Periset BRIN Ungkap Penyebab Genangan Banjir di Sebagian Wilayah Jakarta

Reporter

Antara

Editor

Sapto Yunus

Jumat, 1 Maret 2024 12:21 WIB

Warga melintasi banjir dikawasan perumahan Cempaka Putih Barat, Jakarta, Kamis 29 Februari 2024. Hujan deras yang terjadi dari dini hari hingga pagi mengakibatkan banjir sejumlah ruas jalan dan menghambat aktivitas warga yang hendak pergi kerja. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Periset Iklim dan Atmosfer BRIN Erma Yulihastin mengungkap penyebab menggenangnya air di sebagian wilayah Kota Jakarta. Menurut dia, banjir yang menggenang dipicu oleh hujan ekstrem yang turun dengan intensitas mencapai 157 milimeter.

"Banjir di Kelapa Gading dan utara Jakarta kemarin membuktikan kapasitas drainase Kota Jakarta sudah tak sanggup menampung 150 milimeter," ujar Erma melalui akun X yang dikutip di Jakarta, Jumat, 1 Maret 2024.

Erma menuturkan, pada awal 2020, Jakarta pernah dilanda banjir besar akibat tanggul jebol karena tak mampu menampung hujan ekstrem lebih dari 300 milimeter.

Saat ini, kata dia, hujan dengan intensitas 150 milimeter per hari sudah dapat membuat banjir karena luapan daerah aliran sungai tanpa ada kasus tanggul jebol menandakan kapasitas drainase menurun.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengungkapkan banjir merendam setidaknya 38 ruas jalan di Jakarta pada Kamis, 29 Februari. Ketinggian air bervariasi antara 10 dan 120 sentimeter. Hal itu akibat peningkatan intensitas hujan ekstrem 157,3 milimeter per hari sejak 24 hingga 29 Februari.

Advertising
Advertising

Kawasan yang paling banyak tergenang air berada di Jakarta Utara yang setidaknya hingga Kamis malam banjir yang menggenangi ruas jalan di daerah itu berada pada ketinggian 10-25 sentimeter. Titik banjir di Jakarta Utara salah satunya berada di jalan raya kawasan Kelapa Hybrida Timur, Pegangsaan Dua, Kelapa Gading. Banjir juga menimbulkan antrean kendaraan yang cukup panjang.

Banjir di sejumlah wilayah cepat surut berkat pompa air bergerak dan petugas BPBD DKI Jakarta menggunakan rumah pompa air. Rumah Pompa Air Sentiong di Jakarta Utara yang dioperasikan petugas BPBD mampu mengalirkan air sebanyak 50 ribu liter per detik.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengatakan Jakarta termasuk daerah yang masih berpotensi mengalami dampak intensitas hujan ekstrem seperti banjir selama sepekan ke depan pada 1-8 Maret 2024.

<!--more-->

Menurut dia, hujan ekstrem itu dipicu oleh beberapa fenomena atmosfer, seperti aktivitas gelombang Rossby Ekuatorial di selatan Pulau Jawa bagian barat dalam periode tersebut.

BMKG juga menemukan adanya peningkatan kecepatan angin di sekitar wilayah Kepulauan Bangka Belitung dan Selat Karimata, yang kemudian membentuk pola perlambatan, pertemuan, dan belokan angin di sekitar wilayah Jawa bagian barat.

Bahkan terbaru, kata Guswanto, ditemukan adanya aktivitas Madden-Julian oscillation (MJO) yang akan masuk wilayah Indonesia dari bagian barat kemudian bergerak ke timur yang menjadi memicu peningkatan potensi dampak bencana di Jakarta dan daerah sekitarnya.

Karena itu, dia mengimbau masyarakat tetap waspada dan menganTisipasi peningkatan curah hujan yang berpotensi terjadi dalam sepekan ke depan dengan terus memperbarui informasi prakiraan dan peringatan dini cuaca dari BMKG.

