Pengamat: Anggota Pansel KPK Harus Bersih dari Genealogi Politik

Reporter

Bagus Pribadi

Editor

Febriyan

Senin, 13 Mei 2024 11:31 WIB

Presiden Jokowi menyambut Pansel Capim KPK di Istana Merdeka, Jakarta, Senin, 2 September 2019. Penyerahan sepuluh nama ke presiden ini bakal menjadi tugas terakhir pansel. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Pusat Studi Anti Korupsi (SAKSI) Fakultas Hukum (FH) Universitas Mulawarman, Samarinda, mendesak agar calon anggota panitia seleksi Pimpinan dan Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi atau Pansel Pimpinan dan Dewas KPK periode 2024-2029 harus bersih dari genealogi politik. Hal itu penting agar Pimpinan KPK yang tersaring nantinya merupakan sosok yang benar-benar bersih.

Ketua SAKSI FH Universitas Mulawarman, Orin Gusta Andini, menyatakan hal itu merupakan satu dari lima kriteria yang harus dipertimbangkan Presiden Jokowi untuk memilih Pansel Pimpinan dan Dewas KPK periode 2024-2029. "Orang yang menjadi pansel capim KPK, harus bersih dari genealogi politik atau tidak pernah tergabung, memiliki kedekatan, dan afialiasi dengan partai politik," kata Orin melalui keterangan tertulis yang diterima Tempo, Senin, 13 Mei 2024.

Selain itu, Orin menyatakan kriteria lainnya adalah anggota pansel itu harus memiliki pengalaman dan rekam jejak aktif dalam pemberantasan korupsi, baik sebagai pegiat atau pemerhati isu-isu antikorupsi. "Dan juga orang yang paham tentang kondisi KPK saat ini,” ujarnya.

Orin mengatakan, orang-orang yang menjadi anggota pansel calon pimpinan KPK juga harus memiliki pendirian yang teguh terhadap prinsipnya dalam menangani permasalahan kasus-kasus korupsi. Sebab menurut dia, standar etik dan integritas KPK saat ini jauh dari harapan publik.

“Nama-nama mantan komisioner KPK yang berkompeten dan memiliki rekam jejak yang bagus selama menjabat seharusnya turut diikutsertakan dalam pansel capim KPK tahun ini, termasuk para akademisi yang memiliki integritas, kritis, dan selalu konsisten dalam memperjuangkan isu-isu antikorupsi,” kata dia.

Advertising
Advertising

Menurut dia, Presiden Jokowi perlu mempertimbangkan pelbagai saran dari masyarakat untuk menunjukkan keseriusan Presiden Jokowi dalam memberantas korupsi, mengingat tahun ini merupakan akhir dari masa pemerintahannya.

“Selain itu juga sebagai pemulihan track record yang terbilang sangat buruk yang dihasilkan oleh pansel calon pimpinan KPK periode 2019-2023, di mana banyak permasalahan mengenai kode etik yang dilakukan oleh wakil ketua dan ketua KPK saat itu yaitu Lili Pintauli Siregar dan Firli Bahuri,“ kata dia.

Sebelumnya Koordinator Staf Khusus Presiden, AAGN Ari Dwipayana, menyampaikan Pansel Capim dan Dewas KPK Periode 2024-2029 akan terdiri dari 9 orang. Pansel terdiri dari 5 orang dari unsur pemerintah dan 4 orang lainnya dari unsur masyarakat yang ditetapkan melalui keputusan presiden.

Orin menyoroti komposisi pensel yang berubah. Pasalnya, pada periode sebelumnya, unsur pemerintahan hanya dua orang saja. "Komposisi yang lebih dominan unsur pemerintah ini tentu mengundang kecurigaan publik," ujarnya. Hanya saja, dia tak mengelaborasi lebih lanjut soal kecurigaan tersebut.

Orin pun mengingatkan agar Pansel Capim KPK bekerja serius dalam menghasilan calon yang berintegritas. Pasalnya, dia menla pimpinan yang terpilih pada periode ini memiliki rekam jejak yang buruk.

Dia mengingatkan agar kasus pelanggaran etik seperti yang dilakukan oleh Lili Pintauli Siregar dan Firli Bahuri tidak kembali terjadi pada periode berikutnya. "Bahkan saat ini Firli Bahuri ditetapkan sebagai tersangka akibat dari kasus pemerasan mantan menteri pertanian Syahrul Yasin Limpo yang diusut oleh Polda Metro Jaya," ujarnya.

Seperti diketahui, masa jabatan Pimpinan dan Dewas KPK akan berakhir pada akhir tahun ini. Presiden Jokowi pun diharuskan untuk membentuk Pansel demi menyaring nama calon pimpinan dan dewas yang nantinya akan diserahkan ke DPR RI.

