Soal Dugaan Kelalaian Ledakan Gudang Peluru, Pangdam Jaya: KSAD Bilang Akan Diinvestigasi

Senin, 1 April 2024 14:43 WIB

Pangdam Jaya Mayjen Mohamad Hasan menghadiri Simulasi Sispamkota menjelang Pemilihan Umum 2024, Rabu, 18 Oktober 2023. TEMPO/Savero Aristia Wienanto

TEMPO.CO, Jakarta - Panglima Komando Daerah Militer Jayakarta (Pangdam Jaya) Mayor Jenderal TNI Mohamad Hasan menolak menjelaskan pendalaman atas dugaan kelalaian yang menyebabkan terjadi ledakan gudang amunisi pada 31 Maret 2024.

"Kan sudah dijelaskan sama KSAD (Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Maruli Simanjuntak) kemarin, akan diinvestigasi," kata Hasan di Kepolisian Daerah Metro Jaya, seusai mengikuti Rapat Lintas Sektoral Operasi Kepolisian Ketupat Jaya 2024 Wilayah Polda Metro Jaya, pada Senin, 1 April 2024.

Dia menjelaskan gudang peluru tersebut memang dipakai menampung amunisi. Amunisi itu diserahkan dari berbagai kesatuan TNI untuk di-disposal. "Kodam Jaya sudah mengajukan disposal. Tetapi karena masih ada proses pengecekan, sehingga masih menumpuk di situ," ujar dia.

Hasan mengklaim pemberlakuan pengawasan gudang amunisi itu sudah sangat steril. Dia menyebutkan desain gudang itu pun sudah dilakukan dengan aman. Sehingga ledakan yang menyebabkan kerusakan itu, kata dia, merupakan kerusakan minimal. "Jadi kami tidak bisa prediksi (ampas ledakan) jatuh ke mana-mana," tutur dia.

Dia mengatakan pengamanan gudang amunisi itu, yang disampaikan kepada Panglima TNI sudah sesuai prosedur. Dia menjelaskan TNI akan berkonsultasi dengan pelaksana tugas Gubernur Jawa Barat untuk mendata dan memberikan pergantian kepada warga yang terdampak akibat ledakan gudang amunisi tersebut.

Advertising
Advertising

Sabtu lalu, peristiwa kebakaran disertai ledakan melanda gudang amunisi milik TNI Angkatan Darat di wilayah Ciangsana, Kabupaten Bogor. Sebanyak 65 ton peluru meledak, menyebabkan kebakaran hebat dan kepanikan masyarakat lantaran terdapat selongsong peluru dan granat terlempar ke area permukiman warga.

Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto mengatakan, dugaan sementara penyebab terjadinya ledakan dan kebakaran lantaran gesekan amunisi yang kedaluwarsa. Dia menyebut amunisi kedaluwarsa memiliki sifat sensitif terhadap panas. "Kalau sudah expired itu relatif sensitif, kena gesekan, kena gerakan, kena panas mudah meledak," kata Agus dalam konferensi pers, Ahad, 31 Maret 2024.

Pilihan Editor: Ledakan Gudang Peluru TNI, Pangdam Jaya: Saat Ini Kami Masih Lakukan Pembersihan

Berita terkait

Kritik Wacana Revisi UU TNI, PBHI Ungkap Ada 114 PSN Dijaga Militer Saat Ini

2 jam lalu

Kritik Wacana Revisi UU TNI, PBHI Ungkap Ada 114 PSN Dijaga Militer Saat Ini

Wacana Revisi UU TNI kembali mencuat, kritik mulai berdatangan. Salah satunya PBHI yang melihat kemiripan seperti era Orde Baru, hingga mengungkap 114 PSN yang kini dijaga TNI.

