Kecelakaan SMK Lingga Kencana Depok, Pemprov Jabar Evaluasi Perpisahan Sekolah

Minggu, 12 Mei 2024 21:21 WIB

Kepala KCD Wilayah II Bogor Depok Dinas Pendidikan Jawa Barat Asep Sudarsono saat menyambangi SMK Lingga Kencana di Kelurahan Rangkapanjaya, Kecamatan Pancoran Mas, Depok, Ahad, 12 Mei 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah

TEMPO.CO, Depok - Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan mengevaluasi kegiatan perpisahan siswa usai terjadi kecelakaan maut rombongan SMK Lingga Kencana Depok di Subang yang menewaskan sebelas orang.

Kepala Kantor Cabang Dinas (KCD) Wilayah II Bogor-Depok Dinas Pendidikan Jawa Barat Asep Sudarsono menjelaskan evaluasi tersebut nantinya akan memperketat aturan sehingga tidak ada lagi tragedi serupa ke depannya.

"Ini, kan merugikan banyak pihak, waktu, sekolah, dan lainnya. Generasi muda yang lebih baik (yang) mengalami musibah," tutur Asep Sudarsono saat menyambangi SMK Lingga Kencana di Kelurahan Rangkapanjaya, Kecamatan Pancoran Mas, Depok, Ahad, 12 Mei 2024.

Terkait pelepasan siswa, Asep mengungkapkan Dinas Pendidikan Jawa Barat telah mengeluarkan surat edaran (SE) ke seluruh sekolah agar diselenggarakan secara sederhana. Namun, ada permintaan dari orang tua siswa agar acara pelepasan siswa yang lulus diadakan di luar sekolah.

"Mungkin terakhir kali kadang-kadang ingin pelaksanaannya di luar," ungkap Asep.

Advertising
Advertising

Polisi Duga Ada Kegagalan Fungsi Rem

Kepala Korps Lalu Lintas Polri Inspektur Jenderal Aan Suhanan menduga ada kegagalan fungsi rem pada bus Putera Fajar yang ditumpangi rombongan SMK Lingga Kencana Depok sehingga menyebabkan kecelakaan.

Dugaan ini berdasarkan pengamatan polisi di tempat kejadian, Jalan Raya Kampung Palasari, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat, yang tak menemukan jejak rem kendaraan.

"Tidak ada jejak rem dari bus tersebut. Yang ada itu bekas ban, satu bagian, diduga itu ban kanan, ada beberapa meter di situ,” kata Aan Suhanan. “Kemudian, sampai akhir titik kejadian, di depan sana menabrak tiang listrik."

Aan menduga kegagalan fungsi rem itu menyebabkan bus rombongan SMK Lingga Kencana oleng ke kanan lalu menabrak mobil lain yang datang dari arah berlawanan. Tabrakan ini yang membuat bus terguling.

Selain rem blong, kata Aan, ada kemungkinan pengemudi bus panik sehingga tidak bisa mengontrol laju bus. "Ini perlu kami selidiki ya. Kenapa tidak ada jejak rem? Apakah remnya tidak berfungsi atau pengemudi panik dan sebagainya," katanya.

Menurut Aan, setelah mengumpulkan bukti-bukti di lokasi kejadian, polisi juga akan memeriksa kerusakan kendaraan, baik bus maupun Daihatsu Feroza yang ditabrak. “Dari bekas tumbukan, akan kelihatan kecepatan bus tersebut," kata dia.

Dalam penyelidikan ini, polisi juga melibatkan tim ahli untuk mengecek kondisi bus secara teknis. Ahli-ahli ini akan menyimpulkan tentang kondisi bus secara keseluruhan. “Apakah fungsi pengereman berfungsi atau fungsi-fungsi yang lain, itu akan diperiksa oleh ahli,” kata Aan.

Setelah seluruh bukti terkumpul, barulah polisi membuat kesimpulan akhir. “Kalau memang layak untuk dinaikkan ke penyidikan, kami akan tingkatkan dari penyelidikan ini ke penyidikan,” kata Aan. “Kami akan menentukan tersangka."

Akibat kecelakaan ini sebelas orang meninggal dunia . Sepuluh orang merupakan penumpang dan satu lainnya warga Subang yang tertabrak bus. Selain itu, 12 orang luka berat dan harus mendapat perawatan di rumah sakit.

