Kasatgas Operasi Damai Cartenz Bantah Pernyataan Jubir TPNPB-OPM soal Pengerahan TNI-Polri

Rabu, 17 April 2024 16:34 WIB

Kasatgas Damai Cartenz Kombes Pol. Faizal Rahmadani. ANTARA/Evarukdijati

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Satuan Tugas Operasi Damai Cartenz 2024 Komisaris Besar Faizal Ramadhani, membantah tudingan adanya pengarahan pasukan gabungan TNI-Polri setelah penembakan Komandan Rayon Militer 1703-04/Aradide Letnan Dua Infanteri Oktovianus Sogalrey. "Tanya dulu sama Sebby Sambom, informasinya dari mana? Kalau dari kami enggak ada, ya," ujar Faizal, saat dihubungi pada Rabu, 17 April 2024.

Dia mengatakan tak mengerti dengan tudingan kelompok Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM). Sebelumnya juru bicara Markas Pusat Komando Nasional TPNPB-OPM Sebby Sambom, mengatakan Panglima Daerah TPNPB-OPM Komando Daerah XIII Paniai Kegepa Nipouda Matius Gobai melaporkan pada Sabtu sore, 13 April 2024, TNI dan Polri memobilisasi tim gabungan militer dari berbagai daerah menuju Paniai.

Pengerahan pasukan itu untuk mengejar pimpinan dan pasukan TPNPB-OPM Kodap XIII Paniai Kegepa Nipouda. Pasukan sebanyak 13 truk militer TNI itu berkumpul di Hotel Jepara 2 Nabire menuju Paniai dengan pengawalan ketat. Selanjutnya pasukan gabungan itu disiagakan di dua wilayah di Meepago, Kabupaten Deiyai, dan Kabupaten Paniai.

"Sebelumnya pada 12 April 2024 tim gabungan militer TNI-Polri dimobilisasi menggunakan helikopter TNI sebanyak tiga kali penerbangan dan diturunkan di Bandar Udara Enarotali, ibu kota Paniai," tutur Sebby dalam keterangan tertulis, Rabu, 17 Maret 2024.

TNI-Polri pun melakukan razia gabungan di semua titik wilayah Meepago. Dimulai dari Nabire, Dogiay, Deiyai, dan Paniai pada 14 April lalu. Hari itu juga TNI-Polri berseragam lengkap dan bersenjata melakukan patroli jalan kaki mengelilingi semua sudut kota. "Menakut-nakuti rakyat sipil dan melakukan inspeksi kota-kota di wilayah Paniai, Deiyai, dan Dogiay," ujarnya.

Advertising
Advertising

TNI-Polri, kata dia, melakukan pendropan peralatan perang berupa mobil Barakuda milik TNI dari Pangkalan Militer Timika ke Distrik Toyaimoti Aradide, tempat penembakan Oktovianus, dalam jumlah besar pada 15 April lalu. Di wilayah Nabire, Dogiay, Deiyai, dan Paniai bagian kota diberlakukan siaga satu di setiap titik. "Pemasangan spanduk daftar pencarian orang Polda Papua di Meepago, di tempat umum," ucap dia.

Menurut Sebby, tim gabungan juga melakukan operasi pengintaian di lokasi target penyerangan menggunakan dua buah helikopter. Kendaraan udara itu diterbangkan dari Bandar Udara Enarotali menuju Paniai, wilayah sasaran operasi. "Rakyat sipil Papua maupun non-Papua di sekitar TKP telah mengungsi ke ibu kota Enarotali, Masi, dan wilayah terdekat seperti Deiyai, Dogiay dan Nabire," ujarnya.

Kepala Satgas Operasi Damai Cartenz Kombes Faizal Ramadhani menyatakan tak tahu adanya pengerahan pasukan secara besar-besaran seperti diungkap Sebby berdasarkan laporan Panglima Kodap XIII Kegepa Nipouda Paniai. "Paniai bukan daerah (operasi) saya. Saya enggak mengerti," ucap dia.

Dia menyatakan tak tahu adanya warga sipil mengungsi dari kota Enarotali, Masi, dan Deiyai, Dogiay, dan Nabire. "Kalau Paniai itu saya enggak mengerti, itu bukan daerah saya. Tanya sama Polda aja," ucap dia.

Dia mengatakan dalam kasus Papua, itu tidak bisa diwakili oleh satu orang. Pernyataan ini merujuk klaim Sebby Sambom yang menjelaskan laporan Matius Gobai.

Dia mengatakan, Sebby Sambom tidak bisa mengklaim dirinya sebagai seluruh kelompok. Penjelasan adanya pengerahan pasukan, kata dia, merupakan klaim sepihak. Sehingga pernyataan Sebby perlu diklarifikasi ulang. "Kelompok kriminal bersenjata di Papua itu mereka bergerak berdasarkan sistem kekerabatannya. Berdasarkan klan masing-masing, ini urusannya antarsuku," ucap dia.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Papua Komisaris Besar Ignatius Benny Ady Prabowo, menyatakan informasi tuduhan Sebby Sambom masih perlu dicek. "Saya konfirmasi dulu, ya," kata dia, melalui Whatsapp pada Rabu, 17 April 2024.

