Cerita Umar WNA Bangladesh 24 Tahun Menunggu Dideportasi: Tak Mau Pulang, Ingin Jadi WNI

Jumat, 8 Maret 2024 14:42 WIB

Suasana pemeriksaan kesehatan deteni atau tahanan WNA di Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Jakarta di Cengkareng, Jakarta Barat. Foto: TEMPO/ JONIANSYAH HARDJONO

TEMPO.CO, Jakarta - Berkali kali Umar Syarif, 56 tahun, warga negara asing (WNA) asal Bangladesh mengatakan tidak mau pulang ke negara asalnya dan ingin menetap di Indonesia.

"Saya sudah tidak mau pulang, kalau bisa tetap di Indonesia, bisa gak saya jadi Warga Negara Indonesia," ujarnya saat ditemui Tempo di Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Jakarta di Cengkareng, Jakarta Barat, Kamis 6 Maret 2024.

Umar mengaku sudah 24 tahun tinggal di Rudenim Jakarta dan menjadi penghuni terlama di sana. "Karena sudah kelamaan saya sudah lupa tempat saya di Bangladesh, saya mau di Indonesia saja, menikah dan punya anak di sini," ujarnya dengan mimik bersungguh sungguh.

Dia mengaku betah tinggal di Rudenim yang sudah dianggap sebagai rumahnya sendiri. "Saya tinggal di sini seperti bukan tahanan, diperlakukan sangat baik, diberi makan sehari tiga kali, saya sangat suka menu nasi padang," ujarnya.

Selain itu, kata Umar, pegawai Rudenim sudah dianggap seperti keluarga. "Karena semua kebutuhan, keluhan kami dari makan, minum sampai yang lainnya tersedia, inilah yang membuat kami betah di sini, jadi lupa pulang ke negara asal kami," kata Umar.

Advertising
Advertising

Pria yang sudah berusia kepala lima ini menuturkan, ia menjadi deteni atau tahanan WNA di Rudenim itu setelah melakukan pelanggaran kemigriasian 24 tahun lalu. "Saya ditipu oleh teman saya, semua uang dan dokumen saya dibawa kabur," ucapnya.

Karena sudah terlalu lama menunggu deportasi ke negara asalnya tak kunjung tiba, Umar mengaku, kini dia sudah tak punya keinginan untuk pulang ke Bangladesh. "Kalau bisa tinggal, menikah dan punya anak di Indonesia saja, apalagi saat ini saya sudah menemukan pujaan hati orang pribumi di sini," katanya sambil tertawa.

Ada 73 tahanan WNA di Rudenim Jakarta

Umar Syarif adalah satu dari 73 deteni atau tahanan WNA yang menghuni Rudenim Jakarta saat ini. Mereka menunggu proses deportasi atau pemulangan ke negara asal yang tak kunjung tiba.

Menurut Kepala Rudenim Jakarta Dimas Pramudito, selain Umar ada banyak lagi WNA yang sudah lama tinggal dan hingga kini masih menunggu untuk di deportasi. "Ada 7 WNA Nigeria sudah 10 tahun disini, juga WNA Belanda," kata Dimas.

Dimas mengatakan, proses deportasi memang menunggu kesiapan negara WNA yang bersangkutan untuk memulangkan ke negara asalnya. "Karena ini menyangkut biaya dan kebijakan negara masing-masing," kata Dimas.

Rudenim Jakarta selama ini menjadi tempat atau kediaman tahanan WNA dari kantor Imigrasi di tujuh provinsi yaitu, yaitu, Jakarta, Palembang, Bengkulu, Bangka Belitung, Lampung, Banten dan Jawa Barat. Para deteni dari berbagai negara ini tinggal di blok A, B, C D dan E yang masing-masing berkapasitas 20-30 orang.

Menurut Dimas, total sebanyak 73 tahanan WNA dari berbagai negara seperti Bangladesh, Somalia, Belanda hingga Nigeria saat ini menunggu deportasi tinggal di blok blok tersebut.

Fasilitas Lengkap untuk WNA di Rumah Detensi Imigrasi Jakarta

Rudenim, kata Dimas, melayani semua kebutuhan para tahanan WNA itu dari makan minum setiap harinya hingga kebutuhan layanan kesehatan sanpai mereka dipulangkan ke negara asalnya. Untuk makan, para deteni mendapat jatah tiga kali setiap hari dengan menu yang berbeda beda.

Para deteni, kata Dimas, juga mendapatkan layanan kesehatan. Untuk memaksimalkan layanan kesehatan WNA yang menghuni Rudenim telah dioperasikan secara penuh Klinik Pratama.

Layanan kesehatan Rudenim Jakarta itu dilengkapi dengan praktek dokter umum dan dokter gigi. Menurut Dimas, klinik pratama Rudenim Jakarta yang telah beroperasi secara penuh melakukan pelayanan medis sejak Agustus 2023 lalu ini juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang memadai. "Ruang pelayanan yang luas, nyaman, peralatan medis hingga obat obatan," ujarnya.

Menurut Dimas, Klinik kesehatan gratis ini disiapkan untuk memberikan pelayanan kesehatan yang optimal bagi penghuni Rudenim Jakarta.

Selain menyelanggarakan pelayanan medis di klinik setiap harinya, Klinik Pratama Rudenim Jakarta juga memberikan pelayanan kesehatan keliling untuk para deteni. Setiap awal bulan, petugas kesehatan klinik akan melakukan jemput bola dengan mendatangi blok tahanan WNA itu untuk memberikan layanan kesehatan.

"Setiap bulan kami melakukan pemeriksaan kesehatan keliling, ada keluhan apa saja yang para deteni rasakan," ujar Nurhasanah, dokter umum Klinik Pratama Rudenim Jakarta.