Pilihan Editor: Orang Tua Siswa SMK Lingga Kencana Rasakan Firasat tidak Enak saat Lihat Kondisi Bus

Berita terkait

Penyidik KPK Periksa 4 Saksi Kasus Suap dan Gratifikasi Bandung Smart City

3 jam lalu

Penyidik KPK Periksa 4 Saksi Kasus Suap dan Gratifikasi Bandung Smart City

"Pemeriksaan dilakukan di Diklat PUPR Jalan Jawa, Kota Bandung, Jawa Barat," kata juru bicara KPK Tessa Mahardhika Sugiarto.

Baca Selengkapnya

Bantah Ada Bullying ke Siswa Berkebutuhan Khusus, SMP 8 Depok: Hanya Melempar Kerikil, Bukan Batu

14 jam lalu

Bantah Ada Bullying ke Siswa Berkebutuhan Khusus, SMP 8 Depok: Hanya Melempar Kerikil, Bukan Batu

SMP Negeri 8 Depok membantah telah terjadi bullying terhadap salah seorang siswa berkebutuhan khusus. Mereka disebut bercanda melempar kerikil.

Baca Selengkapnya

Siswa Berkebutuhan Khusus di Depok Jadi Korban Bullying hingga Lukai Diri Sendiri, Orang Tua Lapor Polisi

21 jam lalu

Siswa Berkebutuhan Khusus di Depok Jadi Korban Bullying hingga Lukai Diri Sendiri, Orang Tua Lapor Polisi

Siswa berkebutuhan khusus di SMP Negeri 8 Depok diduga menjadi korban bullying teman sekolahnya hingga pukul kaca jendela kelas.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Sampaikan Pesan Perpisahan usai 10 Tahun Menjabat sebagai Menteri Luar Negeri

1 hari lalu

Retno Marsudi Sampaikan Pesan Perpisahan usai 10 Tahun Menjabat sebagai Menteri Luar Negeri

Retno Marsudi menyampaikan pesan perpisahan dan permohonan maaf usai menjadi menteri luar negeri selama 10 tahun.

Baca Selengkapnya

Polisi Limpahkan Tersangka Kasus Penganiayaan Anak di Daycare Depok Meita Irianty

3 hari lalu

Polisi Limpahkan Tersangka Kasus Penganiayaan Anak di Daycare Depok Meita Irianty

Tersangka kasus penganiayaan anak di Daycare Depok, Meita Irianty, akan segera menjalani persidangan.

Baca Selengkapnya

BMKG: Dasarian Awal Oktober, Mayoritas Daerah Jawa Barat Hujan Intensitas Rendah

3 hari lalu

BMKG: Dasarian Awal Oktober, Mayoritas Daerah Jawa Barat Hujan Intensitas Rendah

BMKG memprediksi sebagian besar wilayah Jawa Barat akan hujan dengan intensitas rendah selama dasarian atau sepuluh hari pertama Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Polisi Gadungan Kuras Warisan Taruna Akmil Divonis 2 Tahun 4 Bulan Penjara, Email dan iCloud Dimusnahkan

4 hari lalu

Polisi Gadungan Kuras Warisan Taruna Akmil Divonis 2 Tahun 4 Bulan Penjara, Email dan iCloud Dimusnahkan

Yoga Prasetyo, 24 tahun, polisi gadungan dan terdakwa kasus penipuan taruna akademi militer atau Akmil di Depok divonis 2 tahun 4 bulan penjara.

Baca Selengkapnya

BMKG Prediksi Jawa Barat Terus Diguyur Hujan Pekan Ini, Sebarannya Tidak Merata

4 hari lalu

BMKG Prediksi Jawa Barat Terus Diguyur Hujan Pekan Ini, Sebarannya Tidak Merata

BMKG mendeteksi potensi hujan petir dan angin kencang di beberapa daerah di Jawa Barat menjelang akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Imam Budi Hartono Pastikan Program Berobat Pakai KTP Depok Tetap Jalan Terus

4 hari lalu

Imam Budi Hartono Pastikan Program Berobat Pakai KTP Depok Tetap Jalan Terus

Calon Wali Kota Depok Imam Budi Hartono akan melanjutkan program berobat hanya menggunakan KTP dan perluasan perlindungan kesehatan untuk pekerja.

Baca Selengkapnya

Pengunjung Alun-alun Wilayah Barat Depok di Akhir Pekan Tembus 15 Ribu Orang

5 hari lalu

Pengunjung Alun-alun Wilayah Barat Depok di Akhir Pekan Tembus 15 Ribu Orang

Taman Alun-alun dan Hutan Kota Wilayah Barat Depok pada akhir pekan kemarin pengunjungnya mencapai 15 ribu orang lebih.

Baca Selengkapnya