Baca Selengkapnya

Kasus Ledakan Pabrik Smelter Bertambah, Pengamat: Pemerintah Lebih Prioritaskan Investasi Ketimbang Sistem Keamanan Pabrik

18 jam lalu

Kasus Ledakan Pabrik Smelter Bertambah, Pengamat: Pemerintah Lebih Prioritaskan Investasi Ketimbang Sistem Keamanan Pabrik

Pemerintah terkesan tidak serius dalam penerapan standar keamanan untuk perusahaan smelter ataupun investor asing yang masuk ke Tanah Air.

Baca Selengkapnya

Amankan World Water Forum Di Bali, Ditpolairud Polda Bali Kerahkan 2 Kapal dan 3 Helikopter

1 hari lalu

Amankan World Water Forum Di Bali, Ditpolairud Polda Bali Kerahkan 2 Kapal dan 3 Helikopter

Ditpolairud Polda Bali kini melakukan pengamanan KTT World Water Forum ke-10 di Bali, kerahkan 2 kapal dan 3 helikopter.

Baca Selengkapnya

Top 3 Hukum: Detik-detik Ledakan Smelter PT KFI di Kutai Kartanegara, Ayah Pacar Vina Buka Suara soal Pembunuhan 8 Tahun Lalu

1 hari lalu

Top 3 Hukum: Detik-detik Ledakan Smelter PT KFI di Kutai Kartanegara, Ayah Pacar Vina Buka Suara soal Pembunuhan 8 Tahun Lalu

Sebelumnya ledakan serupa terjadi sekitar 18.40 waktu Indonesia tengah, Kamis, 16 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

1 hari lalu

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

Pemerintah telah merevisi kebijakan impor menjadi Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag Nomor 8 Tahun 2024. Wamendag sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

Rumah Warga Retak Imbas Ledakan Pabrik Smelter Nikel PT KFI, Perusahaan Janji Bertanggung Jawab

1 hari lalu

Rumah Warga Retak Imbas Ledakan Pabrik Smelter Nikel PT KFI, Perusahaan Janji Bertanggung Jawab

PT Kalimantan Ferro Industry (PT KFI) janji bertanggung jawab atas dampak ledakan pablik smelter yang dialami warga.

Baca Selengkapnya

Mentan Ajak Para Jenderal TNI Kawal Optimasi dan Pompanisasi

1 hari lalu

Mentan Ajak Para Jenderal TNI Kawal Optimasi dan Pompanisasi

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, bersama para perwira tinggi Jenderal TNI siap bergerak bersama memastikan program optimasi lahan rawa (Oplah) dan pompanisasi di seluruh Indonesia berjalan dengan baik.

Baca Selengkapnya

Polda Bali Tolak Cabut Status Tersangka, Kuasa Hukum Anandira Puspita Siapkan Alat Bukti dan 2 Saksi Ahli

1 hari lalu

Polda Bali Tolak Cabut Status Tersangka, Kuasa Hukum Anandira Puspita Siapkan Alat Bukti dan 2 Saksi Ahli

Kepolisian Daerah Bali menolak mencabut status tersangka dalam sidang perdana praperadilan Anandira Puspita.

Baca Selengkapnya

Sosok Dian Andriani Anggota Korps Wanita TNI AD Pertama Berpangkat Mayjen

1 hari lalu

Sosok Dian Andriani Anggota Korps Wanita TNI AD Pertama Berpangkat Mayjen

Dian Andriani merupakan perempuan pertama yang mencapai pangkat Mayjen TNI AD di Korps Wanita Angkatan Darat (Kowad).

Baca Selengkapnya

Pabrik Smelter Nikel PT KFI di Kutai Kartanegara Meledak, Rumah Warga Retak

1 hari lalu

Pabrik Smelter Nikel PT KFI di Kutai Kartanegara Meledak, Rumah Warga Retak

Ledakan di pablik smelter nikel kembali terjadi. Kali ini di pabrik smelter milik PT Kalimantan Ferro Industry (PT KFI) di Kutai Kartanegara, Kaltim.

Baca Selengkapnya