Wawancara Eksklusif Shobur Pelaku Utama Jaringan Video Porno Anak: Tutup Lembaran Hitam

Minggu, 17 Maret 2024 13:49 WIB

M.Sobur, terpidana 12 tahun penjara kasus UU Perlindungan Anak. Foto: istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Sambil terseok-seok, Muhammad Shobur berjalan memasuki ruangan kecil di Lapas Gunung Sindur Bogor, Jawa Barat, Jumat kemarin. Shobur alias Mr. Po adalah pelaku utama jaringan video porno anak yang dibongkar Polres Bandara Soekarno-Hatta beberapa waktu lalu.

Mengenakan baju tahanan warna biru, terpidana 12 tahun penjara ini tampak kuyu. Meski mengatakan cukup sehat, tetapi lebih dari lima kali pria kelahiran 1994 asal Depok ini bersendawa selama 1,5 jam berbincang dengan Moh.Khory Alfarizi dan Ayu Cipta dari TEMPO.

"Saya tak mau lagi membuka lembaran lama. Kasihan korban. Saya memilih menyendiri, membaca novel dan memperdalam agama, mengaji," kata Shobur dengan suara lirih, hampir tak terdengar. Dia meminta maaf kepada korbannya, anak-anak.

Berkali-kali Shobur menggerakkan badannya. Kadang kepalanya ia dongakkan ke atas. Sesekali menunduk dan meneteskan air mata

Shobur telah mendekam di penjara sejak 2021. Saat ia di balik jeruji besi ayahnya meninggal. Ibu dan kesembilan kakaknya tak lagi membesuk. Ia merupakan bungsu dari pasangan mandor bangunan dan ibu rumah tangga.

Advertising
Advertising

Meski bukan dari golongan berada, masa kecil Shobur terbilang riang gembira. Dia mengaku kerap diberi uang jajan Rp 50 ribu oleh hampir semua kakak-kakaknya. Uang jajan itu dia kumpulkan untuk beli makanan cepat saji yang ia sukai.

"Waktu kecil aku senang karena suka dibelikan mainan mobil remote control sama ayah, Umi juga sayang sama aku," katanya tertawa. Rupanya ingatan masa lalu tentang keluarga menimbulkan rasa senang di hati Shobur.

Awal Mula Berkawan dengan Anak-Anak

Sejak lahir hingga lulus dari SMK, Shobur tinggal bersama keluarganya di Depok. Sekitar 2018 ia memita izin untuk tinggal sendiri. "Aku ingin bebas aja," ujarnya.

Jadilah ia mengontrak rumah petak di sebuah gang sempit di belakang sebuah mal di Depok. Uang sewa kontrakan didapat dari ayahnya.

Di lingkungan rumah sewanya, Shobur bergaul dengan tetangga termasuk berkawan dengan anak-anak sekitar dan bermain game online bersama.

Hubungan Shobur dan anak-anak di sekitar kontrakan mulanya baik- baik saja. Ia kerap membelikan mereka makanan dan memberi uang. Sampai akhirnya tiga anak yang masih duduk di Sekolah Dasar menjadi korban kejahatan Shobur.

Selanjutnya: Awal kejahatan Shobur

<!--more-->
Berawal dari Beli Video Porno

Pada suatu hari di 2018, Shobur berniat membeli video percintaan orang dewasa. "Bayar lima puluh ribu dan saya dipandu masuk ke grup Porn 69. Rupanya itu berisi video-video asusila dengan pemeran anak-anak," kata pria bertinggi 159 sentimeter itu.

Pertama kali video porno itu dia beli dari seorang berinisial H. Namun, karena isinya tak sesuai keinginannya, Shobur uring-uringan. "Saya kata-katai, kesel, tapi saya di grup diam saja, menyimak dan mengikuti Porn 69 itu, " ujarnya.

