
Pada pemilihan legislatif sebelumnya, pada 9 April 2014, sebanyak 22 tahanan KPK dari Rutan KPK dan Rutan Guntur menggunakan hak pilih mereka. Di antara mereka adalah mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum, mantan Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Andi Alifian Mallarangeng, serta politikus lainnya seperti mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq dan Emir Moeis dari PDI Perjuangan.
Bahkan politikus yang dirawat di rumah sakit, seperti Emir Moeis, diberi kesempatan untuk mencoblos.Sementara itu, beberapa nama terkenal lainnya yang berada di dalam rutan pada saat itu, seperti adik mantan Gubernur Banten Chaeri Wardana alias Wawan, juga turut berpartisipasi dalam pemilihan tersebut.
Meskipun begitu, Inspektur Jenderal Polisi Djoko Susilo tidak ikut mencoblos karena masih memiliki status sebagai polisi aktif. Situasi ini menunjukkan pentingnya partisipasi politik di kalangan tahanan, meskipun mereka berada dalam proses hukum.
Pemilu 2019
Pada Rabu, 17 April 2019, sebanyak 63 tahanan KPK menggunakan hak suara mereka di TPS 12 Cabang Guntur, Rutan KPK. Juru bicara KPK saat itu, Febri Diansyah menyatakan bahwa tahanan tersebut terdiri dari tersangka dan terdakwa dalam kasus korupsi, yang tersebar di tiga rutan berbeda, yaitu Rutan K4, kantor lama KPK kavling C1, dan Pomdam Jaya Guntur.
"KPK bersama panitia pada TPS 012 Guntur sudah berkoordinasi terkait dengan upaya memfasilitasi pemungutan suara untuk 63 tahanan KPK dan sejumlah petugas Rutan KPK yang telah pindah lokasi pemilihan," kata Febri Diansyah, Senin, 15 April 2019.
"Sedangkan untuk tahanan KPK lain yang dititipkan di luar Rutan Cabang KPK akan mengikuti prosedur sesuai lokasi penahanan masing-masing," kata dia.
Beberapa nama tahanan yang diketahui berada di Rutan KPK termasuk Anggota DPR Bowo Sidik Pangarso, Deputi IV Kementerian Pemuda dan Olahraga Mulyana, serta beberapa pejabat di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Terdapat juga terdakwa terkenal seperti mantan Menteri Sosial dalam kasus suap proyek pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Riau 1, Idrus Marham, mantan anggota DPRD Sumatera Utara, Abul Hasan Maturidi, serta beberapa nama lainnya seperti Biller Pasaribu, Budi Suharto, dan Cecep Sobandi.
PUTRI SAFIRA PITALOKA | MARTHA WARTA SILABAN | NUFUS NITA HIDAYATI | M ROSSENO AJI
Pilihan Editor: Prabowo-Gibran Menang di Rutan KPK