Pilihan Editor: Kesaksian Eks Ajudan: Syahrul Yasin Limpo Panik Saat Tahu Rumah Dinasnya Digeledah KPK

Berita terkait

Ketua KIP: BIN Tak Perlu Keterbukaan Informasi Publik

1 jam lalu

Ketua KIP: BIN Tak Perlu Keterbukaan Informasi Publik

Badan Intelijen Negara atau BIN tak perlu melakukan keterbukaan informasi publik. Alasannya, BIN merupakan lembaga intelijen.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi dan Sri Mulyani Rapat Pembatasan Impor, Sertifikat Tanah di Bekasi Beralih ke Elektronik

3 jam lalu

Terkini: Jokowi dan Sri Mulyani Rapat Pembatasan Impor, Sertifikat Tanah di Bekasi Beralih ke Elektronik

Berita terkini bisnis: Presiden Jokowi dan Sri Mulyani rapat membahas pembatasan impor, sertifikat tanah di Kabupaten Bekasi beralih ke elektronik.

Baca Selengkapnya

Wakapolda Aceh Armia Fahmi Daftar Jadi Kader Partai Aceh, Niat Maju Pilkada 2024 untuk Calon Bupati Aceh Tamiang

4 jam lalu

Wakapolda Aceh Armia Fahmi Daftar Jadi Kader Partai Aceh, Niat Maju Pilkada 2024 untuk Calon Bupati Aceh Tamiang

Usai pensiun sebagai Wakapolda Aceh, Armia Fahmi akan aktif sebagai kader Partai Aceh. Bahkan, ia akan maju sebagai calon Bupati Aceh Tamiang.

Baca Selengkapnya

DPR Bahas Perpanjangan Batas Usia Pensiun Anggota Polri, Berikut Kajiannya

5 jam lalu

DPR Bahas Perpanjangan Batas Usia Pensiun Anggota Polri, Berikut Kajiannya

Naskah akademik itu menilai batas usia pensiun 58 tahun berbanding terbalik dengan meningkatnya keahlian anggota Polri seiring penambahan usia.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Belum Terima Informasi Atas Tudingan Polda Papua yang Menyebut KKB Bunuh Warga Sipil

5 jam lalu

TPNPB-OPM Belum Terima Informasi Atas Tudingan Polda Papua yang Menyebut KKB Bunuh Warga Sipil

TPNPB-OPM belum merespons tudingan Polda Papua bahwa pembunuhan terhadap warga sipil Boki Ugipa adalah tindakan KKB.

Baca Selengkapnya

Begini Modus Penyelundupan Benih Lobster dari Pengemasan hingga Pengiriman

5 jam lalu

Begini Modus Penyelundupan Benih Lobster dari Pengemasan hingga Pengiriman

Sindikat penjual benur atau benih lobster ilegal memiliki cara khusus dalam penyelundupan benur ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Jadi Korban Begal Hingga Jari Nyaris Putus, Satrio Mukhti Calon Siswa Bintara Diangkat Jadi Anggota Polri

9 jam lalu

Jadi Korban Begal Hingga Jari Nyaris Putus, Satrio Mukhti Calon Siswa Bintara Diangkat Jadi Anggota Polri

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengangkat Satrio Mukhti, 18 tahun calon siswa Bintara korban begal menjadi anggota Polri.

Baca Selengkapnya

Jelang KTT World Water Forum ke-10 di Bali, Garuda Wisnu Kencana Tutup hingga Polri Lakukan Ini

9 jam lalu

Jelang KTT World Water Forum ke-10 di Bali, Garuda Wisnu Kencana Tutup hingga Polri Lakukan Ini

KTT World Water Forum di Bali digelar mulai Sabtu besok. Sebanyak 8 kepala negara dan 105 menteri dijadwalkan hadir.

Baca Selengkapnya

Satgas Yonif 509 Kostrad Lakukan Koteka Barbershop di Wilayah Intan Jaya Papua, Apa Tugas dan Fungsi Utama Kostrad?

12 jam lalu

Satgas Yonif 509 Kostrad Lakukan Koteka Barbershop di Wilayah Intan Jaya Papua, Apa Tugas dan Fungsi Utama Kostrad?

Calon suami Ayu Ting Ting dan Satgas Yonif 509 Kostrad melakukan program Koteka Barbershop. Apa tugas dan fungsi utama Kostrad?

Baca Selengkapnya

Calon Suami Ayu Ting Ting dan Jajaran Satgas Yonif 509 Kostrad Lakukan Kegiatan Koteka Barbershop

12 jam lalu

Calon Suami Ayu Ting Ting dan Jajaran Satgas Yonif 509 Kostrad Lakukan Kegiatan Koteka Barbershop

Calon suami Ayu Ting Ting, Muhammad Fardhana yang tergabung dalam Satgas Yonif 509 Kostrad mengadakan kegiatan Koteka Barbershop. Apakah itu?

Baca Selengkapnya