Karena keseringan nonton video asusila itu, Shobur pun membagikan video dari grup Porn 69 ke sebuah grup Telegram yang dia buat sendiri. Nama grupnya Mr. Po Generation. Grup ini untuk menampung ribuan video yang dia comot dari Porn 69, selain video yang dibuatnya.

Lama kelamaan anggota grup Telegram Mr. Po Generation bertambah. Datang dari dalam dan luar negeri. Pintu masuknya sama, yaitu berawal dari pembelian video porno. "Saya kasih akses semacam member," katanya.

Tak hanya jadi penonton, Shobur juga memproduksi konten pornografi anak dan menjualnya sesuai pesanan. Ada sekitar sepuluh video hasil produksinya bersama tiga orang kru yang ia rekrut; I, J dan T.

Ketiga orang itu seolah-olah menjadi murid Shobur. "Saya gurunya ngajari mereka ambil gambar, merekrut anak-anak, dan mengedit," katanya.

Sobur dan krunya menggunakan sekitar 20 anak sebagai pemain. Video porno anak ini, kata dia, banjir pesanan dari luar negeri seperti Amerika Serikat, Yunani, Philipina dan Eropa. "Komunikasi dengan orang asing saya memakai Google Translate, saya tidak pandai berbahasa Inggris," ujarnya.

Namun, tak semua video porno anak pesanan dari luar negeri dikerjakan Shobur dan timnya. Kadang-kadang ia mengoper pesanan tersebut kepada Handiki Setiawan alias Han Gopay. Meski berbagi pekerjaan, Shobur dan Handiki rupanya tak saling kenal. Mereka menggunakan nama samaran dan terhubung via grup telegram.

Handiki Setiawan saat ini sedang menjalani proses persidangan di Pengadilan Negeri Tangerang. Dia bersama empat orang lain juga menjadi terdakwa kasus pornografi.

Shobur juga membuat akun telegram lain dengan nama Mr. Po. Generation Discussion. Pengikutnya adalah member dari grup Mr. Po, tetapi jumlah pesertanya hanya 30 orang saja. Karena untuk masuk ke sana Shobur mengenakan tarif Rp. 150 ribu. Di antara anggotanya adalah T, J dan T.

Selanjutnya: Kepala lapas khawatir Shobur di-bully tahanan lain

<!--more-->
Suka Baca Novel

Sejak mendekam di penjara Shobur mengaku bersalah dan menutup lembaran hitam hidupnya. Dia memilih mengurung diri dan tak bersuara walau sekadar ngobrol dengan kawan di Blok Pengamanan, di mana dia ditempatkan.

Dia hanya membisu, membaca, dan hanya menjawab kalau ditanya petugas. Itupun menanggapinya lama tergantung mood. "Saya memang gak mau bergaul, saya menutup diri. Saya baca novel paling suka karya Tere Liye," katanya tertawa, terlihat gigi kuningnya salah satu gigi bagian tengah sudah tanggal. Dia ompong.

Tak hanya terpikat Hujan, novel karangan Tere Liye, Shobur telah melahap sekitar 50-an novel di antaranya Gembala Rindu. "Novel bercerita tentang keluarga," katanya terbahak.

Shobur mengatakan ketinggalan baca novel seri kedua Gembala Rindu lantaran buku itu sudah keburu dibaca kawan dari Blok lain. "Saya pengen keliling dunia," katanya menyampaikan cita-citanya yang belum kesampaian.

Kepala Lapas Kelas II A Narkotika Gunung Sindur Bogor Dedi Cahyadi mengatakan saat ini Shobur ditempatkan di Blok Pengamanan lantaran mengalami keterbelakangan pergaulan.

"Dia susah adaptasi dan kami menghindari resiko dia di-bully oleh Warga Binaan Pemasyarakatan lainnya. Maka kami pisah demi kebaikan dia sendiri," kata Dedi

Selama menjalani hukuman di Lapas Gunung Sindur, M. Shobur total telah mendapat remisi (pengurangan hukuman) sebanyak 9 bulan di antaranya saat Idul Fitri.