Pilihan editor: Didesak Segera Tahan Firli Bahuri, Ini Respons Polri

Berita terkait

Harga Jual Maksimal Rp 1 Juta, Meteran Air Sistem Token Ala Telkom University Siap Menyaingi Produk Swasta

9 jam lalu

Harga Jual Maksimal Rp 1 Juta, Meteran Air Sistem Token Ala Telkom University Siap Menyaingi Produk Swasta

Alat dan perangkat lunak meteran air bersistem token yang dikembangkan Telkom University direncanakan masuk ke pasaran.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Bencana Geologi, BRIN Teliti Sebaran Sesar Pemicu Gempa

10 jam lalu

Antisipasi Bencana Geologi, BRIN Teliti Sebaran Sesar Pemicu Gempa

Tim BRIN meneliti sejumlah kondisi geologi yang bisa memicu gempa bumi di Indonesia. Salah satunya soal Sesar Lembang dan sesar lain di sekitarnya.

Baca Selengkapnya

Penyeberangan Padat Saat Cuti Bersama, Waspada Gelombang Tinggi 2,5 Meter di Area Berikut

11 jam lalu

Penyeberangan Padat Saat Cuti Bersama, Waspada Gelombang Tinggi 2,5 Meter di Area Berikut

BMKG menerbitkan peringatan gelombang tinggi di perairan seluruh Indonesia. Wajib diwaspadai pelaku pelayaran.

Baca Selengkapnya

Terdapat 24.000 Sampah Antariksa, Ini Studi BRIN soal Potensi Jatuhnya ke Wilayah Indonesia

14 jam lalu

Terdapat 24.000 Sampah Antariksa, Ini Studi BRIN soal Potensi Jatuhnya ke Wilayah Indonesia

Sampah antariksa saat ini sekitar 24.000. Peneliti BRIN melakukan studi soal potensi jatuhnya ke wilayah Indonesia.

Baca Selengkapnya

Libur Panjang di Batam, Wisatawan Diminta Selalu Pantau Update Cuaca BMKG

16 jam lalu

Libur Panjang di Batam, Wisatawan Diminta Selalu Pantau Update Cuaca BMKG

Pantauan Tempo, sudah hampir satu minggu belakangan cuaca di Kota Batam tak menentu

Baca Selengkapnya

Hitung Jarak Zonasi PPDB dan Sampai Kapan Hawa Panas di Top 3 Tekno

16 jam lalu

Hitung Jarak Zonasi PPDB dan Sampai Kapan Hawa Panas di Top 3 Tekno

Top 3 Tekno Berita Terkini pada Jumat pagi ini, 10 Mei 2024, dipuncaki artikel informasi tentang aturan menghitung jarak zonasi PPDB 2024/2025.

Baca Selengkapnya

BMKG: Lebih Sedikit Wilayah Provinsi Berpotensi Hujan Lebat Hari Ini

18 jam lalu

BMKG: Lebih Sedikit Wilayah Provinsi Berpotensi Hujan Lebat Hari Ini

Sirkulasi siklonik dan konvergensi pengaruhi cuaca hari ini. wilayah mana berpotensi hujan lebat?

Baca Selengkapnya

Libur Cuti Bersama, Simak Prediksi Cuaca BMKG untuk Jabodetabek dari Pagi hingga Malam Ini

19 jam lalu

Libur Cuti Bersama, Simak Prediksi Cuaca BMKG untuk Jabodetabek dari Pagi hingga Malam Ini

Prediksi cuaca BMKG untuk wilayah Jakarta nihil potensi hujan sepanjang hari ini, Jumat 10 Mei 2024. Tapi tidak untuk wilayah sekitarnya.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Sebut Pernyataan Oposisi Ganjar Berpotensi Jadi Arah PDIP, Ini Alasannya

1 hari lalu

Peneliti BRIN Sebut Pernyataan Oposisi Ganjar Berpotensi Jadi Arah PDIP, Ini Alasannya

Deklarasi Ganjar menjadi oposisi di pemerintahan Prabowo bisa jadi merupakan penegasan arah politik PDIP.

Baca Selengkapnya

Indonesia Dilanda Suhu Panas yang Bikin Gerah, Sampai Kapan?

1 hari lalu

Indonesia Dilanda Suhu Panas yang Bikin Gerah, Sampai Kapan?

Suhu panas yang melanda Indonesia diperkirakan terjadi hingga Agustus 2024.

Baca Selengkapnya