Petugas kesehatan akan memeriksa satu persatu para deteni dan mendengarkan keluhan mereka." Secara umum baik, ada yang hipertensi dan diabetes. keluhan paling banyak adalah sakit kepala, flu dan batuk," kata Nurhasanah.

Nurhasanah mengatakan, klinik kesehatan ini sangat bermanfaat bagi detenim maupun pegawai dan memang harus ada.

Klinik kesehatan adalah salah satu fasilitas penunjang yang disiapkan oleh Rudenim Jakarta untuk memberikan pelayanan kesehatan secara optimal kepada detenim dan petugas yang bekerja di intansi itu.

Selain fasilitas penunjang pelayanan kesehatan, Rudenim Jakarta saat ini telah dilengkapi dengan berbagai fasilitas penunjang lainnya seperti ruang khusus wanita. Ruang seluas 4x4 meter dilengkapi dengan ruang tidur dan kamar mandi.

Ada pula ruang disabilitas, yang dikhususkan untuk para deteni penyandang cacat atau difabel. Ruangan ini memiliki luas 4 X11 meter yang dilengkapi ruang tidur dan kamar mandi.

Imigrasi menyediakan pula layanan Contact Center untuk memudahkan mendapatkan Informasi dan pertanyaan tentang Rumah Detensi Imigrasi Jakarta. Layanan ini beroperasi setiap hari kerja Senin-Jumat, pukul Pukul 08.00 WIB s.d. 16.00 WIB. Layanan kunjungan detenim ini bisa menggunakan hotline WA Rudenim Jakarta.

Ada.juga layanan kunjungan hotline yaitu kunjungan bagi tamu untuk mengunjungi deteni atau tahanan WNA di Rudenim Jakarta dengan berbagai keperluan seperti mengurus pemulangan atau pendepotasian ke negara asal. Tamu kunjungan dapat menghubungi Layanan Contact Center Rudenim Jakarta.

Pilihan Editor: Ada 100 Ribu Lebih Habib di Indonesia, Begini Cara Cek yang Asli atau Palsu

Berita terkait

WNA Cina jadi Tersangka Kasus Tambang Bijih Emas Ilegal di Kalbar, ESDM Hitung Kerugian Negara

21 jam lalu

WNA Cina jadi Tersangka Kasus Tambang Bijih Emas Ilegal di Kalbar, ESDM Hitung Kerugian Negara

ESDM menyatakan WNACina yang jadi tersangka itu telah melakukan kegiatan produksi dan penjualan atas kegiatan tambang ilegal bijih emas.

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

9 hari lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

8 Sekolah Kedinasan 2024 yang Beri Lulusannya Uang Pensiun

11 hari lalu

8 Sekolah Kedinasan 2024 yang Beri Lulusannya Uang Pensiun

Berikut ini daftar sekolah kedinasan 2024 yang lulusannya bisa menjadi CPNS dan diberikan uang pensiun. Ada dari Kemenkeu hingga BMKG.

Baca Selengkapnya

Sekolah di Bangladesh Dibuka Kembali Walau Gelombang Panas

14 hari lalu

Sekolah di Bangladesh Dibuka Kembali Walau Gelombang Panas

Perubahan iklim telah berkontribusi pada gelombang panas yang semakin sering, semakin buruk dan semakin panjang selama musim panas di Bangladesh.

Baca Selengkapnya

Dua Produser Program Televisi Korea Selatan yang Dibintangi Hyoyeon SNSD dan Dita Karang Dideportasi Imigrasi Bali

14 hari lalu

Dua Produser Program Televisi Korea Selatan yang Dibintangi Hyoyeon SNSD dan Dita Karang Dideportasi Imigrasi Bali

Setelah diperiksa Imigrasi, 15 kru dan artis Korea Selatan, termasuk Hyoyeon SNSD dan Dita Karang sudah kembali ke Korsel pada Jumat lalu.

Baca Selengkapnya

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

14 hari lalu

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

Dampak dari diloloskannya RUU Safety of Rwanda telah membuat Irlandia kebanjiran imigran yang ingin meminta suaka.

Baca Selengkapnya

Cara Pindah Kewarganegaraan WNA Menjadi WNI dan Persyaratannya

18 hari lalu

Cara Pindah Kewarganegaraan WNA Menjadi WNI dan Persyaratannya

Untuk berpindah status WNA menjadi WNI terdapat beberapa syarat dan proses yang perlu dilalui. Ini informasi lengkapnya.

Baca Selengkapnya

Cara dan Syarat Kerja Legal bagi Orang Asing di Indonesia

18 hari lalu

Cara dan Syarat Kerja Legal bagi Orang Asing di Indonesia

Ketahui cara dan syarat kerja legal bagi orang asing di Indonesia. Pastikan Anda memenuhi beberapa persyaratan yang sudah ditentukan. Ini ulasannya.

Baca Selengkapnya

Ditjen Imigrasi Berlakukan Bridging Visa, Permudah Proses Transisi Izin Tinggal WNA di Indonesia

19 hari lalu

Ditjen Imigrasi Berlakukan Bridging Visa, Permudah Proses Transisi Izin Tinggal WNA di Indonesia

Ditjen Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM memberlakukan kebijakan Izin Tinggal Peralihan, yang juga dikenal sebagai Bridging Visa

Baca Selengkapnya

6 Cara Bayar Paspor di M-Paspor Lewat M-Banking, Cepat dan Mudah

21 hari lalu

6 Cara Bayar Paspor di M-Paspor Lewat M-Banking, Cepat dan Mudah

Pembayaran paspor kini bisa dilakukan secara online melalui m-Banking. Berikut cara pembayaran M-Paspor lewat m-Banking yang mudah.

Baca Selengkapnya