Baca laporan lengkapnya di Majalah tempo edisi pekan ini, klik di sini

Pilihan Editor: Kasus Pornografi Anak Laki-laki di Bawah Umur, Polres Bandara Soekarno-Hatta Temukan 3.870 Video

Berita terkait

Beri Makan Gibran yang Kelaparan di Bogor, TikToker Asal Depok Malah Diancam Dipenjarakan

1 hari lalu

Beri Makan Gibran yang Kelaparan di Bogor, TikToker Asal Depok Malah Diancam Dipenjarakan

TikToker asal Depok diancam dipenjarakan akibat video memberi makan bocah yang kelaparan di Desa Rawa Panjang, Kabupaten Bogor viral di media sosial.

Baca Selengkapnya

Napi Kasus Video Pornografi Anak di Lapas Tangerang Dilarikan ke Rumah Sakit

2 hari lalu

Napi Kasus Video Pornografi Anak di Lapas Tangerang Dilarikan ke Rumah Sakit

Napi kasus video pornografi anak yang jadi bagian jaringan internasional dilarikan ke rumah sakit. Dihukum 14 tahun penjara.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

5 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

Pastor di AS Kecanduan Gim Candy Crush hingga Curi Dana Gereja Rp 650 Juta

7 hari lalu

Pastor di AS Kecanduan Gim Candy Crush hingga Curi Dana Gereja Rp 650 Juta

Seorang pastor di Amerika Serikat menghabiskan dana gereja karena kecanduan game online Candy Crush.

Baca Selengkapnya

Game Online yang Mengandung Kekerasan Dinilai Rusak Moral Anak

10 hari lalu

Game Online yang Mengandung Kekerasan Dinilai Rusak Moral Anak

Game online yang mengandung konten kekerasan berpotensi merusak moral anak bangsa di masa depan sehingga perlu diblokir.

Baca Selengkapnya

Wakil Ketua KPK Laporkan Dewas KPK Albertina Ho, Berikut Sejumlah Kontroversi Nurul Ghufron

12 hari lalu

Wakil Ketua KPK Laporkan Dewas KPK Albertina Ho, Berikut Sejumlah Kontroversi Nurul Ghufron

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron melaporkan anggota Dewas KPK Albertina Ho, mendapat sorotan publik. Berikut sejumlah kontroversi Nurul Ghufron.

Baca Selengkapnya

Kapan Waktunya Anak Diberi Akses Internet Sendiri? Simak Penjelasan Psikolog

14 hari lalu

Kapan Waktunya Anak Diberi Akses Internet Sendiri? Simak Penjelasan Psikolog

Psikolog memberi saran pada orang tua kapan sebaiknya boleh memberi akses internet sendiri pada anak.

Baca Selengkapnya

Kuburan Massal Kembali Ditemukan di Gaza, Berisi 210 Jasad dari Khan Younis

17 hari lalu

Kuburan Massal Kembali Ditemukan di Gaza, Berisi 210 Jasad dari Khan Younis

Badan layanan darurat Palestina telah menemukan 210 jasad di kuburan massal di Kompleks Medis Nasser di Kota Khan Younis, Gaza selatan

Baca Selengkapnya

Gibran soal Rencana Pembentukan Satgas Judi Online: Kalau Ada Kasus, Segera Laporkan

17 hari lalu

Gibran soal Rencana Pembentukan Satgas Judi Online: Kalau Ada Kasus, Segera Laporkan

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka merespons rencana Presiden Jokowi membentuk Satgas terpadu pemberantasan judi online.

Baca Selengkapnya

Bayi di Gaza Lahir dari Rahim Ibu Hamil yang Tewas Diserang Israel

17 hari lalu

Bayi di Gaza Lahir dari Rahim Ibu Hamil yang Tewas Diserang Israel

Tim medis di Gaza berhasil melakukan operasi caesar untuk membantu lahirnya bayi dari rahim seorang ibu yang tewas dalam serangan Israel.

Baca Selengkapnya