Berita terkait

Ekspor Pasir Laut, Pakar: Singapura Jadi Lebih Luas dan Bisa Ancam Kedaulatan RI

6 menit lalu

Ekspor Pasir Laut, Pakar: Singapura Jadi Lebih Luas dan Bisa Ancam Kedaulatan RI

Ekspor pasir laut dimanfaatkan Singapura mereklamasi pantai yang membuat daratan mereka meluas sehingga hahaya bagi kedaulatan dan laut teritorial RI

Baca Selengkapnya

Dapat Nomor Urut 2 di Pilkada Kabupaten Boyolali, Adik Mantan Ajudan Jokowi: Ini Impian Kami

17 menit lalu

Dapat Nomor Urut 2 di Pilkada Kabupaten Boyolali, Adik Mantan Ajudan Jokowi: Ini Impian Kami

KPU Kabupaten Boyolali menggelar pengundian nomor urut paslon bupati dan wakil bupati untuk Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Usulkan Ekspor Pasir Laut Ditunda, Petinggi Gerindra: Cek Dulu Manfaat dan Mudaratnya

48 menit lalu

Usulkan Ekspor Pasir Laut Ditunda, Petinggi Gerindra: Cek Dulu Manfaat dan Mudaratnya

Petinggi Gerindra, Ahmad Muzani, yang juga Wakil Ketua MPR, mengusulkan agar rencana kebijakan ekspor pasir laut hasil hasil sedimentasi ditunda dulu.

Baca Selengkapnya

Istri Penghuni Rutan KPK Mengaku Ditelepon oleh Petugas Bernama Melon Dimintai Sejumlah Uang

1 jam lalu

Istri Penghuni Rutan KPK Mengaku Ditelepon oleh Petugas Bernama Melon Dimintai Sejumlah Uang

Petugas rutan KPK itu, kata Arum, mengaku bernama 'Melon'.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Smelter Freeport di Gresik

2 jam lalu

Jokowi Resmikan Smelter Freeport di Gresik

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan akan meresmikan smelter milik PT Freeport Indonesia (PTFI) di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Gresik

Baca Selengkapnya

Ekonom Sebut 4 Proyek Prabowo Jadi Bom Waktu, dari Ekspor Pasir Laut hingga Food Estate

2 jam lalu

Ekonom Sebut 4 Proyek Prabowo Jadi Bom Waktu, dari Ekspor Pasir Laut hingga Food Estate

Ekonom Universitas Paramadina Wijayanto Samirin menyarankan Prabowo Subianto belajar dari kegagalan pemerintah Presiden Jokowi. Prabowo diminta melakukan perencanaan proyek dengan matang.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Lowongan Kerja di BSI, Tol Solo - Yogyakarta Dilintasi 74.518 Kendaraan dalam Dua Hari

2 jam lalu

Terkini Bisnis: Lowongan Kerja di BSI, Tol Solo - Yogyakarta Dilintasi 74.518 Kendaraan dalam Dua Hari

Lowongan kerja dari PT Bank Syariah Indonesia (BSI) Tbk (Persero) atau BSI untuk posisi Officer Development Program (ODP).

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Smelter Tembaga di Sumbawa Barat: Manfaatnya untuk Rakyat NTB

2 jam lalu

Jokowi Resmikan Smelter Tembaga di Sumbawa Barat: Manfaatnya untuk Rakyat NTB

Presiden Jokowi mengharapkan pembukaan smelter ini menimbulkan multiplier effect sebanyak-banyaknya baik bagi masyarakat.

Baca Selengkapnya

Kapolda Metro Jaya Karyoto Meyakini Tim Patroli Tidak Bersalah dalam Kasus 7 Mayat di Kali Bekasi

2 jam lalu

Kapolda Metro Jaya Karyoto Meyakini Tim Patroli Tidak Bersalah dalam Kasus 7 Mayat di Kali Bekasi

Kapolda Metro Jaya membantah 7 mayat di Kali Bekasi bukan kesalahan tim patroli. Bagaimana pernyataan? Berikut rekam jejak Karyoto.

Baca Selengkapnya

Profil Budi Gunawan, Orang Dekat Megawati yang Disebut Akan Masuk Kabinet Prabowo

3 jam lalu

Profil Budi Gunawan, Orang Dekat Megawati yang Disebut Akan Masuk Kabinet Prabowo

Prabowo disebut-sebut sudah menyiapkan dua kursi menteri atau setingkat menteri untuk PDIP. Salah satunya untuk Budi Gunawan.

Baca Selengkapnya